part 27

1.8K 53 2
                                    

Ara sedang mengendarakan mobilnya, disisinya sedang ada Rendy yang sedang serius melajukan mobilnya dengan perasaan khawatir karna disampingnya Ara dari tadi mengeluh sakit pada perutnya. Ara akan segera melahirkan tiba tiba di depannya ada mobil yang tiba tiba mengerem mendadak dan otomatis Rendy yang sedang mengemudi didepannya menabrak bagian belakang mobil. Naasnya Ara dan Rendy tidak sadarkan diri dengan darah Ara yang mengalir dikepala dan kakinya yang mengeluarkan air ketuban mengalir deras dikakinya.
Tak lama Rendy tersadar dan langsung mencari telefonnya yang terpental dijalanan untuk menghubungi ambulance.
Dengan tertatih tatih Rendy menggendong Ara yang masih tak sadarkan diri keluar dari mobil.
Rendy kesal sambil mencaci maki mobil yang tadi menabraknya dan tidak tanggung jawab.
Selang beberapa menit kemudian bulance datang dan langsung membawa Ara ke rumah sakit.

》》》》》》

Ken pov's

Aku sangat bingung, aku mencari cari Ara ketempat yang biasa ia kunjungi tapi hasilnya tetap nihil. Saat aku sedang melajukan mobilku karna hari akan petang aku memutuskan untuk pulang dan beristirahat sejenak lalu malam harinya aku akan mencarinya lagi.
Dering handphone ku menyadarkanku dari lamunan. Dan langsung saja aku angkat, aku sedikit syok setelah mendapatkan telephone dari pihak rumah sakit bahwa Farah baru saja mengalami kecelakaan karna ngebut dan akhirnya menabrak pembatas jalan.

Tanpa pikir panjang Aku langsung saja melajukan mobilku kerumah sakit,  dimana Farah dirawat, aku berlari lari sepanjang koridor rumah sakit seperti orang kesetanan dan alhasil mendapat tatapan aneh dari orang orang sekitar tapi persetan dengan semua itu.

Aku menunggu di luar ruangan, pikiranku kalang kabut. Disatu sisi aku khawatir akan keadaan Ara yang menghilang dan belum lagi usia kandungannya yang sudah matang dan disisi lain aku harus menjaga sahabatku.
Aarrggh wanita benar benar membuatku muak.


》》》》》》》


Rendy sedang menunggu di luar ruangan berasalin setelah mengobati lukanya ia langsung menghampiri Ara yang sedang berjuang mempertaruhkan hidupnya dengan rasa sakit yang sangat amat terlebih lagi luka dikepalanya akibat kecelakaan tadi menambah rasa sakit yang menjalar.

Rendy menggeram kesal, dirinya meruntuki nasibnya kenapa ia bisa sampai mencintai Ara yang jelas jelas sudah mempunyai suami. Saat ia sudah mulai mengikhlaskan Ara dan mempercayainya kepada Ken bahwa ia takan melukai Ara sedikitpun.

Tangannya mengepal dan rahangnya mengeras emosi yang sudah sangat tak stabil karna orang yang dicintainya kini sedang terluka parah. Dirinya berdecak sambil sesekali pengerang frustasi di depan ruangan bersalin. Bagaimana bisa seorang Ken bisa mengabaikan istrinya hanya demi sahabat lamanya terlebih lagi istrinya sedang hamil tua. Ck!


Pintu ruangan Ara terbuka, tanpa pikir panjang ia langsung masuk dan melihat keadaan Ara yang tergeletak lemas dan pingsan.

"Dok, bagaimana keadaan Ara?" Tanyanya sedikit khawatir karna tidak ada pergerakan sama sekali pada Ara.

"Bapak tidak usah khawatir, ibu Ara sedang istirahat karna kelelahan. Nanti juga ia pasti akan bangun. Bayinya perempuan pak mirip ibunya cantik" terang dokter sambil menyerahkan anak Ara sambil tersenyum.

"Makasih dok"

"Sama sama"

Rendy menggenggam tangan Ara dan menatapnya dengan sendu sambil tangan satunya masih setia menggendong bayi Ara. Ara masih belum sadarkan diri membuat dirinya khawatir akan keadaan Ara. Ditatapnya sendu kedua mata yang sangat terlihat kelelahan. Tatapannya seakan berkata 'tenanglah aku disini'

Ara sadarkan diri dan langsung mangedarkan matanya. Tiba tiba ada tangan yang mengusap lembut kepalanya ia berpikir pasti ia Ken suami tercintanya. Tapi tatapannya langsung berubah sedih setelah yang dilihat disamping nya bukan Ken melainkan orang lain yang masih peduli dengannya.

Matanya langsung berbinar setelah tatapannya beralih pada si Ara kecil, sangat cantik mirip dengan ibunya.
Ia lalu mengisyaratkan pada Rendy supaya ia memberikan izin untuk menggendong bayinya. Tentu saja Rendy dengan senang hati menyerahkan buah hati Ara dan senyum itu terulas pada raut wajah Ara membuat Rendy sedikit tenang.

"Ken?" Pertanyaan singkat keluar dari Ara setelah beberapa lama waktu hening.

"....."tidak ada jawaban dari Rendy, ia langsung saja mengedarkan matanya menatap hal lain seakan tak ingin mendengar nama itu.

"Aku tau" jawabnya parau, tatapannya berubah kembali sedih sambil meneteska air matanya yang makin lama makin deras.

Tak kuat melihat Ara yang sedih. Ia memutuskan keluar dari ruangan yang terasa sesak baginya.






》》》》》》


Ken?ngapain disini?-batin Rendy saat tak sengaja melihat Ken yang sedang di taman.

Setelah lama ia memperhatikan Ken dan memastikan bahwa orang itu adalah Ken. Tidak jauh dari Ken ada seorang perempuan menggunakan kursi roda sambil memperhatikan kepada ken dengan tersenyum seolah memperlihatkan ketertarikannya pada Ken.

Ken menghampiri Farah yang tak jauh darinya, sambil menggenggam tangan farah dan tangan yang lainnya mengusap pucuk kepala dengan lembut sambil tersenyum simpul.

Bugh

Bugh


Dua pukulan berhasil Rendy lesatkan pada kedua pii Ken yang dan sedikit merobek pojok bibirnya, Ken langsung syok dan kaget karna belum siap menerima perlawanan itu langsung limbung jatuh kehilangan keseimbangannya dan tatapan Ken masib bingung dengan orang yang didepannya dan dibalas dengan tatapan tajam Rendy yang sangat mengintimidasi.

"Rendy?"
















Next part [extra part]
Vote and comment ya

my bad boyfriend [COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang