가라고

272 24 3
                                    

PARK JI-MIN
"Lia, jawablah ponselmu."
"Lia, ini aku Ji-min."
"Lia, mengapa kau terus menghindariku?"
"Lia ssi, tolong jawablah ponselmu."
"Lia ya~"

"Lia, your phone keeps ringing. You should check it." ucap Soo-jung yang masih dalam posisi membaca kontraknya. Selama satu jam terakhir, ponsel Camillia tidak berhenti berbunyi.

"It's him. Why bother checking?" jawab Camillia kembali tanpa menyentuh ponselnya.

Soo-jung akhirnya menaikkan kepalanya dan melepaskan kacamata membacanya. "Why do you need to avoid him so badly? You like him, and he likes you." tanya Soo-jung yang lama kelamaan mulai kesal.

"He'll be in danger. I don't want him to reach me ever again." jawab Camillia kembali dengan nada dingin. Ia terus menghiraukan ponselnya, sampai akhirnya ia muak dan melempar ponselnya dan menginjaknya hingga remuk.

"Lia. . ." ucap Soo-jung dengan nada lirih. Ia mulai takut ketika melihat Camillia emosi, karena selama dua tahun terakhir, ini pertama kalinya ia melihat Camillia emosi hingga menghancurkan suatu benda miliknya sendiri.

Tanpa membalas ucapan Soo-jung, Camillia langsung berlari ke basement dan pergi meninggalkan Soo-jung begitu saja.

Setelah berpikir sejenak, ia akhirnya mendapatkan ide yang baik. Ia mengeluarkan ponsel sekali pakainya dari tasnya dan menelpon ketua timnya.

"Sebastian, find me a job offer as soon as possible. I need to leave the U.S. for awhile. Keep the contract a secret, and don't tell the chief. I'll leave the first thing in the morning."

🌼🌼🌼
Enam bulan kemudian. . .

Jimin tidak habis pikir bahwa Lia akan kabur darinya. Ini pertama kalinya ia ditinggalkan oleh seorang wanita, dan ia tidak akan tinggal diam begitu saja. Ia sampai mendatangi Soo-jung berkali-kali dalam seminggu hanya untuk menanyakan kabar Lia.

Dengan hati yang gugup, ia memasuki kantor Soo-jung untuk kesekian kalinya minggu itu dan memasukinya tanpa mengetuk, "Soo-jung a, dimana Lia?"

"Astaga, byuntae ahjussi [Bapak mesum], aku juga tidak tahu. Aku sudah menghubungi kepala security di perusahaanku dan dia juga tidak tahu." balas Soo-jung kembali dengan kesal. Ia sungguh lelah jika dipaksa mencari Camillia terus. Sebagai seorang teman yang mempunyai watak yang mirip dengan Camillia, ia yakin bahwa Camillia pasti akan kembali tanpa disuruh jika ia menginginkannya.

Namun, jika dipaksa, Camillia pasti akan terus kabur, karena itu usahanya jelas sia-sia. Untuk sekarang, Soo-jung mempunyai lebih dari sepuluh anak perusahaan-ia tentunya sangat sibuk. Mengingat itu, jika Ji-min terus menganggunya dengan perkara Camillia, maka perkara perusahaanya sendiri pasti banyak yang tertunda.

"Karena itu cari tahulah!" sentak Ji-min yang tiba-tiba menaikkan suaranya di depan Soo-jung. Tentunya, Soo-jung yang mempunyai temperamen tinggi paling benci diteriaki, apalagi di kantornya sendiri.

"Keluar, SEKARANG!" teriak Soo-jung kembali hingga membuat Jimin yang berdiri di depannya terloncat mundur terkejut. Soo-jung meraih telfon kantornya dan langsung memanggil satpamnya untuk menyeret Ji-min keluar. Dengan penuh amarah, Ji-min berusaha melawan tarikan sekelompok satpam yang menariknya keluar. Namun, tentunya usahanya sia-sia setelah dilempar keluar dari pintu lobby Soo-jung.

Dengan rasa amarah yang meluap-luap setelah diusir, Ji-min langsung mengeluarkan ponselnya dan menekan layarnya dengan kasar hingga ponselnya terjatuh. Ia baru ingin mengangkatnya kembali ketika seorang wanita di depannya tiba-tiba mengangkatnya sebelum ia mencapai ponselnya. Sang wanita menyodorkan ponselnya kembali dengan senyum gemilang, namun senyumnya langsung hilang ketika ia menyadari identitas Ji-min.

Bodyguard🌼pjm [3/7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang