"Waktu tidak akan mungkin terulang kembali. Waktu akan terus berjalan seiringan dengan perasaan yang saat ini masih sangat mencintaimu."
.Taeyong melihat jam tangan yang bertengger di lengannya. Taeyong sedang menunggu kedatangan johnny. Hari ini diri nya dan johnny berserta beberapa karyawan perusahaannya akan terbang ke newyork.
Sebenarnya taeyong tidak ingin johnny ikut pergi bersamanya, tapi johnny dengan kekeuh memaksa dengan alasan takut taeyong akan bersikap gegabah.
Lagipula johnny juga harus mengurus perusahaan ayahnya, itu salah satu alasan taeyong tidak mau merepotkan teman sialannya ini.
Sebenarnya johnny ini seorang pria yang bebas. Kedua orangtua nya tidak memaksakan johnny untuk tetap mengurus perusahaan, mereka mendukung johnny dalam segala hal. Soal johnny yang kadang-kadang bekerja diperusahaan sang ayah karena johnny butuh selingan agar hidupnya tidak terlalu dinamis.
Johnny ini sebenarnya seorang pelukis bebas yang tidak memiliki kontrak dengan siapapun. Johnny melukis sesuai keadaan hatinya, jadi johnny tidak perlu repot-repot menyelesaikan lukisannya karna dikejar deadline.
"Yo bro~" Johnny menepuk pundak taeyong.
"Telat 5 menit." Taeyong menunjukkan jamnya.
"Yang penting tidak ketinggalan pesawat kan?"
Yaudah iya. Kalau ngomong sama johnny pasti ada aja jawaban yang bikin orang males lagi untuk berdebat."Terserah" Desis taeyong.
. . . .
. . . ."Hei sayang" Ten yang sedang asik memainkan ponselnya langsung menoleh kearah pintu toko.
Ten mengeryitkan keningnya bingung. Untuk apa yukhei datang menemuinya sedangkan ten tau kalau yukhei masih ada pekerjaan diperusahaannya.
Ngomong-ngomong ini adalah toko ten. Ten mendirikan toko baju dan sejenisnya karna selera fashion yang ten miliki.
"Mengapa kesini?" Tanya ten ketika yukhei sudah duduk disampingnya.
"Mengapa? Tidak boleh?" Yukhei mengangkat alis kanannya.
"Kau ini orang sibuk tuan. Untuk apa menemuiku kesini? Kau kan bisa menelponku jika ada keperluan."
Yukhei itu kadang merasa sangat beruntung memiliki ten. Disaat orang-orang diluar sana pusing karna tuntutan harus meluangkan waktu untuk kekasihnya, tapi yukhei tidak perlu pusing dengan hal itu karna ten memang tipe orang yang pengertian."Kau lupa?"
"Lupa apa?"
"Hari ini kita harus fitting baju ten."
"Oh my god!" Ten menepuk keningnya.
"Aku lupa sayang" Pekik ten."Aku tau kau ini pelupa maka nya aku langsung kesini." Yukhei menepuk kepala ten pelan.
"Aw romantisnya~" Ten mengepalkan kedua tangannya yang merangkap di depan dadanya.
Yukhei dibuat tertawa melihat tingkah ten yang jarang sekali dilihatnya.
. . . .
. . . ."Kau yakin ten benar-benar berada di newyork?"
"Aku mendengarnya sendiri dari ibuku john."
KAMU SEDANG MEMBACA
We need time [TaeTen]
FanfictionTentang taeyong yang selalu menyakiti ten dan ten yang selalu bertahan namun berakhir sia-sia.