6

6.9K 746 60
                                    

Jangan lihat sesuatu dari tampilanya. Sesuatu yang terlihat bagus kadang kala tidak sebaik isinya dan sebaliknya yang terlihat buruk bisa saja menyimpan  kebaikan yang nyata.

Selamat membaca!!!

Abdi memberikan buku yang telah ditanda tangani teman-temannya kepada Inka. Ia mengelus kepala Inka dan memberikan senyuman manisnya. "Jangan ceroboh lagi, Ka" ucap Abdi.

Inka menganggukan kepalanya "terimakasih Kak" ucap Inka.

Inka mendekati Fatan, ical, jumroh dan faisal. "Terima kasih banyak kakak-kakak" ucap Inka tulus.

Inka melirik Fatan namun Fatan tidak menangapi ucapannya. "Iya...husss...pergi lo!" Ucap Ical.

Inka tersenyum dan segera melangkahkan kakinya mencari senior yang baik hati lainya yang ingin menandatangani bukunya tanpa ingin mengerjainya. Satu jam kemudian teriakan pantia acara membuat semua mahasiswa baru  segera berkumpul kedalam aula.

Setiap ketua kelompok mengumpulkan buku-buku setiap Mahasiswa baru yang telah ditanda tangani.

"Semuanya, sekarang waktunya kalian memberikan kado untuk para senior favorite kalian" teriak Karina salah seorang pantian acara.

Semua mahasiswa baru segera mengambil kado yang telah mereka siapkan. Semuanya segera mendekati senior yang akan  mereka berikan hadia. Tampaklah Adit yang banyak menerima hadia dari para mahasiswi perempuan. Tadinya Inka akan memberikan hadia kepada Fatan namun ia mengurungkan niatnya karena Fatan telah bersikap agak baik padanya catat 'agak baik'.

Inka melihat Fatan yang bersikap acuh ketika beberapa mahasiswa memberikanya kado padanya,  tapi tidak dengan Ical yang selalu mengambil hadia-hadia yang diberikan mahasisiwi baru untuk Fatan dengan senang hati.

Kado  gue memalukan hehehe...disimpan aja deh. Niatnya tadi ingin membuat Fatan ngamuk tapi karena tadi dia agak baik niat buruk gue, gue urungkan.

Inka memasukkan kembali kadonya yang telah ia bungkus rapi. Mimi melangkahkan kakinya mendekati Inka. Ia menepuk bahu Inka. "Wah Ka lega banget, gue udah ngasih kado sama pujaan hati gue" ucap Mimi dengan mata berbinar.

"Siapa Mi?" Tanya Inka penasaran.

"Hehehe...pantia acara kak Panji" ucap Mimi dengan wajah bahagianya.

Mimi melihat kado Inka masih berada didalam tas Inka. Dengan jahil ia merebut kado Inka dan membaca tulisan diatasnya.
Untuk Fatan jahat.

Mimi mengambil kado Inka dab berlari. Inka terkejut karena Mimi membawa kado yang telah ia sembunyikan. Inka berlari mengejar Mimi namun terlambat kado itu telah berada di tangan Fatan.

Mampus... kali ini gue nggak bakalan tertolong....

Ibu...

Ayah...

Tolong...

Inka segera berlari meninggalkan Fatan yang menatap kado yang saat ini ada ditangan Fatan dengan tatapan datar. Mimi tersenyum dan ia segera mencari keberadaan Inka yang sepertinya marah kepadanya karena lancang memberikan kado itu kepada Fatan.

Mimi melihat Inka mengusap air matanya  membuat Mimi terkejut. "Ka, maaf kalau gue lancang ngasih kado milik lo kepada Kak Fatan. Hmmm aku kira lo malu jadi aku berusaha memberikan kado itu untuk Kak Fatan".

"Mi, lo tau nggak apa isi kado itu hiks..hiks...?". Tanya Inka terisak.

"Emang apa kadonya Ka?" Tanya Mimi penasaran.

Gagal FokusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang