1

24.9K 918 33
                                    

Tahun 2007

Hari kelulusan membuat hatinya sedikit berdebar ia takut ia tidak lulus. Devianka Angela Zamir wanita imut dengan tinggi 149 itu berusaha melihat papan kelulusan dengan melompat-lompatkan tubuhnya. Disampingnya seorang perempuan tinggi kurus menatapnya prihatin. Perempuan itu bernama Juli salah satu gengnya yang terkenal karena prestasi extrakulikuler mereka.

Begini ceritanya tentang the geng monster, anggotanya terdiri dari:

1. Devianka Angela Zamir.

Inka merupakan wanita jujur yang teramat jujur hingga membuat orang disekitarnya merasa sakit hati jika mendengar ucapan jujur darinya. Hobinya membaca novel, ngeliatin cowok cakep sampai ngences, dan mengidolakan seorang pemain basket jurusan IPA 1 yang terlampau tampan dan keren Kak Marco. Kebiasaan buruk : ia sering nyotek dikelas, terlambat sekolah, bolos sekolah, memakai seragam sekolah yang ketat. Inka memiliki rambut panjang yang teramat lurus hingga ia tidak perlu meluruskan rambutnya seperti yang sedang ternd saat ini.

2007 gitu loh, masa rambut masih keribo... inka dan the monster menggunakan kaos kaki panjang dan rok pendek dibawah lutut dan sekolah ini menerapkan sepatu putih yang harus dipakai dari hari senin hingga hari sabtu. Sekolah favorite gitu loh...

2. Juliana hapsari

Juli merupakan siswa populer karena prestasi basketnya. Ia pernah mewakili provinsi menjadi salah satu tim pembela merah putih. Juli bertubuh tinggi sekitar 169, memiliki kulit coklat dan rambut ikal. Juli ini tomboy dan ia sangat sulit mengakui jika ia menyukai seseorang. Juli sangat tertutup jika menyangkut masalah pribadinya.

3 Dimilia kartika

Dimi seorang perempuan dengan tinggi 153 dan memiliki senyum manis. Dia merupakan kapten cheerleaders disekolahnya. Kulit kecoklatan dan senyum manis membuatnya cukup terkenal disekolah. Dimi juga memiliki prestasi dibidang akademik.

4. Narandra melati

Nara merupakan perempuan berwajah cantik yang memiliki tinggi 160 cm. Ia jago matematika namun sifat murungnya membuat keempat sahabatnya prihatin. Nara memiliki permasalahan keluarga yang belum bisa ia ceritakan.

5. Gitami Tensi.

Tami memiliki tinggi 162 cm, dia merupakan putri kartini, salah satu ajang pemilihan kartini 2006. Wajahnya ayu dan senyumnya manis. Namun sayang kisah cinta monyetnya dizaman ini tidak berjalan indah.

(Ini lima wanita yang nantinya akan menjadi cerita di novel-novelku selanjutnya dan ini diluar project Alexsander, Handoyo, semesta dan Dirgantara. Kisah ini di tulis menurut kisah yang pernah aku dengar dan alami plus di tambah bumbu-bumbu lainya).

Juli menyenggol lengan Inka "itu nama lo dan lo lulus Ka". Ucap Juli.

"Serius? Alhamdulialah Jul, gue senang banget!" Ucap inka.

Seorang wanita cantik menepuk pundak Inka "kita para the monster unyu-unyu lulus semua Ka hehehe" kekeh Tami.

"Wah...kita mesti ngumpul nih!" Ucap inka antusias.

"Pastinya, gue panggil Nara sama Dimi dulu ya!" Ucap juli melangkahkan kakinya menuju kantin dimana dua sahabatnya itu sedang nongkrong cantik di kantin.

Inka merangkul Tami " Tam, lo beneran kuliah ambil jurusan Akutansi?" Tanya Inka.

"Iya, lo?" Tami menatap Inka dengan serius.

"Gue rencananya mau ambil komunikasi Tam" jujur Inka.

"Hahaha...lo kayak bahasa inggris lo bagus aja Ka" ejek Tami.

"Yaelah, namanya juga belajar kalau berusaha pasti bisa Tam" jelas Inka menatap Tami kesal.

"Hahaha iya...iya nggak usah ngambek Ka" ucap Tami menepuk pundak Inka.

Suara riuh anak-anak kelas dua belas lainya membuat Tami dan inka terkejut. Segerombolan angkatanya membawa kaleng semprot yang berisikan pewarna dan mereka saling menyerang.

"Gue nggak mau ikutan Tam, baju gue masih bagus dan lebih baik gue sumbangkan ke panti dari pada gue coret-coret kayak gitu" ucap Inka.

"Iya sih, tapi baju-baju lo itu nggak layak pakek Ka, lihat kecil dan sempit begini" jujur Tami.

"Hahaha...iya juga sih, tapi siapa tahu ada anak panti yang badannya lebih kecil dari gue dan baju ini muat sama dia hehehe". Kekeh Inka.

"Pakek kaos aja yuk, biar bisa ikut cora coret!" Ajak Tami.

"Nggak ah...gue nggak mau..." Lengan Inka ditarik Tami dan masuk kedalam kelas. Mereka bergegas mengganti pakaiannya dan menuju Juli, Nara dan Dimi yang sedang berlari dan menghindar dari teman-temanya yang ingin mencoret baju mereka.

Inka menarik Dimi dan membaca bagian punggung Dimi yang dicoret dengan menggunakan spidol bewarna biru. Tunggu aku.

"Waw Dimi, siapa yang nulis tunggu aku? So sweet banget nih cowok pake simbol love gitu hehehe" kekeh Inka.

"Nggak tahu, banyak tadi yang nulis dipunggungku" ucap Dimi.

The monster akhirnya memilih berkumpul di rumah Tami untuk merayakan kelulusanya. Pacar? Ya kelimanya saat ini jomblo ngenes. sebelumnya Nara memiliki pacar, tapi ia diputuskan pacarnya dengan alasan klise LDR. Pacar Nara yang bernama Leo akan melanjutkan kuliahnya di luar negeri.

Saat ini The monster saling bercerita tentang mimpi, cita-cita dan harapan mereka kedepan. Inka tidak banyak yang dia inginkan, dia ingin persahabatan mereka tak lekang oleh waktu. Ia percaya sahabat sejati itu ada.

Diantara mereka bertiga hanya Dimi dan Juli yang melanjutkan kuliahnya di luar negeri sedangkan Inka, Nara dan Tami memilih kuliah di Jakarta saja.

Juli mengulurkan telapak tangannya "gue harap kita semua akan saling mendukung dan mendoakan kesuksesan kita bersama!" Ucap Juli.

Inka mengulurkan tangannya dan menepelkan telapak tangannya di atas telapak tangan Juli "apapun yang terjadi kalian itu akan tetap menjadi sahabat-sahabat gue!" Ucap Inka.

"Selamanya kita akan jadi sahabatkan?" Tanya Nara. Ia meletakan telapak tanganya diatas tangan Inka. Mereka menganggukan kepalanya.

"Kalian akan selalu ada dihatiku walaupun kita tidak bisa selalu bertemu!" Ucap Dimi meletakan telapak tanganya diatas tangan Nara.

"Ketika aku melihat putih abu-abu, aku akan selalu mengenang kalian, mengingat kalian dan tersenyum mengingat kebersamaan kita" ucap Tami meletakkan tangannya diatas tangan Dimi.

Di kamar Tami menjadi saksi kisah persahabatan yang akan berpisah menjalani hari-hari baru mereka sebagai mahasiswa. Inka tersenyum menatap keempat sahabatnya. Akankah ia bertemu teman-teman baru seperti sahabat-sahabatnya ini? Atau dia akan sendiri menjadi Inka yang mandiri dan fokus dengan tujuanya yaitu menyelesaikan kuliahnya tanpa "pacaran".

Tbc...

Wah...baca kelanjutnya ya... nanti bakal ada sosok mengesalkan yang ngengenin + sosok menyebalkan yang penuh misteri.

Gagal FokusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang