Seumpama Senja "Jangan Menyimpan Rasa Jika Tak Kuasa Menahan Rindunya"

"Penyair Senja"

BAGIAN I

Senja memang menyimpan banyak cerita. Dalam balutan warnanya terdapat syair-syair yang melukis langit menjadi ceria. Begitupun dirimu yang menjadi penikmatnya. Setiap kesempatan selalu engkau abadikan dalam matamu. Sebab senja datang dengan pesona yang berbeda-beda. Aku ingin seperti senja. Karena dari banyaknya keindahan ciptaan Tuhan, engkau lebih memilih senja untuk kau temui dalam hari-harimu. Aku ingin menjadi senja. Karena dari banyaknya tempat. Engkau lebih memilih senja sebagai tempat bercerita keluhkesahmu. Yang aku inginkan dari senja ialah merebut tempatnya, agar bisa merasakan menjadi tempat yang kau pilih.

Aku menyebut diriku senja. Senja adalah caraku untuk menyampaikan kepadamu;
lebih dari puisi, lebih dari sekedar warna di langit petang. Senja adalah puisi Tuhan.
Oleh sebab itu bacalah., puisiNya yang tertulis di ujung laut, Gunung, puncak gedung sekalipun, tempat di mana jingganya muncul memberi warna di hari-harimu. Satu hal yang membuatku memilih senja. Sebab engkau tidak bisa merusaknya.

@seumpama.senja

Di Universitas Negeri Padang. Kampus yang beralamat di Air Tawar Barat Itu adalah tempat di mana Yode Andrean, lulus dalam ujian Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kampus yang berdekatan dengan pesisir pantai tersebut adalah tempat awal mula baginya sebagai mahasiswa olahraga mengakui dirinya juga sebagai seorang penyair muda bernamakan senja atau sebut saja seumpama senja.

Dia merupakan mahasiswa aktif di sebuah Organisasi Kesenian yang ada di kampus tersebut. Dia memilih Sastra sebagai bidangnya di sana. Ia memutuskan masuk organisasi seni di kampus untuk menyalurkan hobinya serta mengusir kesepiannya selama berkuliah di Padang. Dia adalah mahasiswa perantauan yang berasal dari daerah Duri, Riau. Dia memilih kuliah ke Tanah Minang, demi memperkuat apa yang telah mengalir selama ini dalam darahnya. Karena ia seorang keturunan minang, tetapi lahir dan besar di tanah melayu.

Di kampusnya, Yode Andrean dikenal sebagai salah satu aktivis seni. Aktivis seni adalah sebutan untuk mereka para mahasiswa yang aktif menggerakkan kesenian dalam cakupan mahasiswa serta turut mengharumkan nama kampus melalui seni dari dalam maupun luar kampus. Mahasiswa yang bersedia bergerak dalam organisasi seni di kampus tersebut, rata-rata mereka berasal dari disiplin ilmu selain seni. Seperti dia yang berasal dari Jurusan Olahraga.

Yode giat menulis dan membaca puisi. Dia juga sering mempublikasikan puisi-puisinya di media sosial seperti facebook, line dan Instagram. Saat menghadiri suatu acara dan diminta tampil pun, ia akan segera membacakan puisinya. Berawal dari kebiasan yang selalu begadang setiap malamnya di sekre kesenin itu. Hingga membuatnya bangun tidur selalu saja sore, hampir menjelang magrib. Yode pun mempunyai ide tentang nama penanya saat menulis. Ya, dia menyebut dirinya sebagai, @Seumpama.senja, begitulah cara ia memperkenalkan dirinya kepada orang-orang disekitarnya. Entah sejak kapan sebutan senja begitu dalam baginya. Dan mungkinkah dia pantas disebut penyair senja yang mana, senja muncul terlalu lambat sementara pergi begitu cepat. Begitulah senja, ia giat menyapa setiap hari dalam waktu yang tak cukup lama untuk dinikmati. Apakah Yode sama seperti senja? Atau bisakah dia diumpamakan seperti senja.

***

Puisi tak harus selalu engkau maknai,
Seperti halnya aku.

@seumpama.senja

Kata-kata itu, terlukis besar disebuah dinding gedung yang letaknya tak begitu jauh dari kesekretariatan Unit Kegiatan Kesenian, yang biasa mereka menyebut ruangan kecil itu dengan sebutan 'sekre'. Dia mengerjakan seni typograpyi itu dengan dibantu oleh teman-teman di sekre dari Bidang Seni Rupa dan Desain. Quote itu adalah karya yang dia persembahkan kepada Organisasi yang telah memberikannya pengalaman tentang sastra yang ia geluti. Semenjak masuk ke dalam Organisasi itu. Dia jadi penggiat sastra seperti menulis dan membaca puisi.