Dengerin mulmednya yaa...😁😁😁
Abel memejamkan matanya. Merasakan setiap hembusan angin yang semilir menyentuh tubuhnya. Suasana di rooftop kantor Abel sore ini tidak seramai seperti biasanya. Dengan secangkir greentea yang menemaninya sore ini, Abel sangat menikmati waktu istirahat sebelum jam kantor berakhir.
"Melamun aja kamu, ntar kesambet loh" Affan datang mengagetkan Abel membuat gadis itu sedikit tersentak.
"Nggak melamun kok" sergah Abel.
Affan tersenyum lalu menarik kedua paha kaki Abel. Abel yang heran hanya bisa memandang pria yang beberapa waktu ini selalu mengisi hari-harinya.
"Biarin begini lima menit aja" kata Affan sambil membaringkan kepalanya di kedua paha Abel.
Abel yang masih kaget akibat ulah Affan hanya diam tanpa berkata sedikitpun. Ia melihat raut wajah Affan, raut wajah yang sama seperti yang ia lihat saat pertama kali Affan mengatakan cinta pada Abel. ada semburat rasa sedih, dan juga lelah yang terukir di wajah tampan pria itu.
"Jangan liatin aku terus, nanti kamu makin cinta sama aku" ucap Affan masih memejamkan matanya merasakan kenyamanan berada di dekat Abel.
Gadis itu tersenyum kecil mendengar celetukan Affan. Tangannya secara perlahan bergerak menyentuh helai demi helai rambut pria yang masih berada di pangkuannya saat ini.
"Kalo kamu lelah mending pulang trus istirahat. Lihat ini wajah kamu kucel begitu"
"Pulangnya bareng kamu tapi" kata Affan membuat pipi Abel merona seketika.
"Nggak bisa, asrama kantorkan dekat dari sini." Tolak Abel pada Affan.
Affan bangkit dari tidurnya. Menatap lekat-lekat mata coklat kepunyaan Abel "maksud aku kamu pulang dan tinggal bareng aku"
Abel tercengang mendengarnya, lalu gadis itu membuang pandangannya dari mata Affan. Apalagi dadanya semakin berdegup kencang dan Abel berusaha untuk menormalkannya kembali. Melihat ekspresi Abel yang salah tingkah Affan akhirnya tergelak.
"Kok kamu malah ketawa?" Tanya Abel keherenan melihat Affan.
"Abis muka kamu lucu banget waktu aku bilang begitu, pipi kamu merah kayak tomat" Jawab Affan lalu mencubit pipi Abel pelan.
Abel bersungut sambil memajukan bibirnya kesal. Ternyata tadi Affan hanya mengerjainya saja. Abel menyedekapkan kedua tangannya, Affan yang melihat wajah kekasihnya yang sedang kesal itu lalu menghentikan tawanya dan menyentuh wajah Abel. Kini wajah mereka semakin dekat, Affan yang sudah tidak sanggup melihat bibir ranum Abel akhirnya menyatukan bibir mereka satu sama lain.
"Dasar mesum" Abel yang menyadari jika perlakuan kekasihnya itu sudah di luar batas akhirnya menghentikan kegiatan mereka.
Affan yang melihat itu kembali tertawa. Dengan pelan pria itu mengusap bibir Abel berusaha menghilangkan sisa kecupan yang tadi ia lakukan. Sesaat Abel menggerutu namun aksi kesalnya tersebut terhenti saat ponsel yang berada di sakunya berbunyi.
Ibu calling....
Gadis itu tampak mengernyitkan dahinya. Penasaran dengan telepon dari ibunya tersebut, Abel berdiri dari duduknya lalu menjauh dari Affan dan membuat pria itu sama herannya dengan sikap Abel tadi.
"Assalamualaikum bu" sapa Abel dengan lawan bicaranya di seberang sana.
"Walaikumsalam nduk, ibu ganggu kamu ya?" Jawab ibu Abel dengan nada yang lembut.
"Enggak kok bu, lagian bentar lagi juga jam kantor habis. Ibu ada apa tiba-tiba nelpon Abel?"
"Ibu cuma mau ngasih tahu sepupu kamu si Elsa yang tinggal di Jakarta minggu depan mau lamaran. Ibu rencananya Jumat depan bakalan ke Jakarta menghadiri acara mereka" lanjut ibu Abel.
YOU ARE READING
My Perfect Boyfriend~
ChickLitSetelah ditinggal menikah oleh pria yang ia cintai sejak 5 tahun terakhir, membuat Abel Anita menjadi pribadi yang dingin dan cenderung menutup diri. gadis itu seakan membuat benteng tinggi untuk dirinya agar siapapun tidak dapat masuk dan mengusik...