"Dia anak GUE!..."
>>>
Langit sore ini terlihat mendung. Hawa dingin dari angin yang berhembus kencang begitu terasa di permukaan kulit Yuki.
Lagi, ibu hamil muda itu menunggu sang suami untuk menjemputnya di kampus. Hari ini, ia selesai sidang. Tinggal menunggu hasil dan acara wisudanya. Semoga saja tidak memerlukan waktu yang lama.
Perutnya akan semakin membesar setiap bulannya.
Senyumnya mengembang kala mengingat kejadian tadi malam. Al sang suami begitu perhatian padanya. Memang sih perhatiannya tidak dilakukan dengan cara yang manis. Tapi setidaknya Yuki tahu, Al peduli pada kesehatan bayi dan juga dirinya.
Semalam, Yuki mempelajari materi yang menjadi bahan skripsinya lebih detail. Perlu diingat!. Hingga larut malam.
Dan Al , menceramahinya dengan kata-kata pedasnya. Namun Yuki suka, itu tandanya Al begitu memperhatikannya. Meskipun ada rasa kesal yang menyelinap di benaknya. Tapi Al memang selalu begitu kan?.
Bahkan semalam, laki-laki itu dengan kekuatannya menggendong Yuki ala-ala pengantin baru, ya....mereka memang masih dalam julukan itu sih.
Al memaksa Yuki untuk segera tidur dengan membaringkan sang istri di ranjang mereka. Yuki tentu saja cemberut, tapi namanya juga Alan Respati yang penuh pesona. Yuki luluh begitu saja ketika sang suami menaiki ranjang dan berbaring di sampingnya. Memeluk tubuhnya dari belakang.
Bagaimana Yuki tidak jatuh cinta pada Al jika segala sikap sang suami begitu terlihat manis di matanya?...
Yuki bahkan sudah terbiasa dengan sikap bunglon Al. Segala kata-kata perintah, nada dinginnya , tingkah menyebalkan sang suami. Yuki sudah kebal dengan sikap es batu sang suami.
Senyum tipisnya masih terlihat di wajah ayunya.
Bisa dikira tidak waras jika Yuki terus menampakkan senyumnya seperti ini!...
"Yuki, lo gak papa ditinggal sendirian? " pertanyaan itu terlontar dari Brandon yang entah sejak kapan sudah berada di dekatnya.
"Gak papa, Al bentar lagi juga dateng" balas Yuki.
"Sorry banget gak bisa nemenin lo lama-lama, mak lampir...eh nyokap gue minta dijemput soalnya" celoteh Brandon.
Yuki manggut-manggut. Lalu menepuk bahu Brandon.
"Gue bisa jaga diri, tenang aja"
"Lo kan lagi hamil, takut aja kalo cuma nunggu sendirian"
"Udah sana!nyokap lo nanti nyariin lagi! " tutur Yuki mendorong pelan tubuh Brandon.
"Gue duluan ya, hati-hati Ki!" pamit Brandon berlalu meninggalkan Yuki.
Yuki tersenyum menatap kepergian Brandon. Ia merasa beruntung. Masih banyak orang yang menyayanginya. Untung saja ia tak jadi bunuh diri kala itu.
Bunuh diri...pemikiran konyol yang pernah terlintas di benak Yuki.
Seakan bunuh diri adalah pilihan terbaik untuk mengakhiri semua hal yang terjadi padanya.
Yuki merasakan sebuah sentuhan hangat pada kedua telapak tangannya. Kehangatan itu melingkupi tangannya yang dingin.
"Mikirin apa hmm? " tanya suara bass yang duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR WEDDING (√)
FanfictionYuki Pramudya Wardhani , namanya. Ia adalah gadis biasa yang begitu ceria dan aktif dalam berbagai organisasi di kampusnya. Ia adalah anak tunggal di keluarganya. Ayahnya bekerja di salah satu perusahaan ternama di Jakarta sebagai Kepala bagian Tek...