chapter 22

1.6K 56 3
                                    

Jangan jadi pembaca gelap yaaa😆

Don't be forget vomments😊

Happy reading guys😄
********

"Tuan, saya belum bisa mendapatkan letak koordinat mereka."

Prangg

Suara pecahan gelas dan piring terdengar diruangan tempat Ejo Jo berada. Ia menatap tajam anak buahnya itu.

"Grrr... CARI MEREKA SAMPAI DAPAT!" teriak Ejo Jo membuat anak buahnya itu terkejut, ia kemudian membungkuk hormat lalu meninggalkan ruangan itu.

Ejo Jo bangkit dari sofa yang sedari tadi ia duduki, lalu berjalan pelan kearah sebuah foto berbingkai besar yang terpasang diruangannya itu. Foto yang berisi simbol simbol kekuatan para makluk Immortal.

"Heh! Kalian tidak bisa lari, karena sampai kapanpun, kalian tidak akan pernah selamat." ucapnya sinis lalu memanggil Borara. "BORARA!"

"Ya, Tuan."

"Cari Carla! Suruh dia untuk menyiapkan pasukannya. Kita serang kedua Kerajaan secara serentak pada saat bulan purnama merah." ucap Ejo Jo dengan seringai kejam menghiasi wajahnya. Borara mengangguk lalu pamit keluar dari ruangan itu.

"Baik Tuan, akan saya sampaikan pada Carla. Saya permisi."

"Kita lihat siapa yang akan mati kali ini..."

******

"Hm, jadi kalian memang bingung dengan masalah Mate ya?" tanya Blaze.

"Ya. Lagipula aku juga belum menemui Mateku." ucap Ochobot.

Blaze menyeringai mendengar perkataan Ochobot. "Kau yakin kau tidak merasakan apapun saat didekat,salah satu dari kami?"

"Tidak."

"Merasa nyaman?"

"Ti-- Eh! Awalnya hanya pada Gempa, tapi tiba tiba aku nyaman dengan Ice. Aneh bukan?" ujar Ochobot polos membuat Blaze terkekeh kecil.

"Sudahlah. Masalah Mate nanti dulu oke?" ucap Yaya.

"Yaya benar. Masalah Mate kita urus nanti."

"Jadi, apa yang harus kami lakukan?" tanya Yaya sambil menatap Ochobot lalu Blaze.

"Jika kalian bisa menggunakan kekuatan kalian tanpa adanya pertumpahan darah, maka kita akan selamat dan kalian tidak perlu menyakiti tubuh kalian dengan luka luka. Tapi kalau kalian bisa mengontrolnya, namun para Vemps dan Rogues tetap tidak mau tunduk, itu artinya kalian harus ikut berperang! Dan kali ini, kita tidak akan bisa menggunakan kekuatan Teleportasi Ochobot kecuali dalam keadaan yang terdesak."

"Kenapa memangnya?" tanya Ochobot bingung saat ia tidak boleh menggunakan kekuatan teleportasinya sesuka hati.

"Kau akan cepat lelah Ochobot!" kesal Yaya. Ochobot hanya bisa mengerucutkan bibirnya kesal.

"Lalu kami harus apa? Tentu saja kami tak ingin pertempuhan darah terjadi Blaze!" lanjut Yaya.

"Kau yakin hanya 2 pilihannya Blaze?" tanya Ochobot menyakinkan.

"Kalian tidak percaya?"

"Bukan. Maksud kami, apa ada cara lain selain 2 pilihan yang kau sebutkan itu?" ucap Ochobot.

"Ada. Tapi aku tidak yakin."

"Memangnya apa?"

"Hm,aku tidak bisa menjelaskannya dengan detail. Biar kalian saja yang menjelaskan." ucap Blaze.

You're MinE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang