delapan

2.6K 327 101
                                    

.

Bagaimanapun juga yukhei masih memiliki perasaan yang sama terhadap ten. Perasaannya masih sama seperti dulu. Selalu mencintai ten. Dan sekarang tuhan kembali mempertemukannya dengan ten.

Apakah tuhan berniat mempersatukan kembali hubungan ten dengan dirinya?

Yukhei telah menunggu cukup lama sampai waktu seperti saat ini datang ketika bagaimana dirinya yang sekarang ini sedang mendekap tubuh ten dalam pangkuannya lalu mengecup berkali-kali pipi ten sebagai tanda rindunya yang masih belum terobati.

Tidak ada satu katapun yang dapat yukhei ungkapkan saat dirinya berada didekat ten.

Ten sungguh membuat dirinya mabuk hanya dengan mendengarkan suara ten yang seperti melantunkan nyanyian tidur baginya.

Yukhei menenggelamkan wajahnya diceruk leher ten, menghirup dengan dalam harum tubuh ten yang sudah lama ia rindukan.

"Aku merindukanmu ten" Sudah berkali-kali kalimat itu yukhei lontarkan seakan yukhei tidak akan pernah bosan untuk menyampaikan rasa rindunya.

Mengingat bagaimana respon ten yang menyambutnya dengan sangat terbuka sehingga membuat yukhei bertekad akan kembali menjadikan ten miliknya.

Yukhei sudah mengetahui ten yang dijodohkan dengan taeyong, dan yukhei juga tau jika ten memiliki perasaan terhadap taeyong.

Yukhei marah ketika ten harus bimbang dengan pilihannya.

Seharusnya yukhei yang harus ten pilih karna sudah jelas yang baik ada didepan mata. Tapi ten ngotot meminta yukhei memberikannya waktu untuk memilih.

"Lucas-"
Ten membalikkan badannya menghadap yukhei.

"Kau yakin ingin menungguku?" Sebuah pertanyaan terlontar dari bibir manis ten yang akan yukhei sanggupi.

"Everytime. Aku akan menunggumu." Jawaban yukhei membuat ten menatapnya dengan sendu.

"Maafkan aku jika membuatmu menunggu"

"Hey itu tidak masalah selagi kau masih berada disisiku" Yukhei mengangkat dagu ten. Menatap mata sendu milik ten dengan tatapan lembut seolah semua baik-baik saja.

"Kau percaya padaku kan?" Ten menganggukkan kepalanya.

"Semua akan baik-baik saja ten" Ten lebih memlilih diam ketika yukhei mulai mengelus pipinya.

Semua itu terjadi begitu saja ketika kedua belah bibir mereka saling bertemu.

Yukhei memangut bibir ten dengan lembut serta lumatan-lumatan kecil yang ia berikan sehingga membuat ten harus memejamkan matanya menikmati cumbuan yang yukhei lakukan.

Saling menyesap bibir lawannya, akhirnya yukhei menggigit bibir ten dengan pelan meminta akses supaya lidahnya bisa menjelajah goa hangat milik ten.

Ten membuka mulutnya memberikan akses untuk yukhei mengajak lidahnya bertarung. Ten balas membelit lidah yukhei dengan lidahnya namun tetap saja yang lebih mendominan selalu yukhei.

Yukhei menghisap lidah ten dan menjilat bibir ten sebelum mengakhiri ciumannya dengan ten.

Benang saliva mengalir melewati dagu ten. Yukhei menjilat saliva yang terus mengalir sampai ke leher ten.
Ten menjenjangkan lehernya sehingga memudahkan yukhei menjilatin lehernya dengan leluasa. Yukhei menjilat jakun kecil milik ten yang hampir tidak terlihat. Sudah bosan dengan acara menjilati, yukhei memilih mengecup dan menghisap leher ten sehingga menghasilkan kissmark kepemilikan bahwa ten memang seharusnya milik yukhei.

"Hhhh..." Ten memeluk leher yukhei dan menjatuhkan kepalanya dibahu lebar milik yukhei. Badan mungil milik ten sangat mudah bagi yukhei untuk memeluknya dan mengangkatnya menuju kasur.

We need time [TaeTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang