AWAL

46 3 0
                                    

"jangan menyesalinya diakhir cerita, jika diawal cerita kau sudah berhenti berjuang"

Pagi yang cerah setelah semalam hujan deras. Depan cermin yang lumayan besar, angel sedang memakai dasi.

"gue gak yakin kak el mau jemput gue, tapi kalau sampai bener dia bohong awas aja. Btw hari ini gue udah membahana belom yah? Pake liptint apa gak? Gak usah deh udah kayak pelakor aja kesekolah pake menor - menor segala"

Setelah selesai merapikan semua perlengkapan sekolahnya, angel turun dan sarapan bersama kedua saudaranya. Orang tuanya  sedang pergi keluar kota dari semalam karena ada urusan penting.

"pagi semua" sapa angel dengan manis.

" pagi kak" sapa stella.

"kak, gue bareng kak daniel jadi-"

"serah lo" setelah berkata begitu iksan langsung naik ke atas lagi entah apa yang akan dilakukannya diatas sana.
Tapi dia terlihat marah tadi, cuma karena angel menyebut nama daniel.

"eh kak, ada bunyi mobil masuk pekarangan deh keknya"ucap stela sambil setengah mengunyah roti selai yang digenggamnya.

"kayaknya itu mobil kak el, kalo gitu gue berangkat ya dek, kalo kakak turun nanti bilang kalo gue udah berangkat" kata angel sambil menenteng tas kulit berwarna hitamnya dan berjalan meninggalkan ruang makan.

Dari depan pintu angel melihat,dia sudah di tunggu di samping mobil oleh daniel. Dengan berjalan sedikit ragu angel mendekati daniel yang sedang bersandar didepan pintu kemudinya dengan tangan dimasukkan kedalam saku jeansnya dan bibir yang sedikit dimanyunkan. Wow, siapapun akan gemas sendiri melihat daniel memajukan bibirnya.

"pagi-pagi bibir udah dower gitu" kata angel sambil berdiri berhadapan dengan daniel. Daniel pun tersenyum.
Angel dibuat lemas oleh senyumannya.

"dower - dower gini juga bisa bikin kamu blushing kan?" tanya daniel sambil memainkan alisnya naik turun.
Angel jadi geli sendiri dan langsung berputar dan masuk kedalam mobil. Diikuti daniel dengan wajah yang sedikit lesu.

"kakak kenapa?muka lemes gitu. Sakit?"tanya angel sambil menyentuh kening daniel dengan tangannya.

"udah gak papa cuma anget doang"
Menenangkan angel.
"yaudah kita berangkat yah"lanjut daniel lagi dan diangguki angel.

mobil yang sudah hampir melaju itu kembali berhenti.

"kenapa berhenti kak?"tanya angel kebingungan.

"coba kamu hadep ke kaca mobil deh sebentar aja"ucap daniel memohon.

"mau ngapain sih kak?"

"udah ikutin aja ayok" ucap daniel sambil mempebaiki arah duduk angel sesuai keinginannya. Angel pun menurut.

"kenapa gak diikat rapi sih jel?" ucap daniel sambil mulai memperbaiki tatanan rambut angel yang bisa dibilang semrawut. Angel hanya bisa diam sambil meremas rok seragamnya. Hal manis ini membuat gejolak yang ada didalam diri angel sulit terkendali. Sekuat tenaga ditahan senyumnya. Ingin rasanya memukul segala sesuatu sekarang sebagai pelampiasan gejolaknya.

"jel? Denger kan kakak ngomong apa?"tanya daniel memastikan sambil mengikat rambut angel dengan tali rambut angel.

"eh apa? Maksudnya?"tanya angel berusaha tersadar dari alamnya.
Diselingi dengan gelengan kepala daniel lalu menyentil jidat angel.

"awh, ish, kakak?! Sakit banget dikira semut apa disentil?" tanya angel sambil mengelus jidatnya.

"itu karena kamu melamun dipagi hari begini" ucap daniel lalu menyetir mobil keluar dari pekarangan rumah angel.

"tapi gak usah disentil juga"ucap angel sedikit kesal.

"yaudah maaf deh" ucap daniel sambil tetap fokus ke jalanan. Tetap hening keadaan didalam mobil iti. sampai akhirnya daniel bersuara.

"kurang sepuluh menit lagi bel masuk dibunyiin. Jadi, masih mau disini atau turun ?" tanya daniel pada angel.

Angel langsung mencubit daniel dengan keras tanpa ampun dilengan daniel.

"nyebelin ya. Males" ucap angel sambil bergerak ingin membuka tombolnya namun dikunci lagi oleh daniel. Daniel membawa wajah angel menghadap dengannya. Sambil memegang pundak angel.

"jangan marah yah, ini supaya kita gak terlalu kaku karena kejadian semalam"ucap daniel dan diangguki oleh angel.

"aku turun ya kak, makasih udah mau nganter aku. Bye" ucap angel sambil turun dari mobil. Dan berjalan ke pekarangan sekolah.

"aku sayang kamu" teriak daniel sambil melajukan mobilnya. Namun hal itu tak luput dari pendengaran angel. Bukan mudah angel menggigit bibir dalamnya kuat-kuat. Ingin rasanya angel berteriak sekarang juga.

Saat berjalan di koridor sekolah angel tiba - tiba berhenti sejenak dan memperhatikan dari belakang. Setelah di rasa yakin dengan penglihatannya, angel berjalan dengan cepat.

"widihh, aku mah apa atuh"ucap angel berjalan melewati temannya itu. Yang digoda pun langsung mengangkat wajahnya, yang sedari tadi ditekuk karena malu.

"apasih jel, gak lucu" ucap bianca menahan emosinya. Sedangkan zatria yang berada disamping bianca hanya tersenyum simpul.

"yaudah bangzat, gue barengan sama angel aja yah?" tanya bianca dan diangguki oleh zatria. Bianca pun segera berlari mengejar angel yang sudah jauh karena tidak ingin mengganggu dua pasangan itu. Zatria yang memperhatikan dari belakang hanya tertawa kecil melihat tingkah bianca yang konyol.

Andai lo tau ca, gue udah lama menaruh rasa sayang dan memiliki untuk lo.  Zatria membantin.



Together ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang