"Ten, aku tahu kau terlalu mencintainya"
"Cobalah untuk melupakannya!"
"Kau menyakiti dirimu sendiri ten!"
.
Ten membuka matanya kembali, perkataan jaehyun selalu saja tergiang di kepalanya.
Ya benar kata jaehyun bahwa dirinya terlalu mencintai tanpa peduli orang tersebut membalas perasaannya, benar kata jaehyun bahwa dirinya hanya menciptakan luka mendalam, tapi ten tidak bisa, ia tidak bisa melupakannya walau sudah mencobanya.Cinta itu buta, benar kata armada.
Ten tidak bisa memungkiri bahwa dirinya tidak bisa mengalihkan pandangannya barang sedikitpun dari pria bernama lee taeyong. Ten juga sadar bahwa dirinya tidak akan bisa memenangkan hati taeyong, ten sadar itu.
Tapi, bolehkah ten berharap?.
.
.Ten berlari dengan sekuat tenaga nya, sial kenapa hari ini ia harus terlambat.
Bisa berkurang nilai ten jika dosen gila itu dengan seenak jidatnya memotong nilai atas keterlambatannya.
Ten terus berlari menyelusuri koridor kampus, sampai setibanya dikelas ten melihat kelasnya yang masih ramai dengan suara para penggosip dikelasnya.
Dosen gila itu belum datang, selamat kau ten."Hey, mr.kim absen hari ini" Seseorang menepuk bahunya dan ternyata orang tersebut yuta.
"Hah?" Yuta tertawa melihat ekspresi ten dengan nafas yang masih memburu.
"Ini minum dulu" Yuta memberikan air mineral yang baru saja ia beli.
Ten menatap air mineral itu tanpa ada niat untuk mengambilnya.
"Hey tenang aku tidak menaruh racun didalamnya kok" Ten terkejut mendengarnya, yuta ini cenayang ya? Kok tau apa yang sedang ia pikirkan?
"Aku bukan cenayang kok" Tuh kan apa nya yang bukan cenayang?
"Mau tidak nih?" Yuta ingin menarik kembali minumannya tapi ten dengan cepat merampasnya.
"Thanks yuta" Ten segera meminumnya dengan haus.
Hhhh segar akhirnya tenggorokannya yang kering bisa terbasahi kembali."Jadwal kelas kosong, kau akan kembali pulang?" Ah benar kata yuta, hari ini kosong karna dosen gila itu absen entah alasan yang jelas.
"Tidak tahu juga. Mungkin menunggu jaehyun selesai dengan kelasnya di cafe dekat kampus. Kau mau ikut denganku?"
"Boleh lah, lagian aku ingin makan karna belum sempat makan dirumah" Ten tersenyum menanggapinya.
"Yaudah ayooo~"
.
.
."Yuta aku kira kau orang yang kaku tapi ternyata tidak haha"
"Itu hanya karna kau belum mengenalku ten"
"Iya iya itu karna aku belum mengenalmu. Kau tahu tidak pas masa ospek di kampus, wajahmu tetap datar ketika dimarahi oleh senior sialan itu"
"Senior sialan itu yang terlalu lebay hanya karna aku telat langsung marah. Gila kali"
"Tapi salahmu juga siapa suruh telat" Ten mengaduk-ngaduk minumannya.
"Seperti kau yang tadi telat. Untung dosen belum datang jadi kau selamat chittaphon" Suara yuta terdengar mengejek ditelinga ten.
"Dasar sialan kau yut" Ten memasang wajah sebalnya tapi ikut tertawa karna yuta tertawa.
Setidaknya ten mendapati teman baru yang asik seperti yuta.
.
.
."Ten, kau dimana?"
"Aku di cafe dekat kampus, kau kesini saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
We need time [TaeTen]
FanfictionTentang taeyong yang selalu menyakiti ten dan ten yang selalu bertahan namun berakhir sia-sia.