An accident

1.4K 23 0
                                    

Kehidupan bagaikan sebuah roda yang selalu berputar, dan kunci kehidupan hanyalah bersyukur dan ikhlas menghadapi perputaran roda tersebut.
***

Perempuan berumur 5 tahun sedang menangis tersedu sedu melihat ayah dan ibunya hendak pergi ke Singapura untuk melakukan kunjungan pekerjaan.

Ini bukanlah kali pertama Anissa dan Zain pergi ke luar negeri, bahkan 2 minggu yang lalu mereka juga baru pulang setelah melakukan kunjungan ke Jepang, tapi baru kali ini anaknya menangis tersedu sedu melihat ayah dan ibunya hendak pergi ke luar negeri.

"Mama jangan pergi, Ara takut di rumah sendirian" ucap seorang anak berusia 5 tahun sambil menangis tersedu sedu di pelukan ibunya.

" Ara kan di rumah sama Bi Iyah, jadi Ara tidak akan sendirian di rumah, toh mama cuma pergi 3 hari, setelah itu mama sama ayah akan pulang" ucap seorang wanita cantik yang berusia sekitar 30 tahun.

"Iya Ara, mama sama papa cuma pergi sebentar, Ara minta oleh oleh apa? Nanti ayah belikan" bujuk seorang laki laki yang bernama Zain.

"Ara pengen liburan ke Disneyland"
" Oke, nanti kalo ayah sama mama sudah pulang, nanti kita langsung liburan kesana, Ayah sama mama pergi kerja dulu ya," ucap Zain dengan lembut sambil mengusap rambut anaknya.

"Tapi nanti ayah sama mama telfon Ara ya, kalo sudah sampai disana" pinta Ara

"Iya sayang, kamu jaga diri dirumah ya, jangan nakal, makan yang teratur ya" ucap Anissa sambi mengecup kening anak satu satunya.

" Hati hati mama, cepat pulang yaa" jawab Ara sambil mengusap air mata yang terus mengalir dengan sebelah tangannya.

Anissa dan Zain pun masuk kedalam mobil mereka sambil melambaikan tangannya ke arah anak tersayangnya tersebut.

"Non Ara, ayo kita masuk, bibi udah buatin makanan kesukaannya non Ara" pinta Bi Iyah, asisten rumah tangga yang telah bekerja sejak Ara lahir di rumah Anissa dan Zain.

"Iya bi" setelah itu Ara memasuki rumah dan menuju ke kamarnya.

Ara merasa ada yang berbeda ketika ayah dan ibunya hendak ke Singapura, oleh karena itu, Ara melarang ayah dan ibunya pergi ke Singapura.

-----------------

3 hari kemudian

Ara sangat senang ketika mendengar kabar bahwa ayah dan ibunya akan tiba di bandara pukul 3 sore nanti, selepas ia menelfon kedua orang tuanya 1 jam lalu.

"Bi, ini udah jam berapa? " tanya Ara pada Bi Iyah yang sedang memasak di dapur

"Ini baru jam 1 non, perasaan non udah nanya ke bibi sampe 7x deh, bibi sampe bosen jawabnya" jawab bi iyah sambil terkekeh

" Bi nanti kita berangkat jam 2 ya bi, biar ayah sama mama nggak kelamaan nunggu kita di bandara" ucap Ara

"Iya non, non siap siap aja ya, ganti baju yang bagus" jawaban Bi Iyah hanya di jawab dengan anggukan kepala Ara, dan Ara segera berlalu untuk pergi ke kamarnya.

Sebenarnya Bi Iyah merasa aneh dengan sikap Ara saat ini, karena tidak biasanya Ara bersikap seperti itu, biasanya Ara tidak mau menjemput kedua orangtuanya ke bandara jika kedua orang tuanya baru pulang dari kunjungan ke luar negeri dan hanya menunggunya di rumah saja.

"Bi Iyahhh ayo berangkatt" teriak Ara dari arah ruang keluarga
"Sebentar non, ini baru jam setengah dua" jawab Bi Iyah setengah berteriak

HijrahkuWhere stories live. Discover now