Chapter 9

1.1K 110 3
                                    

|Sehun POV|

"Hyung" pekik si maknae sinting tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Aku hanya bisa mendengus kesal mengikuti dia yang melangkah terlebih dahulu memasuki ruangan chanyeol.

Yah.. Hari ini kami rencana nya ingin makan bersama.

"Eo wasseo" tanya chanyeol bangkit dari kursi kebanggaan nya.

"Ne, jadi makan bersama nya?" sahut Jong In antusias.

"Tentu saja" ucap chanyeol.

"Aa, Baekhyun-ah kau bisa istirahat sekarang" perintah chanyeol pada gadis di samping nya, mungkin sekretaris nya.

"Ne" sahut gadis itu membungkuk lalu keluar pergi meninggalkan ruangan itu.

"Nugu?" tanya ku menatap pintu yang di lewati gadis itu tadi.

"Aaa, itu sekretaris ku" sahut nya sekenanya.

"Tapi sepertinya tidak hanya sekretaris biasa, aku tidak pernah melihat mu berbicara ramah pada orang lain selain kita berenam apa lagi kepada gadis seperti dia sejak 6 tahun yang lalu" ucap ku menyelidik sejujur nya memang kenyataan pada diri chanyeol.

"Eoo batta, apa hyung menyukai nya?" celetuk Jong In polos namun kali ini ia selamat karena tak mendapatkan jitakan dari chanyeol, chanyeol malah terlihat diam termenung.

"Kau benar-benar menyukai nya?" tanya ku kali ini benar-benar penasaran dengan sepupu yoda ku itu.

"Mollayo" sahut nya mengedik bahu.

"Sudahlah, aku sedang tak ingin makan di luar. Biar aku beli kimbap saja" ucap nya lagi yang dapat di pastikan mengalihkan pembicaraan.

"Ani.. Ani.. Biar aku saja" sela ku secepat mungkin.

"Tapi kaki mu hyung?" tanya Jong In cemas melirik kearah kaki ku.

"Gwaenchana, ini sudah agak baikan. Aku pergi" jawab ku lalu keluar ruangan besar milik park chanyeol.

-Supermarket side-

Saat aku melangkahkan kaki ku memasuki supermarket itu, hal pertama yang kulihat adalah sesosok wanita yang tak asing dimata ku.

"Luhan?" monolog ku memadang wanita itu dari kejauhan.

Ia terlihat sibuk memilih beberapa kimbap dan sosis terlihat dari tangan nya yang cekatan memilih.

Aku sengaja memandang nya dari kejauhan agar ia tak terkejut.

Setelah selesai memilih dan membayar, gadis itu keluar supermarket. Sepertinya ia masih tak menyadarinya keberadaan ku, jadi ku biar kan saja dulu.

Ia terlihat sibuk dengan ponsel nya hingga tidak melihat rambu penyeberangan.

Ia melangkah begitu saja padahal lampu rambu penyeberangan masih merah.

Tinnnn

Klakson sebuah truk sontak membuat ku menoleh kearah sumber suara, dengan cepat kulihat gadis itu terpaku tanpa bisa bergerak sedikit pun.

Dengan cepat aku berlari menuju kearah nya, menarik lengan mungil nya hingga ia terjatuh menimpa ku.

Truk itu melintas dengan aman.

Aku terdiam beberapa saat menatap manik mata gadis yang menindih ku, hingga ku tersadar saat ia bangkit.

Aku pun ikut bangkit mengikuti nya.

"Apa kau gila? Kau ingin mati hah?" bentak ku pada gadis didepan ku, aku tidak bisa membayangkan seandainya ia tertabrak truk tadi.

"Jeoseonghaeyo" cicit nya secara menunduk.

"Kau kau pikir nyawa mu tidak berharga hah? Bagaimana kalau kau tertabrak tadi" bentak ku lagi.

Tak ada respon apapun dari gadis didepan ku, ia hanya menunduk kan kepala nya semakin dalam.

Aku menghela napas kasar, aku tidak tau apa yang terjadi dengan diriku sekarang, mungkin ini hanya refleks dari keterkejutan ku.

"Hah, sekarang kau pergi lah, jam makan sudah hampir selesai. Kau pasti belum makan" ucap ku lalu pergi berlalu meninggalkan nya menuju supermarket didepan tanpa menunggu respon dari gadis didepan ku. Aku pikir lebih baik meninggalkan nya dan pikiran ku yang kacau.

-boys side-
"hyung.. " rengek jong in dengan hyung-hyung nya.

"lama sekali sehun ini" dengus wifan.

"jangan-jangan terjadi sesuatu dengan sehun.. Biar aku susul saja" chanyeol bangkit dari tempat duduk nya lalu mengambil mantel nya dan berlalu menuju pintu keluar, namun saat ia hendak membuka pintu tiba-tiba..

Krieeett

"sehun-ah" seru chanyeol saat menemukan sehun dibalik pintu ruang kerje nye.

"kau tidak apa-apa? " ucapnya lagi meneliti tubuh sehun dari atas kebawah takut-takut ia terluka.

"aku tidak apa-apa" ujar sehun lalu berjalan menuju sofa.

"hyung/sehun-ah? " seru pria-pria itu kecuali chanyeol saat mendapati sehun duduk dengan lemas.

"gwaenchana " ucap sehun mendapati tatapan pertanyaan dari teman-teman nya.

"hyung? " tanya jong in tiba-tiba

"eo? " -sh

"makanan nya mana? Aku lapar.." rengek jong in

Pletak

Bukan.. Pelaku nya bukan jong dae melainkan joon myeon yang notabene hyung kesayangan jong in.

"kau bisa diam tidak? " ucap joon myeon tegas.

"kau diam saja" bisik jong dae memperingati adik bungsu nya itu.

Tau akan kesalahan nya, sehun merasa tidak enak hati, seharus nya ia membelikan makanan untuk sahabat-sahabat nya itu, namun karena kejadian dia dengan luhan tadi, membuatnya cukup shock dan lupa untuk membelikan makanan.

"mian jong in-ah, akan ku belikan lagi" ucap sehun hendak bangkit dari tempat duduknya, namun tertahan oleh tangan chanyeol.

"biar aku saja" sahut chanyeol berlalu keluar dari ruangan menuju ke lif.

Chanyeol memasuki pintu kotak ajaib itu dan turun ke lantai bawah untuk membelikan makanan untuk sahabat-sahabat nya itu.

Ting..

Pintu lif terbuka..

Tepat di depan pintu lif nampak seorang gadis mungil yang sudah tidak asing lagi bagi chanyeol.

"baekhyun-ah? " panggil chanyeol kaget.

TBC

Untuk para readers tersayang...
Maafkan author ini karena udah lama banget hiatusin my girls.
Soalnya kemarin-kemarin sibuk banget dengan UN dan ujian masuk PTN.
alhamdulillah sekarang udah beres, dan author bakal ngelanjutin cerita my girls..

Jangan lupa voment nya ya..
Biasakan vote dan coment

~saranghae~

My girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang