Aldi vs Ansal #4

6.6K 231 15
                                    

Ansal POV

"shitt!!  Kenapa harus bertemu dia disini sihh?" aku merutuk dalam hati setelah tadi melihat Aldi dan temannya berjalan ke arah pintu parkiran atau lift, aku tidak tahu.

Untung dia belok kanan menuju eskalator. Aku ada perasaan malu pada Aldi akibat perbuatan mesumku tadi dengan Cindy.

Cindy tidak banyak tanya mengapa aku tiba-tiba menghentikan aktivitas birahi kami karena saat mengantarkan Cindy pulang, rumah Cindy sepi sehingga kami bisa melanjutkannya lagi di kamar Cindy.

Cindy puas tapi tak mampu menghadapi gempuranku di ranjang sehingga aku kurang puas. Cindy memang binal tapi masih belum mampu menghadapi kuda jantan sepertiku. Coli saja butuh waktu lama untuk menuntaskannya.

Memang ronde pertama tadi aku cepat keluar karena baru pertama kalinya aku merasakan jepitan selangkangan wanita. Benar seperti berita yang sudah beredar kalau Cindy sudah tidak perawan lagi.

Tapi begitu ronde kedua dilanjutkan baru Cindy kewalahan dan minta berhenti sebelum aku klimaks. Dia tidak tahan dengan permainanku. Akhirnya ronde kedua aku klimaks dengan service oral Cindy. Itu pun aku dibantu dengan video bokep Negro - Jepang favoritku. Apa karena rasa penasaranku selama ini sudah terobati ataukah Cindy yang tidak bisa memuaskanku?

Selama 2 jam lebih di dalam bioskop mataku mengarah ke layar tapi pikiranku melayang entah kemana. Aku tidak sadar sedari tadi tangan Cindy menyusup di selangkanganku. Dia mengelus-elus benda kenyal yang disana. Sepertinya dia ketagihan.

Untungnya pikiranku tidak mengarah kesana sehingga rangsangan Cindy tidak berpengaruh. Selangkanganku tetap seperti itu.

Apa yang kupikirkan?? Yups benar, Aldi Wahyu. Bukan karena aku sudah suka padanya, amit-amit dehh. Yang kupikirkan adalah bagaimana besok saat sekolah. Bagaimana besok aku kalau ketemu Aldi? Aku tidak sanggup lagi membullinya. Rahasiaku ada padanya.

But, wait. Jangan-jangan saat ini semua orang sudah tahu. Atau dia sudah mengambil beberapa foto kami  dan untuk membalas semua perlakuanku padanya dengan menyebarkannya pada semua orang.

Tapi Aldi tidak seperti itu orangnya. Lho?? Kok aku bisa yakin Aldi ga bakalan nyebarin rahasiaku.
Beberapa kemungkinan berkecamuk dalam otakku sehingga aku tidak fokus terhadap film Avengers. Aku tersadar ketika bioskop terang karena film sudah tinggal running teksnya saja.

"Lu kenapa sih Sal?" Cindy terus mengikuti ke tempat parkiran padahal rencananya tadi masih mau makan dulu.

"ga kenapa napa Cin" kilahku tanpa memberitahukan padanya apa yang sedang menjadi beban pikiranku.

Cindy masih cemberut ketika aku pamit mau pulang setelah mengantarkannya ke rumah. Aku langsung tancap gas untuk pulang dan tidur. Sesampai di kasur pun aku masih kepikiran Aldi.

###

Pagi ini parkiran sekolah masih sepi. Jam 6. Rekor baru untukku yang biasanya mendekati jam 7 baru masuk gerbang sekolah. Biasanya begitu aku meletakkan helm bel pasti berbunyi. Tapi kali ini sungguh lain.

"ada angin apa masih gelap udah nongol di sekolah?" sapa satpam. Pertanyaan satpam hanya aku balas dengan senyuman.

Semalaman aku tidak bisa tidur dengan tenang. Kepikiran Aldi terus dan cemas berita besok di sekolah. Makanya aku ingin segera ke sekolah dan bertemu duluan dengan Aldi. Biasanya dia selalu pagi sekali datang ke sekolah.

Di parkiran sudah ada dua motor yang nangkring dan aku tahu salah satunya adalah motor matic Aldi. Kok aku bisa hapal motornya? Ga usah heran karena motor itu pernah aku kerjain.

2 Wahyu, Bukan KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang