Chapter 2

2.2K 205 0
                                    

"Baekki-ah! Fighting!!!" luhan keluar dari lift diikuti oleh sahabat-sahabat nya yang lain.

"Eoo.. Gomawo" balas baekhyun lirih yang masih betah didalam.

Baekhyun kembali menekan nomor yang membawa nya ke lantai tempat ia bekerja.

Kotak ajaib itu kembali tertutup menelan baekhyun yang masih berada didalam nya.

Kelima gadis itu menatap kotak kotak yang membawa sahabat nya itu iba, mereka tau bahwa beberapa hari ini baekhyun sedang stres karena kehadiran presdir baru mereka itu.

Mereka hanya menghela nafas tanpa bisa berbuat lebih untuk sahabat mereka itu.

Kotak tersebut terus naik membawa baekhyun yang masih didalam nya.

Ting..

Bunyi khas pemberhentian lift.
Baekhyun keluar dari dalam kotak ajaib itu berjalan menuju ruangan nya yang berada sama di ruangan presdir.

Baekhyun kembali menghela napas panjang.
Perlahan ia buka pintu ruangan itu, memasukan sedikit kepalanya untuk melihat keadaan sekitar.

Dan pandangan nya terhenti pada seorang pria yang sibuk berkutat dengan laptop di depan nya.
Baekhyun terus memperhatikan wajah itu.

"Bahkan sedang bekerja seperti itu ia tetap terlihat tampan " batin baekhyun.

"Eoo.. Sekretaris Byun, masuk lah" ujar pria itu membuyarkan lamunan baekhyun.

"Apa yang kau pikirkan Byun Baekhyun " batin baekhyun menggeleng-geleng kan kepala nya.

"Kenapa kau masih di sana.  Tak perlu takut kau tidak terlambat, hanya aku saja yang datang kepagian" ujar pria itu lagi.

Baekhyun melangkah ragu kedalam ruangan itu. Berjalan perlahan menuju meja nya yang berada tak jauh dari situ.

Baekhyun meletakan mantel kerja nya di gantungan dan kembali duduk dan mulai berkutat dengan beberapa berkas di depan nya.

Hening, tiada suara sedikit pun hanya beberapa suara ketikan keyboard yang terdengar.

"Sekretaris Byun? " panggil pria yang tak lain Park Chanyeol kepada sekretaris nya.

"N..Ne Ddepyo-nim " sahut baekhyun gugup sekaligus takut, kenapa presdir nya memanggil nya padalah ia tak melakukan kesalahan pikirnya.

"Apakah hari ini ada acara penting? " ujar chanyeol lagi menatap baekhyun.

"Ne?? Aa.. Ada Depyo-nim. Hari ini ada meeting dengan presdir Mark dari perusahaan Tuan Group" sahut baekhyun tersadar dari takut nya.

Melihat sekretaris nya yang terlihat takut-takut menjawab nya membuat chanyeol sedikit heran, lalu ia teringat seminggu yang lalu ia membentak sekretaris nya itu.

Merasa bersalah chanyeol bangkit dari tempat duduk nya menuju meja sekretaris nya.

"Kau kenapa? " ujar chanyeol yang berdiri di depan meja baekhyun.

"Eo.. Animida, saya baik-baik saja" sahut baekhyun bangkit dari tempat duduk nya saat melihat chanyeol presdir nya berdiri di depan meja nya.

"Apa aku terlihat menyeramkan, sampai-sampai kau takut melihat ku?" ujar chanyeol lagi menatap baekhyun tajam.

"Aaa.. Aniyo ddepyo-nim, jeoseonghamida" sahut baekhyun lagi membukukan badan nya. Ia menundukan kepalanya rasa takut nya semakin bertambah saat melihat tatapan chanyeol.

"Mianne" ujar chanyeol lirih hampir tak terdengar.

"Ne?? " baekhyun mendongak kan kepalanya, tak percaya dengan yang ia dengar.

My girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang