SAMPAI KAPAN ?

52 4 2
                                    

" disaat kita sudah menjadi dekat, mengapa selalu saja ada masalah? "

Sesampainya didepan rumah angel, kita udah disambut kakaknya, dengan tatapan dingin.

"angel, ternyata yang gue omongin waktu itu gak lo denger. Oke sekali lagi gue kasih tau lo angel, gue sama sekali gak suka lo deket deket sama dia. Jangan karena dia berbuat satu  kebaikan aja dan lo ngelupain seribu kesalahan dia" ucap kakaknya.

"kak gue denger kok apa yang lo bilang ke gue. Tapi sekarang kita sahabat kak, dan sahabat gak akan saling menyakiti"

"cih, apa kata lo dek? Sahabat? Menurut gue, sahabat emang gak selalu ada disamping kita, tapi dia bakalan ada dikondisi apapun, mau lo seneng dan gak"

"justru itu , kita baru aj-" ucapku terpotong oleh kakaknya angel.

"mending sekarang lo masuk angel, apa kata tetangga kalau lo pulang jam segini dan masih pake seragam? "

"iya kak aku masuk. Makasih kak " ucap angel padaku

"bye dek" ucapku lalu kembali ke motor dan melajukannya. Ketus banget kakaknya. Bukan gue takut, cuma kakaknya terlalu posesif.

Angel pov

Sesampainya gue di dalam rumah , gue langsung ganti pakaian gue, setelah itu gue turun kedapur buat ngambil cemilan.

"dek, gue mau ngomong sama lo" aduh , kakak mau apa lagi sih, belum puas apa? Tadi udah dicomel.

"iya kak" lalu gue duduk disampingnya.

"sejak kapan kalian sahabatan?"

"maksud kakak? Kak daniel?"

"iya"

"sore tadi kak"

"tapi lo udah kenal lama sama dia?"

"belum sih baru beberapa minggu yang lalu"

"gini ya dek, bukannya gue mau ngelarang lo deket sama siapapun, apalagi berteman. Tapi, yang namanya laki laki sama perempuan jarang ditemuin yang namanya sahabat. Yang ada salah satu dari kalian, bakalan punya rasa, dan itu yang gue mulai lihat dimata lo"

"g-gak lah kak, gue sama dia gak bakalan kayak gitu kok, kakak tenang aja"

"mungkin sekarang lo bisa bohong sama gue, tapi suatu saat nanti bakalan ketahuan siapa yang bohong" gue cuma bisa diam aja, gue gak tau kata kata apa yang pas buat menyela kalimat kakak tadi. Lalu kakak mengelus kepala gue.

"yang perlu lo tau, gue gak suka ada yang buat adek gue nangis. Apalagi gara gara cowok brengsek yang gak jelas asal usulnya dari mana. Karena yang gue tau, cowok yang katanya sahabat lo itu udah punya pacar" deg . Emang kakak tau darimana?

"g-gue t-tau kok kak" kakak seketika terkekeh.

"udah jelas banget, lo itu suka sama dia. Dan gue gak mau adek gue yang imut ini jadi orang ketiga" kenapa kakak jadi ngomong gini sih.

"gak lah kak, itu gak mungkin"

"iya deh iya"

"ngomong ngomong, kita gak pernah ya bahas masalah percintaannya kakak" ucap gue langsung mengalihkan, apa apaan coba, gue gak bakalan main cara kotor kek gitu biar dapetin hatinya kak el, gue cukup tau diri.

"sampai sekarang sih, banyak yang nempel sama kakak, cuma belum satupun yang nempel dihati" ucap kakak dengan bangganya.

"masa sih, muka kakak aja standar gitu, yang bener aja"

"kamu tuh ya, gak percayaan banget"

"bukan gitu kak, masalahnya, kakak itu udah 23 masa sih udah om om gitu belum ada yang pas dihati sih"

Together ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang