part 17

2.3K 80 0
                                    

Senyumnya tak pernah pudar sedari tadi.
Wow-gumamnya dalam hati
Ara membalas senyuman ken sangat manis sekali bagaikan putri solo yang benar benar anggun dan menawan.
Memakai dress dengan warna biru muda selutut dan sepatu high heels 7 cm. Yang pertama kali ia kenakan serta tak ketinggalanbjuga polesan make up natural yang di poles oleh mamahnya .

♡♡♡♡♡

Gue hampir pingsan pas ngeliat dia turun dari tangga,  jalannya begitu hati hati bak putri solo. Gue tau karna ini pertama kalinya Ara pake baju cewe yang feminim gini. Wajah galak dan tegasnya tertutupi dengan dress dan polesan naturalnya gue gak berhenti mandangi dia dan secara refleks bibir gue langsung melengkung menunjukan senyum termanis gue.

Tanpa sadar gue bergumam lirih 'wow' itu yang gue katakan lirih. Semoga aja dia gak denger hehe.

"Udah yuk" ucapnya mengagetkanku dan aku pun tersipu malu.

"Eh i-iya yuk"ucapku salah tingkah.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Di dalam mobil kami hanya diam dan sibuk dengan pikiran masing masing. Dan tak ada yang berani memulai pembicaraan.
Ara sedari tadi hanya menunduk saja sedangkan ken terfokus pada jalanan dan sesekali mencuri pandang dan melirik ke arah Ara. Ken semakin penasaran apa yang sedang gadis itu pikirkan ini membuatnya gelisah dan cemas kepada gadis disampingnya kini.

Tesss....

Air mata Ara jatuh melesat begitu saja mengenai punggung tangannya, Ara segera mengusap air mata dengan jari lentiknya sebelum ken menyadari ia sedang menangis. Dan tak ingin membuatnya cemas.

Ara menangis dalam diam dia tak kuat jika ken meninggalkannya. Ara tak bisa ber possitive thinking terhadap kekasih yang sedang fokus pada jalanan. Ia tak sanggup menjalani rindu yang akan datang nanti. Ia tau betul ken bagaimana. Ia suka tebar pesona kesetiap wanita yang dilaluinya, dan di aussi? Jelas banyak cewe yang lebih cantik melebihi dia. Dan Ara takut akan kehilangan dirinya yang sudah terlanjur masuk kehidupannya.

'Aku tak akan melepaskanmu' batin Ara dalam diam.

Tesss....

Air matanya jatuh kembali, Ara hendak mengusap dengan punggung jarinya tapi sia sia karna sudah terlanjur dicegah oleh ken dan ditari dalam pelukannya, dipeluknya Ara erat kedalam dada bidangnya. Aroma maskulin jelas tercium di hidung Ara dan semakin membuatnya nyaman. Ara membalas pelukan ken dngan erat seakan tak ingin melepaskan kekasihnya yang tampan ini.

Cup...

Kecupan lembut di kening Ara dan dilepasnya pelukan tadi dan tengan kekarnya menyentuh kedua bahu yang mungil ini. Berusaha tak menyakitinya, dan ditatapnya tajam kedua manik itu bertemu.

Ara tertunduk lemah dagu diangkat oleh tangan Ken sehingga mengharuskan dirinya mendongak dan menarap kembali kemanik permatanya itu, tersirat rasa tulus di kedua mata ken.
Ara kembali meneteskan air matanya dan kini mulai deras.

"G-gue gak mau kehilangan lo hiks...hiks..."ucap ara dalam isakannya.

"Kok lo gue sih?"ucap ken sebal.

"Tenang Ara sayaaang, aku gak bakal ninggalin kamu. Aku tau disana banyak cewe cantik banyaaaak banget, aaww" pekik ken sambil mengelus perutnya yang barusan dicubit Ara.

"Hehe gak sayang, canda kok. Tenang aku udah milih kamu karna aku percaya kamu yang terbaik ok?" Lanjutnya berusaha meyakinkan Ara.

"Promise?"

"Promise!"

Mereka menikmati malam itu di festival tahunan bukan hanya pasangan ini yang sedang bahagia tapi banyak yang membawa pasangan ke festival tahunan ini.
Mereka berfoto foto riang dan menjelajahi berbagai panganan disana.

Mereka memutuskan untuk beristirahat disebuah cafe langganan mereka. Kali ini ken sengaja duduk di sofa disamping Ara tak seperti biasanya yang duduk berhadapan. Karna ken ingin lebih dekat dengan Ara malam ini saja sebelum kebrangkatannya besok ke aussi. Di peluknya pinggang Ara dan menelusupkan kepalanya ke leher jenjang hanya untuk menghirup aroma mawar gadis ini.

♡♡♡♡♡

Gue gak bakal ngelepasin lo Ra. Lo harus tunggu gue balik harus Ra! Lo milik gue sekarang nanti dan selamanya. Gue janji gak bakal kaya dulu lagi yang suka lirik lirik cewe karna gue gak mau mereka secantik apapun mereka. Karna hari gue udah milih lo Ra.

Gue lepasin dekapan gue dan gue tatap nanar kedua matanya tersirat rasa khawatir di manik matanya gue bisa liat itu disana.

Sehabis gue sama dia ke cafe gue anterin dia pulang di perjalan seperti biasa hanya ada deru suara mesin mobil yang melwngkapi keheningan kami berdua.

Gue genggam erat tangannya karna gue gak bisa lepasin dia dan membuatnya tenang. Sebelum dia masu kerumah gue kecup keningnya berusaha membuatnya nyaman.

Di jalan gue cuma cemas dan khawatir sama dia. Gue gak bakal bisa mendem rindu yang nantinya bakal menggelora. Shit!

my bad boyfriend [COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang