"Gadis Radio"

68 2 0
                                    

BAGIAN VII

Jangan menyimpan rasa,
Jika kau tak kuasa menahan rindunya.

@seumpama.senja

Setelah memasuki semester kesebelas untuknya, Yode pun sudah mulai berubah, ia telah rajin mengerjakan skripsinya. Hampir setiap hari ia ke jurusannya untuk bimbingan demi menyelesaikan perkuliahannya secepatnya. Yode ingin cepat-cepat meninggalkan Kota Padang. Kota ini tak lagi membuatnya nyaman, hanya menambah daftar kenangan yang membuatnya gelisah. Apalagi, setelah hari dimana ia menyatakan cinta kepada Lia. Mereka tidak lagi dekat, bahkan Lia selalu berusaha menjauh dari Yode tanpa alasan.

Saat Yode bertemu dengannya. Lia selalu membuang pandangan dari Yode. Bahkan saat Yode mengajaknya bicara, Lia hanya menanggapi seperlunya saja. Sehingga setiap pembicaraan selalu membosankan untuk dilanjutkan. Waktu itu Yode pernah menanyakan kepada Lia, alasan kenapa dia menjauh.

"Lia.., Kenapa kamu seperti menghindar dari aku?" tanya Yode waktu itu

"Enggak kok, Kak."

"Lalu kenapa kamu berubah, enggak seperti biasanya?"

"Lia masih seperti biasanya kok."

"Hmmm... Maaf kalau aku salah. Aku hanya enggak suka keadaan seperti ini," Yode mempertegas perkataannya.

"Enggak ada yang salah kok, termasuk keadaan sekarang."

"Tapi kamu kok begini kepadaku?"

Setiap pertanyaannya hanya dijawab singkat oleh Lia dengan air muka yang datar. Yode pun jadi kehilangan keinginan untuk melanjutkan pembicaraannya. Hal yang membuat keadaan semakin tidak mengenakkan ialah kedekatan Lia dan Irfan. Setiap kali dia ke sekre, Yode selalu menyaksikan Lia selalu bersama Irfan. Cemburu dan kecewa sering dia rasakan semenjak saat itu. Hanya lewat kata-kata ia bisa melampiaskan apa yang dia rasakan.

Aku bukanlah pahlawan,
Jangan buat aku mengorbankan diriku,
Perihal mencintai,
cukup dengan saling mengerti dan menghargai.

@seumpama.senja

Selalu dihantui oleh rindu dan cemburu membuatnya semakin jenuh berlama-lama di sini. Oleh karena itulah dia bertekat untuk segera wisuda. Setiap malam hari, ia giat menulis skripsinya. Begadang sampai pagi dan tertidur hingga senja. Kebiasaan yang telah lekat sekali dengannya, hanya saja kali ini untuk menulis skripsi. Apabila ia lelah saat bergelut dengan skripsi, maka ia alihkan dengan menulis puisi.

Yode juga mulai menulis lembar demi lembar cerita yang dia rencanakan untuk dijadikan novel. Novel itu bercerita tentang dirinya. Bahkan cerpennya sudah mulai diterbitkan dibeberapa koran, termasuk koran kampusnya. Beberapa cerpennya sangat galau dan membawa para pembaca menjadi terlarut dalam kesedihan, dan cerpennya cukup diminati kalangan pembaca di kampusnya. Hal itulah yang membuatnya menerima sebuah undangan untuk wawancara live di sebuah stasiun radio fakultas, yang ada di kampusnya.

Siang itu, setelah selesai melakukan bimbingan skripsi dengan pembimbingnya. Yode pun menuju Fakultas Ilmu Pendidikan tepatnya lantai dua, tempat radio fakutas tersebut mengudara. Ia pun memasuki ruangan radio dan disambut oleh Pembina Radio tersebut yang juga adalah seorang dosen di Fakultas tersebut. Pembina tersebut bercerita tentang profil dan sejarah dari stasiun radio itu. Radio tersebut merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa dari Jurusan Teknologi Pendidikan, mereka telah lama aktif melakukan siaran setiap harinya.

Dari ruang siaran yang berada di belakang bapak tersebut, muncul seorang cewek, cewek itu langsung berdiri di samping Bapak Pembinanya. Pak Pembina itu lantas memperkenalkan Yode dengan cewek tersebut.

Seumpama Senja "Jangan Menyimpan Rasa Jika Tak Kuasa Menahan Rindunya"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang