21

7.4K 850 91
                                    

Makasi sama pembaca yang suka baca "Gagal Fokus" novel yang aku tulis diluar series Alexsander, semesta, Dirgantara dan Handoyo.

Vote kalian dan komentar kalian membuatku semangat untuk melanjutkan novel ini.

Buat yang udah Po buku penakluk hati, virus cinta sama di balik senyummu. Maaf ya agak lama karena saya juga lagi nunggu bukunya ready. Apa lagi yang pesan paket tiga buku itu.  Pokoknya sebelum bukunya ku kirim biasanya aku konfirmasi dulu sama kalian.

Yang nunggu kelanjutan penakluk hati harap sabar ya. Soalnya filenya di laptop dan aku nulis saat ini di ponsel sambil nungguin temanku jemput mau nongkrong cari inspirasi. Hehehehe...

Untuk yang beli buku Virus cinta, bonus partnya banyak banget. Penasaran sama si Arki yang kalang kabut karena Kezia? Kisahnya ada di versi cetak.

Salam.

Puput hamzah...

Flashback fatan sebelum pergi dan sebelum ketemu Inka saat Fatan aka. Pergi.

Fatan menatap Inka yang terbaring lemah diranjang rumah sakit dengan tatapan sendu. Ia berhasil kabur dari penjagaan Kakeknya dibantu teman-temannya.

Sulit bagi Fatan untuk menjauh dari sosok perempuan yang sangat ia cintai. Wanita ini adalah wanita  lucu, polos dan apa adanya yang membuat hari fatan bewarna.

"Tunggulah sampai waktunya kita akan bertemu lagi!" ucap Fatan menatap wajah inka yang terbaring lemah tertidur karena pengaruh obat. Fatan mencium kening Inka dan ia mengelus kepala Inka. Lima menit Fatan menatap Inka dalam keheningan.

Fatan keluar dari ruangan Inka dan  melihat Ana yang terisak dipelukan Zamir. Fatan mendekati Ana dan menatap Ana penuh penyesalan.

"Maafkan Fatan Yah,  Bu, telah lalai menjaga Inka" ucap Fatan.

Ana melihat Fatan yang saat ini sangat kusut bukan Fatan yang biasanya santai dan terlihat bijak. "Nak Fatan, ini bukan salah nak Fatan" ucap Ana.

Zamir menepuk bahu Fatan "bukan salahmu tapi memang sudah jalannya Inka mendapatkan musibah ini" ucap Zamir.

Fatan menghembuskan napasnya, kepalanya seakan-akan ingin pecah karena memikirkan Inka dan Adit. Apa lagi saat ini kakeknya memaksanya untuk menjadi robot bisnisnya. Kakeknya akan mengobati Adit dan Inka serta berjanji tidak akan mengganggu keluarga Inka asalkan Fatan mengikuti segala perintahnya.

"Saya mencintai anak ibu dan Ayah. Mungkin saat ini saya masih belum pantas menjadi seseorang yang berarti buat Inka tapi, hmmm saya mohon pada ibu dan Ayah menerima lamaran saya!" ucapan Fatan membuat Ana menganggukkan kepalanya dengan air mata yang terus menetes.

Fatan mengeluarkan sebuah cincin di dalam saku celananya. "Ini untuk inka, saya harap ini sebagai tanda kalau saya adalah tunangannya Bu Yah, saya berjanji akan kembali datang dan melamar Inka secara resmi dengan kedua orang tua saya" ucap Fatan.

Zamir menatap kesungguhan dimata Fatan. Ia tahu jika putri kecilnya juga sangat mencintai laki-laki dingin yang saat ini meminta putrinya padanya.

"Jaminan apa yang kau bisa berikan kepada saya jika kau benar-benar menginginkan Inka?" tanya Zamir.

"Seluruh hati saya telah saya titipkan Pak. Saya bukan laki-laki pengecut yang menginginkan putri bapak tanpa komitmen. Saya menginginkan Putri bapak dengan sepenuh hati saya" ucap Fatan tegas.

Zamir menepuk bahu Fatan "Semuanya nanti terserah Inka tapi saya menerima cincin ini untuk berada di jari Inka".

"Terimakasih Yah, Bu. Untuk saat ini saya mohon agar Ayah dan ibu tidak mengatakan apapun tentang lamaran  saya karena saya ingin Inka serius kuliah" ucap Fatan.

Gagal FokusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang