Setelah perdebatan panjang yang dilakukannya di halaman parkir yang tentu saja dimenangkan oleh Lee Taeyong. Kini keduanya sedang berjalan berdampingan memasuki sebuah coffee shop.
Suara mesin kopi serta aroma kue bercampur krim dan cokelat yang baru saja dipanggang menyambut mereka bersamaan dengan bunyi lonceng di pintu yang baru mereka masuki.
Jennie yang semula sangat kesal kini tengah berlari kecil kearah deretan kue-kue yang tersusun rapih dengan riang.
"Oh my god, cake!!!"
Taeyong tertawa kecil melihatnya. Setiap wanita jutek pasti punya titik kelemahan dan hari ini Lee Taeyong menemukan kelemahan Jennie Kim. Dan sisi lain dari gadis gucci tersebut yang manis dan menggemaskan.
"Taeyong, gue mau oreo cheeshcake sama chocolate croissant terus gue mau strawberry delight with lemon flavoured soda. Eh gue juga mau brownies almond minumnya ganti deh mau susu aja rasa oreo eh jangan deh tadi cheesecake nya udah rasa oreo. Eungg... rasa nutella aja."
Taeyong melongo denger nya. Antara seneng dan bingung.
Seneng karena akhirnya Jennie bisa ngomong panjang lebar kayak barusan tapi bingung Jennie makan nya banyak banget, bingung mesen nya gimana bayarnya apalagi.
Maklum Taeyong tuh anak rantau jadi tiap bulan dijatah sama orang tua nya yah walaupun sering berlebihan karena Taeyong bukan tipe anak yang suka ngabisin uang kayak Yuta.
Setelah menyebutkan pesanan mereka. Jennie dengan sigap menyerahkan kartunya ke penjaga kasir. Taeyong yang tadi nya ingin sok menjadi gentleman yang membayar seluruh pesanan malah jadi kicep karena yang Jennie keluarkan adalah black card ^_______^
iYA BLACK CARD YANG GAADA LIMIT PEMAKAIANNYA. Yang biasa dipake para holkay cem bang jidi dan mas tiopi.
Setelah memilih tempat duduk, Jennie segera menyalakan macbook nya. "Lo cari link referensi aja biar gua yang ngetik." suruh Jennie.
Jari rampingnya mulai bergerak lincah sesekali menyendok cheesecake nya. Gerakannya berhenti sesaat karena dering iPhone nya. Gadis itu lantas mengambil iPhone nya yang tersimpan di dalam tasnya.
My only won💞 is calling....
Jennie terdiam sesaat sebelum akhirnya mengangkat panggilan itu.Taeyong mengangkat alisnya bingung melihat Jennie yang terlihat gelisah.
"Hel—"
Belum sempat Jennie menyelesaikan kalimatnya, Jaewon sudah memotongnya terlebih dahulu. "Dimana Jen?"
Jennie menggigit bibir nya gelisah sebelum menjawab. "Coffee shop"
"Coffee shop? Sama siapa? Ngapain? " tanya Jaewon, dari nada bicaranya yang terkesan menuntut membuat Jennie yakin jika Jaewon sedang tidak dalam mood yang baik dan hal itu membuat nya semakin gelisah saat ini.
Perlu kalian ketahui mood Jaewon akan benar-benar rusak jika mengetahui Jennie jalan hanya berdua dengan lelaki lain. Dan Jaewon akan menjadi sangat menyeramkan, Jennie tidak ingin mengambil resiko tersebut. Well, mungkin kali ini ia harus berbohong kepada Jaewon.
"Um.... a friend?" jawab Jennie yang lebih terdengar seperti pertanyaan.
"Pulang sekarang. Aku tunggu depan. "
Mendengar ucapan Jaewon. Jennie otomatis menoleh ke arah luar cafe dan melihat Jaewon sedang berdiri di seberang cafe sambil memasang wajah kesalnya.
Mari berdoa saja, agar Jaewon tidak benar-benar marah kali ini.
Ya gue tau cerita ini makin gajelas.Hujat gue aja nanti gue lari ke pelukan jaewon .g
Perlukah gue unpublish? :(((
Comment dong biar ku senang
Btw ini di post tanpa revisi dulu jadi sorry for typo(s)
With love,
Coffeelatier
KAMU SEDANG MEMBACA
Colourpen
FanfictionBerawal dari saling pinjam pulpen warna-warni di mata kuliah bahasa inggris,Taeyong dan Jennie menjadi dekat dan tak terpisahkan.