13

6.7K 699 28
                                    


Mencoba untuk mengenyahkan kamu dari otakku sama saja dengan selalu membuat kinerja otakku memikirkan kamu.

Gagal fokus

Fatan melajukkan motornya tanpa mengikuti kehendak inka yang memintanya agar berhenti didepan gerbang kampus. Fatan memberhentikan motornya tepat di dekat bus yang berjumlah tiga yang siap mengantar mereka ke lokasi desa.

Karena sulit turun dari motor Fatan segera membantu Inka membuat wajah Inka memerah. Suara siulan beberapa angkatan Fatan membuat Inka semakin malu. Fatan memberikan kunci motornya kepada salah satu temannya yang tidak bisa ikut berpartisipasi pada acara kali ini. Ia mengatakan jika motornya nanti akan diambil seorang bocah SMA yang merupakan adiknya.

Dengan langkah gontai Inka segera mencari keberadaan kelompoknya. Ia melihat Mimi berada diekat Fany. Keduanyapun berpelukan karena selama beberapa hari mereka tidak akan bertemu Mimi.

"Aduh...tahu gini gue masuk satu jurusan sama kalian" sesal Mimi.

Fany menepuk bahu Mimi "tenang aja Mi, kita bakalan selalu disamping kamu kok nih..lihat!" Ucap Fany menujukan Foto Mimi ukuran 5R membuat Mimi malu. Bagaimana tidak malu jika Foto aibnya saat ini terpapang nyata. Mimi berpose dengan bibir merah yang monyong dan tahi lalat  di hidungnya yang super besar. Foto itu adalah Foto Mimi saar si tahi lalat belum dibuang dari hidung mancungnya.

"Gila lo Fan aib gue..." teriak Mimi mencoba mengambil Foto yang ada ditangan Fany.

"Udah...Mi yang penting foto lo ikut kita pergi" ucap Fany jahil.

Fany menyenggol bahu Inka "Ka lo bareng si muka datar ya?".

Dengan terpaksa Inka menganggukan kepalanya "nanti gue ceritain sama kalian tapi jangan sekarang soalnya hati gue lagi berkabung" ucap Inka mendramatisir keadaan. Ia mengkerucutkan bibirnya karena mengingat tingkah Fatan yang menyebalkan.

Tiba-tiba Fatan mendekati mereka dan menatap ketiganya datar "ini nama warga  yang rumahnya akan kalian tinggali" ucap Fatan datar, ia menyerahkan selembar kertas lalu segera melangkahkan kakinya menjauh tanpa pamit.

"Gila hot banget tuh Fatan..." ucap Mimi kagum dengan gaya Fatan yang santai. Fatan memakai kaos hitam dan jeans. Walaupun Fatan hanya memakai sandal jepit tapi pesonanya tidak bisa terbantahkan, jika ia adalah salah satu manusia berwajah tampan yang sangat maskulin.

"Ka...si Bubu alias Fatan ini olaraganya apa ya ? Badannya bagus gitu. Dia gym atau apa gitu. Soalnya gue pengen adik gue badanya kayak Fatan gitu ototnya nggak gede tapi pas gitu" ucap Fany kagum.

"Kayanya dia suka jalan jongkok diperkarangan rumahnya sambil nyabutin rumput" ucap Inka asal. Tapi dasar Mimi dan Fany yang bodoh membayangkan Fatan yang sedang merumput diperkarangan rumah mereka.

"Wah...kalau Fatan jadi laki gue...gue bisa hemat panggil tukang rumput buat ngeruput perkarang rumah kami kelak" ucap Fany membuat Inka kesal dan Mimi terkikik melihat keduanya.

Mimi merangkul kedua bahu sahabatnya itu "fokus...fokus kuliah" ucap Mimi tersenyum lebar namun inka dan Fany menghela napasnya.

"Susah Fokus, semalam gue ketemu Kak Abdi di mall dia traktir aku gitu dan aku jadi malu ceritanya" ucap Fany mengetuk kedua jari tangannya.

"Kok bisa lo ditraktir kak Abdi?" Tanya  Inka penasaran dan Mimi menanggukkan kepalanya karena ia juga ingin menanyakan hal yang sama kepada Fany.

"Hehehe...waktu itu gue makan di cafe dan kalian kan tahu gue makannya banyak tapi saat gue mau bayar gue lupa bawa dompet guys. Gue panik dan saat itulah laki-laki tampan berwajah malaikat sedang duduk manis bersama pacarnya sedang berbincang serius" jelas Fany.

Gagal FokusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang