Yuki Pramudya Wardhani , namanya. Ia adalah gadis biasa yang begitu ceria dan aktif dalam berbagai organisasi di kampusnya.
Ia adalah anak tunggal di keluarganya. Ayahnya bekerja di salah satu perusahaan ternama di Jakarta sebagai Kepala bagian Tek...
" Dan hanya seperti itu...perasaan itu tumbuh tanpa diminta dan direncanakan, semuanya hanya butuh waktu untuk saling memahami satu sama lain !!! "
>>>
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yuki benar-benar dibuat kesal dengan tingkah laku suaminya. Baru siang tadi Al terlihat mengagumkan di matanya, kini laki-laki itu menyebalkan lagi.
Bagaimana tidak?. Sore tadi Yuki dibawa ke rumah besar keluarga Mahendra oleh Al, karena ada acara makan malam bersama.
Baru saja sampai di ruang tamu, laki-laki itu malah meninggalkan Yuki dengan keluarga besar Mahendra yang sama sekali tak pernah ia kenal sebelumnya.
Yuki hanya mengenal orangtua Maxime dan juga orangtua Al, jangan lupakan Kakek Mahendra yang baik hati itu. Ada juga beberapa Om dan Tante yang tak asing di ingatan Yuki.
Yuki sampai tak bisa mengingat dengan baik nama-nama kerabat Al saking banyaknya keluarga Mahendra.
Benar-benar keluarga besar!...
"Ante...perutnya kok gendut sih?" tanya salah satu keponakan Al yang bernama Ega.
Balita laki-laki berumur 3 tahun itu begitu menggemaskan. Pipinya gembul dengan kulit yang bersih. Rambutnya sedikit ikal. Matanya bulat dengan warna yang hitam jernih. Uhh...Yuki ingin memiliki anak seperti ini.
"Eh...ayo kenalan dulu sama Ante nya sayang" ujar perempuan yang terlihat lebih dewasa dari Yuki.
"Hai Ante...aku Ega. Kalo Ante cantik ini siapa namanya?. Kata Mama, Ante cantik ini istrinya Oom ya?"
Yuki mengerutkan keningnya bingung. "Oom?", Al maksudnya?.
"Ega biasa panggil Al dengan sebutan Oom, aku Mira...Miranda lebih tepatnya, aku kakak sepupunya Al. Salam kenal ya" ujar Mira dengan ramah.
Yuki membalas senyuman Mira sama ramahnya. Akhirnya, ia ada teman bicara yang bisa membuatnya merasa nyaman.
Sejak berada di sini selama setengah jam, Yuki sedikit merasa risih dengan berbagai pertanyaan saudara-saudara Al yang menyinggung perasaannya.
Tidak perlu dijelaskan bagaimana pertanyaan-pertanyaan itu. Yuki tak memasukkannya ke dalam hati.
"Aku Yuki Mbak...salam kenal juga, aku baru lihat Mbak Mira sekarang" tutur Yuki.
