Paradise

724 16 0
                                    


' Woww mulianya dia, bahkan disentuh pun tidak mau' batin Devve lagi

"Lha kenapa tadi gue gak nanya namanya ya?" Ucap Devve sambil menepuk jidatnya.

----------------------------*

"Jidat loe kenapa Devve? Gigit nyamuk?" Devve terlonjak ketika melihat Dokter Dian berada di sampingnya.
"Hem, tadi ada nyamuk lewat, kan sayang kalo gue harus donorin darah gue ke nyamuk, jadi ya gue usir, kenapa? Loe mau lihat tu nyamuk?" Ucap Devve dengan nada sewot.

"Ealah gaje lu Devve," cibir Dian

Dian adalah salah seorang dokter di " Graha hospital", dia adalah teman masa kecil Devve sekaligus sahabat Devve sampai sekarang, wajahnya tidak jauh berbeda dengan Devve, maka tak heran keduanya merupakan seorang most wanted di SMAnya dulu.

Dian hendak pergi meninggalkan Devve ketika dia mengingat sesuatu yang ia lupa.

"Devve, tadi gue kesini mau ngapain ya" ucap Dian sambil mengetuk jidatnya dengan jari telunjuknya.

"Taulah, kenapa lu begoknya nggak ilang ilang si?" Jawab Devve sambil berbalik menuju ke UGD lagi.

Belum sampai 5 langkah berjalan, Dian memanggilnya lagi

Devve berbalik
"Apa lagi sih?" Tanya Devve dengan wajah jenuhnya.

"Oh iya gue inget, gini gue kesini mau ngasih tau loe, nanti jam 2 gue, Dokter Salma, Dokter Eka sama karyawan lainnya mau ke panti asuhan, mau ngasih sumbangan dari para donatur, gimana loe ikut kan?" pinta Dian sambil menunjukkan wajah imutnya, Devve bergidik ngeri melihat wajah Dian.

"Nggaklah, gue nggak ikut, males gue" jawab Devve sambil berlalu pergi

"Ayolah Devve, sekali saja gue mohon, loe kan nggak pernah ikut selama ini kalo ada kegiatan bakti sosial kaya gini" pinta Dian lagi

"Nggak mau" jawab Devve singkat, jelas dan padat.

"Devve, ayolah Devve sekali kali loe ikut, kalo loe nggak mau ikut gue bilangin ke ayah loe biar loe di kasih shift jaga malem selama 2 bulan" ancam Dian sambil berlari mengejar Devve dan menarik tangannya

"Apain sih tangan loe pegang pegang, oke gue bakal ikut loe, dan jangan ganggu gue lagi sekarang" jawab Devve sambil mempercepat langkahnya lagi.

"Siap bos, gue jemput di ruangan loe jam 2" teriak Dian yang tidak menyadari banyak pasang mata melihatnya, karena suaranya yang keras.

Devve mendongakkan kepalanya dari laptopnya ketika mendengar suara pintu terbuka, dan Devve sudah tau pasti Dian yang masuk dengan cengiran lebarnya, karena hanya Dian lah yang tidak mau mengetuk pintu ruangannya.

"Devve ayo berangkat, kita udah ditungguin temen temen di depan" ajak Devve sambil menarik jas dokter Devve

"Iya iya, lepasin tangan loe dari jas gue, kusut nanti jas gue" ucap Devve sambil membuka jas dokternya dan menggulung kemejanya hingga ke siku sehingga memperlihatkan otot bisepnya, dan tubuhnya yang kekar.


HijrahkuWhere stories live. Discover now