My girls

Chapter 6

~Di atap apartemen~

"Huh, segar nya" monolog luhan menikmati angin yang menerpa wajah nya.

Gresek.. Gresek..

Terdengar suara di balik kotak yang tertumpuk sedikit menciut kan nyali luhan.

"Nuguseyo?" tanya luhan perlahan menahan takut.

Tak ada jawaban maupun respon dari balik kotak itu.

Gresek.. Gresek..

Kembali terdengar suara aneh dari balik kotak itu.

Dengan sedikit nyali yang tersisa luhan memberanikan diri untuk mendekati kotak itu.

"Nu.. Nuguseyo?" tanya luhan lagi terbata melangkah mendekati kotak yang bertumpuk didepan nya.

Semakin dekat suara aneh semakin jelas.
Dengan segala keberanian nya luhan mulai mengintip dari balik kotak.

"Hhhhhhhhrrrr" gertakan seseorang.

"Eommaaaaaa!!!!" pekik luhan berjongkok menutupi wajah nya dengan kedua telapak tangan nya.

"Hahaha.. " gelak tawa seorang pria pecah mendapati diri nya sukses membuat gadis didepan nya ketakutan.

Reaksi luhan? Tentu saja dia langsung bangkit dari posisi dengan mata sembab nya akibat menangis. Tanpa ba bi bu be bo luhan langsung menendang tulang kering pria itu yang menyebabkan pria di depan nya langsung meringis kesakitan menahan sakit dikaki nya.

"Kyaaa.. Apho! " ringis pria yang berada didepan luhan.

"Appo? Salah mu sendiri menakuti ku!!" ucap luhan garang tanpa belas kasihan, sadis.

"Kyaaa.. Aku kan tidak sengaja!" bantah pria.

"Aaakkghh" ringis pria itu lagi mendapati kaki nya diinjak oleh luhan.

"Rasakan itu" ucap luhan yang langsung berlalu meninggalkan pria didepan nya.

"Kyaaa.. Tunggu aku" panggil sehun berjalan agak pincang akibat ulah luhan.

Luhan terus mempercepat langkah nya tanpa mempedulikan panggilan dan rintihan sehun di belakang nya.

Sehun terus mengejar luhan walaupun agak sedikit pincang, namun sial nya ia tak melihat pipa yang melintang didepan nya dan hasil nyaa...

Brukk

Suara hantaman antara tubuh sehun dan lantai atap menggelegar.

Mendengar seperti sesuatu yang terjatuh membuat luhan membalikan tubuh nya dan mendapati sehun sudah tersungkur di lantai.

Panik

Itu lah yang luhan rasakan, dengan cepat ia menghampiri sehun yang masih tersungkur.

"Sehun-ssi? Gwaenchana?" ucap luhan membantu sehun bangkit dan duduk.

"Aaaa.. Appo" rengek sehun menahan sakit di pergelangan kaki nya.

"Appo? Eoddiya? Igeo?" tanya luhan memegang pergelangan kaki sehun dan langsung mendapatkan pekikan dari sang pemilik kaki.

"Kyaa.. Jangan berteriak seperti itu" sungut luhan kesal mengusap telinga nya yang terasa akan tuli mendengar pekikan sehun.

"Seperti nya kaki mu terkilir" Ucap luhan kembali sambil memegang pergelangan kaki sehun perlahan.

"Hmmm sepertinya" ucap sehun menahan sakit.

"Sebaiknya kita ke klinik terdekat, kau bisa berjalan?" tanya luhan lagi yang hanya mendapatkan gelengan dari sehun.