end

9.9K 158 6
                                    

Kiano yang baru memasuki halaman rumah nya memarkirkan mobilnya dengan hati-hati agar Kiara tidak terbangun

Beberapa pekerja Kiano sigap membantu-nya mengambil kantong belanjaannya sedangkan Kiano melepas seatbelt Kiara, Kiano pun turun dari mobilnya memutari mobilnya menuju pintu Kiara, ia membuka pintunya perlahan-lahan kemudian dengan hati-hati ia mengendong kekasihnya masuk kedalam rumah menuju kamar mereka

Kiano keluar dari kamar tidurnya meninggalkan Kiara yang tertidur sangat pulas, Kiano berjalan turun menuju kamar bawah mencari Bi Marti

" tok tok tok Bi permisi, sudah tidur ya ? " ucap Kiano sambil mengetuk pintu kamar Bi Marti

" belum, sebentar " balas Bi Marti dalam kamar

" bicaranya di meja makan saja ya bi " ucap Kiano berjalan menjauh menuju meja makan

Tak berselang lama, terlihat Bi Marti sedikit tergesa-gesa berjalan menuju arah Kiano yang duduk di meja makan sambil melamun

" ada apa pak ? " tanya Bi Marti sambil menarik kursi yang ada disebrang tempat Kiano duduk

" emm... begini Bi ..... " Kiano menjelaskan kondisi kesehatan Kiara berdasarkan pemeriksaan dokter

" astaga .. " ucap Bi Marti yang tak tau harus menjawab apa dan merasa sangat iba dengan kondisi Kiara yang sudah dianggapnya sebagai anaknya sendiri

" jadi Bi, ini obat, vitamin dan saran makanan yang bisa membantu menguatkan daya tahan tubuh Kiara " jelas Kiano sambil menyerahkan selembar kertas yang didapatnya dari dokter

Bi Marti fokus membaca apa saja yang tertulis dikertas yang diberikan Kiano

" untuk obat jangan dikasih tau ke Kiara ya bi, anggap saja vitamin. Saya takut kalau dia tau nanti malah kepikiran yang enggak-enggak bi " jelas Kiano lagi

" baik pak " balas Bi Marti mengerti

" untuk makanan sesekali diganti dengan makanan kesukaan Kiara saja Bi, untuk masalah obat nanti saya beri tahu Kiara kalau dokter menyuruhnya untuk mengkonsumsi vitamin agar bisa memperkuat kandungannya " ucap Kiano lagi

" tidak akan terjadi hal buruk pada kalian, bibi selalu mendoakan kalian " ucap Bi Marti berusaha menenangkan Kiano yang terlihat sangat gusar

" hmm, makasih bi " ucap Kiano dengan suara serak putus asa nya

Setelah menjelaskan semua pada Bi Marti, Kiano kembali kekamar takut kalau Kiara mencarinya

Kiano ikut merebahkan tubuhnya disamping Kiara sambil menarik lembut tubuh mungil itu agar lebih dekat padanya

Kiano mengelus lembut kepala Kiara sambil memikirkan kembali bagaimana takdir bisa mempertemukan mereka membuat Kiano tersenyum tipis namun kemudian ia teringat lagi bagaimana sedikitnya waktu yang mereka habiskan bersama membuat senyum itu hilang dan kekhawatirannya mulai muncul

" jika saja aku tau ini akan menyakitimu, mungkin aku lebih memilih untuk tidak mempunyai keturunan daripada harus melihatmu begitu tersiksa karena keegoisanku " bisik Kiano pelan

" aku yakin kamu juga tau kalau ada yang salah dengan tubuhmu, sakit yang kamu pendam agar aku tidak khawatir " lanjut Kiano

" maafkan aku membuatmu merasakan sakit seperti ini " bisik Kiano yang membuat sosok dihadapannya terbangun

" kamu kenapa nangis sayang ? " tanya Kiara terlihat khawatir

" aaku.. aku tidak papa sayang, ini ini saja tadi rambutku sedikit menusuk mataku " ucap Kiano gelagapan mencari alasan

" sekarang sudah tidak papa? masih sakit ?" tanya Kiara sambil tanganya menyentuh wajah Kiano

" tidak papa, kamu terbangun karena aku? " tanya Kiano khawatir Kiara mendengar apa yang ia katakan tadi

Sexy CEO ( 21+ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang