extra part

3K 78 2
                                    

"Braakk" suara terdengar ribut diarea dapur, ken yang sedang santai di balkon kamarnya langsung menghampiri dengan gelisah.
"Ara!" Nadanya terlihat gemetar dan khawatir benar saja sang istri terjatuh dan dengan cepat ken membantu Ara memapah dirinya menuju kamar.
"Kamu kenapa Ra?" Suara parau itu keluar dari mulut ken sambil memegang pipi Ara berharap memberikan ketenangan dan kehangatan.
"Aku gak tau mas, tiba tiba pusing sama mual mual gitu, paling cuma kecapean kali yah kemaren habis beres beres rumah segede ini" ucapnya tetap cerewet meski kondisi tubuhnya sedang tidak stabil.
"Kita ke dokter" ucapnya dingin dan singkat

"Gimana dok kondisi istri saya?" Tanyanya berusaha tenang

"Bapak dan ibu tidak usah khawatir, ibu Ara baik baik saja dan kabar bahagia selanjutnya adalah bapak dan ibu akan segera memiliki seorang anak, kalo begitu selamat ya" jelas dokter sambil menjabat pasangan suami istri yang sedang berbunga hatinya

"Yang bener dok" sahutnya semangat sambil memegang erat yangan Ara.

"Makasih dok" lanjut Ara

"Ini resepnya, selama kehamilan harap di perhatikan pola makannya yah dan jangan kecapean, umur kandungannya baru dua minggu" tutur sang dokter menyerahkan resepnya

"Baik dok"

Rabu malam menjelang kamis, bertepatan dengan hari pernikahan mereka, meski usia pernikahan mereka masih seumur jagung tapi keakraban dan kedewasaan antara keduanya sudah sangat terlihat.
Ara yang sedang berada didapur sedang menyiapkan makan malam mereka dan Ken yang sedang disibukkan menata meja di depan balkon, sengaja ia tak merayakannya di restoran mewah megah dan mahal karna ia ingin menghabiskan malam ini bersama hanya berdua dan calon anak yang ada didalam kandungan istrinya.
Lilin lilin sudah dinyalakan diner kali ini sangat sederhana namun terkesan sangat romantis.

Ara yang sedang menata makanan di atas meja saji dikagetkan dengan tangan yang kini melingkar di perutnya yang lumayan buncit, ken memeluk Ara erat dan menciumi pipi Ara sembari berbisik di telinga Ara yang tentunya menggelitik.

"Kau tau malam ini sayangku?" Bisik ken tepat ditelinga Ara

"Malam ini terindah untuk hidupku dan apa kesalahanmu malam ini?"

"Kamu hanya memakai pakaian tanpa lengan dan itu membuatku khawatir jika kau sakit"

"Pakailah ini, kau akan terlihat lebih cantik lagi jika mengenakannya" ucapnya tanpa henti dan tanpa memberikan Ara kesempatan untuk menjawab.

Bluussh

Dan seperti biasa pipi tomat pasta akan segera muncul jika Ken menggodanya. Dengan cepat ia kembali ke kamar dan mengganti bajunya dengan gaun cantik warna merah  dengan rompi bulu yang hangat dan mewah.

"Wow" salutnya sambil cengo saat melihat Ara datang.

"Arasya salsabila bramantara, maukah kau menjadi ibu dari anak anakku kelak?" Ucapnya sambil menyerahkan sebucket bunga lyly yang Ara sukai dan mawar putih.

Ara yang masih diam membisu dan kaget langsung memeluk suaminya tercinta dengan erat.

"Afandi ken geofany, siapkah kau menjadi bapak untuk anak ini?" Bisiknya ditelinga Ken

Ken membalas pelukan Ara dengan erat menandakan ia siap bahkan sangat siap apapun yang akan terjadi kedepannya.

Ia menuntun Ara ke tempat duduk yang sudah disiapkan dan lilin lilin yang menjadi pengiring mereka, malam rabu menjelang kamis yang akan selalu menjadi saksi indahnya malam ini.

"Tidurlah kau pasti sangat lelah, biar aku yang akan mencuci piringnya" ungkap Ara saat suaminya sedang menata piring kotor.

"Tidak lebih baik kau yang tidur, biat aku yang akan mencucinya" balas ken cepat.

"Kita berdua yang akan mencucinya"

"Baiklah"

"Aaaarrrggghh" erangan ken saat terbangun saat sinar matahari mengusik tidurnya lewat celah jendela.
Sedangkan Ara masih terlelap diranjangnya, tak seperti biasanya mungkin karna efek lelah semalaman ia harus makan malam dan tidur larut malam hanya untuk menikmati waktu berdua.

"Tidurlah yang nyenyak, akan ku buatkan sarapan" bisiknya sambil mencium kening Ara.
Sedangkan Ara tak menggubris ucapan ken karna sangat lelah.

"Aaarrrgghh" suara bangun tidur kedua,
Ara langsung mengerjapkan matanya saat melihat jam dinding dan suaminya yang tidak ada di sebelahnya. Ia langsung berjalan ke dapur membuatkan sarapan untuk suaminya tercinta ia pasti sedang dikamar mandi untuk bersiap ke kantor.

"Mas, kamu gak kekantor? Ini udah jam berapa ntar telat loh?"

"Maaf yah aku gk sempet masakin sarapan buat kamu jadi kamu harus masak sendiri"

"Lain kali aku bakal bangun lebih pagi lagi, mas gak usah khawatir ya" ucapnya tanpa henti sedangkan Ken hanya menghela nafas melihat kecerewetan istrinya dipagi hari sambil terkekeh geli

"Dududu istriku yang manis dan baik hati pagi pagi udah cerewet banget yaaa. Bikin gemes tau" godanya sambil mengacak acak rambuat Ara

"Lagian misalnya aku telat gak bakal ada yang berani mecat aku kok, kan aku bossnya" sambil menyeringai yang sialnya membuatnya semakin tampan saja

"Dududu suamiku yang tampan, kamu nyebelin tapi ngangenin yaaa"

Dan benar saja mereka saling melemparkan godaan godaan manis mereka dipagi hari.

"Sudah ayo makan. Sudah aku siapkan sarapan yang spesial untukmu" lanjutnya sambil menuntun istrinya ke meja sebelum ia lembali menjadi cerewet.

"Sayang aku ke kantor dulu ya, baik baik di rumah jangan kecapean"

Cum...

Seperti biasa ciuman selalu mendarat di bibir dan kening Ara yang katanya sih morning kiss.

my bad boyfriend [COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang