Fighter

319 22 0
                                    

Dengan amarah, saat aku berbalik.. aku bertemu dengan Jaebum-hyung.

“aku tahu kau cuma bercanda sayang..” mina berkata setegar mungkin. Dia mencoba berdiri dan memelukku penuh goda, “aku tahu kamu kesal dengan mantanmu yang menduakanmu kan? Maafkan dia sayang.. jangan sampai terbawa emosi karenanya. Aku akan selalu disampingmu.” Hyung aku ingin minta maaf. Aku tidak bisa berkata apapun, ular itu terus menggodaku dan suaranya terdengar sampai Jaebum hyung.

Jaebum hyung hanya menatapku dan menelan bulat apa yang dia lihat, menganggap semuanya habis tidak ada yang terjadi hari ini, dan pergi.

***

Aku balik ke gedung karena aku berjanji ingin mengembalikan kamera Youngjae yang ku pakai kemarin. Tapi saat kembali, tidak sengaja melihat pementasan drama yang menjijikan. Aku mencoba melewatkannya dan terus berjalan dengan tujuanku. Apapun yang terjadi, aku akan mencoba untuk menjaganya.

Sudah mengembalikan kameranya kepada Youngjae, aku masih harus ke rumah sakit. Yah.. apalagi kalau bukan menjaga (y/n) . Bagusnya besok dia boleh kembali pulang kerumah.

“oh tidak apa-apa ahjussi. Biar (y/n) aku yang rawat.”, “arraseoyo.. serahkan saja semua padaku, kau jagalah dirimu baik-baik.” Aku langsung menutup telpon paman Henry. Dia sangat sibuk dengan pekerjaannya.

***
Malam di Jakarta yang begitu padat. Aku masih bisa bernapas, namun terengap tidak seperti di Korea. Dalam keadaan saat ini, sangat membutuhkan anakku untuk kembali ke Jakarta. “Anna, bagaimana keadaan dia disana? Dia baik-baik saja?” Tanyaku sambil menyentuh setiap huruf di keyboardku. “Dia baik-baik saja.” Jawab istriku, namun nadanya berbeda. “kamu kenapa sayang?” tanyaku. “ah? Ada apa denganku? Aku tidak apa-apa..” aku tau dia pasti menconba menyembunyikan sesuatu dariku. “apa yang kamu sembunyikan? Omong-omong apa tanggapannya tentang masalah kembali ke Jakarta?” tanyaku seperti mengepung dia. “Jadi.. saat aku di Korea, aku bertemu dengan temanku dan menceritakan apa yang terjadi, dan aku berniat untuk menjodohkan anak kita dengan anak keluarga Im.” Aku terkaget, “kenapa kamu tidak memberitahukan aku terlebih dahulu?”

Dia terus murung, “Aku tau kamu tidak akan setuju dengan ini. Tapi ini menyelamatkan kita dan anak kita.”

“bukan masalah itu, aku tidak ingin anak kita terkekang dengan pernikahan. Apalagi pernikahan karena ikatan. Kita masih mampu, Anna..” jelasku, “mampu apa? Mampu makan hanya untuk hari ini? Lepaskan gengsimu.. tolong” dia agak menaikkan nadanya. Aku hanya bisa menggeleng. “aku menginginkan anakku pulang dan kita akan membicarakan ini dengannya.”

***
“makanlah ini..” aku memberi dia sup buatan ibuku, aku kabari ibuku tadi sore tentang keadaan (y/n) . “ini sup obat, aku harap ini bisa membantu pemulihanmu.” Aku tersenyum, dia memakannya dengan lahap. “enak sekali, ku yakin yang buat bukan kamu..”, “kamu tau aja.. haha.. yang buat ibuku.. dia sangat khawatir sekali dengan keadaanmu. Makanya dia buat ini.”, “wahh terima kasih sekali buat ibumu.. aku sangat menyukainya..” dia melanjutkan makannya.

***
Esok hari tiba.. (y/n) boleh pulang dari rumah sakit, aku membantunya sampai ke rumah paman Henry, menyuruhnya untuk istirahat. Jinyoung meneleponku saatku keluar dari rumah paman Henry. Dia memintaku untuk cepat datang ke gedung.

Jinyoung menyerahkan sebuah koran kepadaku, korannya masih baru. Tapi, beritanya membuatku sedikit muak.

JAEBUM GOT7 DAN YUGYEOM GOT7 BERTENGKAR KARENA SEORANG WANITA. MUNGKINKAH GOT7 MASIH BISA BERTAHAN?

Bagaimana ini? Kalau sampai ketahuan JYP-sajangnim? Kontrak kita mungkin tidak selamat. “berita murahan..” aku menggeram, jinyoung sedari tadi masih menunggu tanggapan apa yang akan aku berikan. “Sepertinya kamu harus membicarakan ini dengan Yugyeom.” Kata Jinyoung, Yugyeom lagi dan Yugyeom lagi..

“Dalam keadaan ini, aku mengerti kalau kamu masih benci sekali dengannya. Tapi, kita bekerja keras bukan untuk mencari wanita kan?” katanya benar. Kali ini aku harus dewasa. Beberapa menit kemudian, Yugyeom datang kepadaku, dengan wajah bersalah. “iya aku mengerti, mari kita bekerja sama.. aku yakin kamu telah membaca berita kali ini.”, dia melihatku dan aku tahu ia ingin mengataan sesuatu. Tapi aku tidak ingin mendengarkan apapun, karena aku cukup muak dengannya, dramanya dan apapun yang menyangkut (y/n) . “kita adalah idol para fans kita, ku harap kita bisa meningkatkan solidaritas kita didepan fans dan mematahkan berita miring itu.” kataku dengan senyum terpaksaku dan meninggalkannya.

“ahahahaha.. aku mengerti..” suara itu? Mina kan? Bicara dengan siapa? “sayang aku benar-benar merindukanmu. Kembalilah kesini, akan aku cubit habis pipimu..” tidak mungkin Yugyeom. Masa hanya ruangan dia harus telepon? Tapi jaman sekarang, apapun bisa terjadi bukan? “ya! Kunpimook bhuwakul tersayang.. kenapa kamu tega hah?” tidak mungkin, “cepatlah kembali aku merindukanmu.. ah sajangnim memanggilku aku lupa.. akan ku telpon lagi nanti.”

Speechless.

***
“yeoboseyo..?”
“(y/n) –ah? Jaljine?”
“APPA! Ahh bogoshipeoyo.. aku baik disini.. appa sendiri?”
“hahaha, aku senang mendengar suara anakku yang ceria lagi.”
“appa, kapan menjengukku?”
“haha.. appa belum ada waktunya sayang..”
“ahh.. aku kangen sekali dengan appa..”
“nak, appa mau kamu kembali ke Jakarta. Bisa ?”
“hah? Waeyo? Kata eomma tidak usah?”
“hahaha.. geunde.. appaga neo begoshipeoyo.. appa ingin bertemu denganmu..”
“baiklah appa, aku akan pulang.”
“terima kasih anakku, istirahatlah.. sudah malam..”
“ini masih sore appa… appa yang harus istirahat..”
“hahaha.. baiklah.. jangan sampai sakit ya.. appa menunggumu disini.”

***
“ahahaiiii.. Yugyeom-ah ini cincin siapa? Wah jinjja daebak” Jackson terus saja mengagumi cincin itu. “ahh itu.. cincin…”, “eungg? Cincin siapa? Mina?”, “bukan, cincin (y/n) …”

Aku yang dikamar merasa terganggu dengan apa yang diucapkan Yugyeom tadi, membuatku ingin terus mengikuti apa yang dia bicarakan. Aku berusaha mendengarkan apa katanya diam-diam.

“wahh.. tifanny and co. kamu sangat kaya sekali…. Kalau aku jadi pacarmu, aku akan bahagia sekali…” ujar Jackson, “ah… biasa saja hyung..”, “ahh.. apakah kamu sudah mengatakan yang sebenarnya?”, “ belum.. Jaebum hyung tidak mau mendengarkan apapun dariku. Dia tidak membiarkan aku berbicara.” Aku jadi penasaran apa yang ingin katakan. “bersabarlah, kebenaran akan terungkap, sejujurnya aku sudah menduga Mina bukan orang yang baik. Aku yakin Jaebum-ah akan mengerti Jaebum-ah bukan orang yang seperti itu.”, “ya.. aku yakin semua akan baik-baik saja. (y/n) bisa kembali kepadaku." Jangan pernah bermimpi

“aku berjanji hyung…”
Aku berjanji pada diriku..
“aku akan menikahi (y/n) suatu saat nanti.”
Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi…

Hyung-ah, I'm your magnae. Δ Kim Yugyeom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang