The truth

324 25 1
                                    

“(y/n) kamu tidak apa-apa? Tenang aku disini.. ada yang sakit? Mau minum? Aku ambilkan ya? Sebentar aku panggilkan dokter.” Tanya Jaebum yang bertubi-tubi  kepadaku yang tengah berbaring setengah sadar. Raut mukanya bersyukur karena aku sudah mulai membuka mata, tapi semua itu berubah saat aku mengucapkan kata pertama setelah siuman “Yugyeom…”. Aku mengerti dia agak kecewa dengan kata pertamaku, supaya tidak terlihat kecewa dia mulai tersenyum pahit didepanku.

Tok..tok..
Semua member datang menjengukku kecuali Yugyeom, mungkin ini semua karena ulah Jaebum. “ahh (y/n) –yah kamu sudah sadar sekarang. Kami san gat bersyukur sekali..” ujar Jackson kepadaku, “hahaha.. terimakasih oppa ini semua doamu juga..” Semuanya bercengkrama dan suasananya menjadi hangat hanya saja sedari tadi Mark terdiam seribu bahasa menatapku dingin. Aku tersenyum sopan kearahnya. “makanya lain kali, berhati-hatilah… ingat (y/n) , healthy is a must! Kamu harus menjaga kesehatammu sendiri.” Jackson mencoba untuk menasihatiku. “iya oppa.. aku akan menjaga kesehatanku.”, “ohh iya, kami juga membawa sebuket bunga dan buah untukmu. Semoga kamu suka dan cepat pulih ya..” bambam menaruh bunganya dan buahnya di atas meja.

Lama bercengkrama, member lain mulai meninggalkanku karena masih ada jadwal. Jaebum oppa menemaninya sampai pintu lobby, tapi mark masih terdiam sampai dia melihat situasi meninggalkan aku dan dia sendirian. “entahlah kenapa aku masih disini..”, aku menatapnya bingung, “hmm.. oppa yang lain sudah kelu…”, dia langsung menyambar perkataanku. “ada yang ingin aku bicarakan denganmu mengenai pacarmu dan temanku.” Aku menunduk, siap mendengarkan ceramahnya yang aku yakin itu pasti akan sangat tajam.

“aku tidak akan menghinamu secara halus lagi..” aku berusaha mendongakan kepalaku.. ehh? Kok tumben? Dia datang kepadaku duduk dikursi yang ada disampingku. “memang ini keberuntungan, kalau ada seorang fans yang dicintai sama artisnya dua sekaligus.” Aku mulai menatapnya serius, “tapi aku mohon.. apapun keputusanmu, jangan buat mereka terluka. Maksudku, jangan pernah mengambil keputusan dengan resiko tinggi…” aku mengangguk mantap dan tersenyum kecil, “dan tolong maafkan Yugyeom dengan apa yang ia lakukan.” Dari situlah airmataku mulai keluar dan teringat apa yang terjadi sebelum aku dibawa kerumah sakit.

Aku tau Mark itu orangnya sangat baik, dan tulus. Hanya saja, ia tidak pernah menunjukannya didepan umum. Badanku merasa hangat dan aku mencium bau khas mark, ini sangat nyaman sekali. Ia mengelusku, aku merasa tenang. “aku dan teman-teman yang lain akan sealu disampingmu.” Dia tersenyum kearahku, aku terus mengeluarkan senyumku dan mengangguk mendengarnya. “aku.. masih.. mencintai Yugyeom..” kataku terbata-bata. “ya.. aku mengerti.. beristirahatlah sekarang.. kita akan mencari jalan keluarnya.” Katanya sebelum meninggalkanku.

***
Setelah ku melihat hot chocolate yang tertinggal itu, aku mengambilnya dan dari belakang Jaebum berlari keluar gedung dan terus berteriak. Aku keluar mengikutinya diam-diam ia terus berteriak namanya dan meneriakkan bantuan sampai ambulan datang. Aku bersembunyi dibelakang dekat parkiran sampai Mina datang kepadaku, “kamu ngapain disini?”, aku berusaha tidak panik. “ah? Hahahaha.. tidak apa-apa”, “ayo.. kita pergi keluar..”. karena aku tau diluar ada kecelakaan, aku melarangnya dan membujuk Mina untuk naik ke ruang latihan GOT7 yang kebetulan lagi kosong.

“hahh.. yang lain pada kemana?”, “hmm.. entahlah.. aku tidak tau..”, “mungkin masih ada yang harus di perbincangkan dengan sajangnim.. kan kalian ingin comeback..” ujarnya dengan senyumnya.. tapi menurutku itu sangat menjijikan. Sekian lama mengobrol, rasanya ingin ku membiarkannya berbicara sendirian. Karena yang dia ucapkan hanyalah omong kosong. Sebagai pacarnya, aku tidak ingin dia marah. “ahh.. Yugyeom.. sebentar ya sayang.. aku mau pergi ke Momo dulu, aku harus mengantarkan barang untuknya.” Ia langsung merogoh tasnya dan pergi. “ohh iya.. tolong jaga tasku ya? Arraseo? Aku akan kembali.” Dia mengecup cepat bibirku, aku tidak mengelak dan tidak menerimanya juga. Aku bermain dengan handphoneku dan tidak sengaja melihat buku diary kecil yang terbuka.

Dan sekarang aku sudah tau kenapa semua ini bisa terjadi.

***
Setelah aku keluar dari rumah sakit, Yugyeom langsung meneleponku.

“apa?”, “baiklah, ketemuan ditempat biasa sekarang.” Aku langsung pergi ketempat yang dijanjikan. Kurang dari 15 menit tibalah Yugyeom dengan wajah yang agak terburu-buru. Aku terdiam dingin, biasanya lawan bicaraku akan berbicara duluan.

“hyung” katanya benar dugaanku. “aku merasa menyesal.”, aku merubah posisiku lebih nyaman dan berusaha memanggil pelayan. “tolong Americano 2”, dia mendongakkan kepalanya ingin berkata, namun aku dengan cepat memotingnya. “aku yang traktir.”, “gomawo hyung.” Dia kembali menunduk dan mencoba melanjutkan curhatannya itu.

“YUGYEOM.. OHH YUGYEOM..” aku tertawa sangat kencang. “hyung.. ada yang lucu?”, “hahaha.. menurutmu?”, “aku yang salah.. aku benar-benar menyesal.”, “bagus kamu telah menyesalinya. Sekarang dengarkan aku..”, dia mulai serius mendengarkan aku, “Jaebum sangat mencintai (y/n) , makanya dari itu ia membiarkan kamu memilikinya, supaya (y/n) bahagia. Sekarang? Aku tidak bisa membantu apa-apa demi hubunganmu. Ini masalah kepercayaan. Kalaupun kalian bisa kembali, apakah Jaebum bisa merelakan orang yang disayang sakit hati untuk kedua kali?”

***
“Yugyeom-ahhhhh kau kemana aja sayang? Aku mencari kamu..” dia menarikku manja. Ini benar-benar menjijikan. Aku menepisnya, “jangan pernah bersetuhan denganku atau apapun itu wanita jalang..” Dia agak sedikit kecewa, mukanya pun berubah. “maksud kamu apa Yugyeom? Kamu jangan bercanda kelewatan ya? Kamu kenapa sih?” tanyanya yang begitu panjang. Aku terus membuang muka dan menarik napas panjang, namun terganggu karena dia terus menarik tanganku dan memanggil namaku. Sampai saatnya aku tampar wanita itu.

“MINA!!!” teman-temannya menolongnya, namun aku terus membuang mukaku. “TEGA YA SAMA PEREMPUAN?! DASAR PECUNDANG!!” Nayeon berusaha membelanya, “pecundang? KAU BILANG AKU PECUNDANG?! HAH?! KAU TANYA WANITA YANG KAU SEBUT TEMANMU INI.. MEREBUT PACAR ORANG DEMI ORANG LAIN?! MENGHINA PACARKU?! DEMI JAEBUM HYUNG?!” semuanya kaget dan menoleh tak menyangka kalau temannya memiliki sikap yang seperti itu. “aku kira kamu adalah wanita yang baik, yang bisa menyelmatkan aku dari masalah ini. Ternyata kamu dalang dari semua ini.” Yugyeom kecewa dan melemparkan diary kemuka Mina, lalu pergi.

Dengan amarah, saat berbalik Yugyeom berpapasan dengan Jaebum.

Hyung-ah, I'm your magnae. Δ Kim Yugyeom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang