5. Si Es Batu

2.8K 375 64
                                    

"Berjalan ke depan menjemput harapan"

>>>

Hiruk pikuk suasana club malam membuat lelaki berwajah latin ini semakin bersemangat untuk ikut menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan musik DJ.

Dituangkannya lagi minuman beralkohol ke dalam gelas yang sudah kosong. Meminum cairan memabukkan itu sampai tandas.

"Gila men, lama gue gak ke sini!" serunya dengan senyum yang mengembang.

Di kiri kanannya, ah tepatnya di depannya... sudah ada dua sahabat yang sejak lama mengenal sepak terjangnya, baik dalam dunia percintaan maupun bisnisnya.

"Panteslah! lo ngilang hampir 4 bulan ini..."

"Gue banyak urusan Vin..." laki-laki berwajah latin itu menjawab.

"Gaya banget lo, Cicio Anggara yang biasanya punya banyak waktu luang buat hura-hura, tiba-tiba sok sibuk dan menghilang entah kemana!" ledek Kevin.

"Jiahhh...gak percaya amat sama gue. Bokap buka anak cabang di Semarang, otomatis gue yang ditugasin di sana" sanggah Cio.

"Emang di sana gak ada club apa?" Kevin semakin memojokkan Cio.

"Eh itu ada...tapi tetep seru di sini apalagi ada kalian" sahut Cio.

"Huuu...gue kira lo buntingin anak orang terus kabur entah kemana" celetuk Gibran yang mulai bersuara.

Skakmat. Cio langsung terdiam dengan celetukan salah satu sahabatnya.

"Widihhh...Cio kan pecinta wanita haha. Bisa jadi tuh!" Kevin kembali membuat Cio tersudut.

Cio mulai mengepalkan kedua tangannya,merasa sedikit tersinggung dengan candaan temannya yang sudah keterlaluan.

"Sialan lo semua! gue baru balik malah dibully habis-habisan, sembarangan lo pada kalo ngomong !!" sungut Cio dengan raut wajahnya yang berubah garang.

"Santai-santai, lagian elo sensi amat sih!. Dari Semarang jadi gampang tersinggungan begitu. Just Kidding!  kaya gak tau kita-kita aja" Kevin berujar dengan menepuk bahu Cio sekali.

"Iya, kaya' Ibu hamil lo! sensian!" tambah Gibran yang dibalas Cio dengan jitakan di kepala sahabatnya.

"Aduhhh...kepala gue berharga nih!" ujar Gibran tak terima.

"Si Es Batu kemana?" tanya Cio mulai sadar jika salah satu sahabatnya tak berkumpul dengan mereka.

"Dia udah jarang ke club setelah menikah" Kevin memberitahu.

Untung saja Cio tak sedang minum, jika ia sedang minum sekarang, sudah dipastikan minuman itu akan menyembur mengenai kedua wajah sahabatnya. Seperti Mbah Dukun.
Kevin dan Gibran hanya saling menatap. Lalu kembali menegak minuman masing-masing.

"Gue kok gak dikasih kabar ?!. Ceweknya yang mana nih?"

"Nah elo kan menghilang tanpa jejak. Mana susah dihubungi lagi!. Yang pasti lo gak kenal ceweknya" ujar Gibran.

"Gilaaa! si Es Batu nikah juga akhirnya. Gue kira dia nungguin si Lisa yang super menggoda itu..."

"Mulut lo Cio, kalo udah lihat cewek. Sama Lisa dulu juga sering lo godain kan?" ejek Kevin.

"Iseng doang gue. Haha. Lagian si Lisa dulu kan gebetannya si Es Batu. Mana berani gue?"

"Dari dulu, kalo berhubungan sama milik Al. Lo gak pernah berani pegang. Takut nih yeee!" kembali sebuah ejekan tertuju pada Cio.

OUR WEDDING (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang