Asal kalian tahu saja sudah 2 tahun lebih Acha menjalani masa SMPnya, tapi Acha belum menemukan kebahagian seperti di masa SDnya. Acha percaya bahwa akan ada pelangi setelah hujan yang disertai badai .
Hari ke-7 saat kelas 9, Acha pikir Acha akan lebih bahagia dibanding kelas 7 dan 8 tapi nyatanya Acha salah. Memang yang diharapkan tak seindah kenyatan.
Saat di kelas - -
Acha, Liza, Alfah dan Rizki sedang bercanda karna guru jam pertama tidak masuk.
Alfah memang usil pada liza dan liza memintaku untuk menukar posisi duduknya.
"Eh cha gue disini dulu dong males gue sama Alfah usil banget dia"
"Iya Liz iya"
Dan kalian tau apa yang dikatakan sama Alfah?
"Liz lo pindah lagi apa, jangan disitu kek" , minta Alfah.
"Ogah eh, males gue deket lo!", tolak Liza.
"Yah gue kan mau usil-in lo lagi, ga enak lo disitu, pindah pindah", paksa Alfah. Liza mendiamkannya. Lalu Alfah melanjutkan lagi perdebatannya.
"Liz lo udah makan belum liz"
"Ngapain lo nanya - nanya"
"Tumben perhatian" , ya ! Acha mengatakan itu dan Acha meminta posisi duduknya kembali seperti semula karna ia sudah tidak kuat berada di sini lama - lama.
Acha dan Rizki pun juga hanya melihat perdebatan itu tanpa mengusiknya sama sekali. Tau gak, Acha merasa bahwa dirinya tidak dibutuhkan disini Acha seperti tumbuhan parasit duduk disini. Tidak ada yang peduli padanya, Acha terlihat seperti Sampah.
Kata kata yang diucapkan Alfah "ga enak kalo lo disitu" itu benar - benar menyakiti hati Acha. Acha kira ini kesempatan untuk lebih akrab dengan Alfah dan Rizki tapi ternyata salah. Acha selalu saja salah!!!
Flashback On
Pada masa Sd. Aku bahagia. Aku mempunyai satu teman cowok, aku sangat akrab dengannya. Cowok itu baik lucu pintar apalagi yang kurang. Dan aku sangat beruntung bisa akrab dengannya.
Tetapi sekarang sudah gak bisa ketemu lagi. Udah beda sekolah dan ia sekolah di daerah jawa timur. Aku sempat suka sama dia. Tapi takdir berkata lain, aku dan dia memang ditakdirkan gak bisa bersatu, ya mau gimana lagi. Acha harus menerimanya.
Flashback Off
Acha tersadar sendiri dari lamunannya. Tiba - tiba orang yang suka malak eh bendahara sudah berada di hadapan Acha. Acha membayarnya. Lalu aku melihat ke arah Zaki yang sedang di hampiri bendara, aku tidak bisa melihat jelas dia membayarnya apa tidak, yah bukan urusanku juga sih toh yang ribet nantinya juga bukan aku.
Sehabis itu Zaki lewat di dekatnya, Acha merasakan degup kencang di dadanya, itu hanya lewat gimana nantinya kalo ngobrol? Bisa - bisa Acha salting parah di depan Zaki.
Asal kalian tahu sebenernya Acha diam - diam juga memerhatikan salah satu bad boy di kelasnya. Dan dia juga salah satu teman yang akrab dengan Zaki.
> > >
Saat Liza sedang mengerjakan tugas yang diberikan wali kelas kepada sekretaris. Tiba - tiba saja Zaki berada di samping ku. Diri dan melihat apa yang sedang dilakukan Liza saat ini.
Liza mengobrol dengan Zaki, bicara dengan santai dengan Zaki sedangkan aku hanya diam.
Kenapa aku tidak bisa seperti Liza? Berbicara dengan santai tanpa takut di anggap cewek bar - bar olehnya.
Sedangkan aku? Bernafas dihadapannya saja sangat sulit.
Saat Zaki merubah posisinya dari yang awalnya berdiri disampingku, sekarang dia malah duduk di kursi yang berhadapan denganku. Bisa saja sekarang aku benar - benar kehilangan oksigen. Dia melakukan obrolan singkat dengan Liza tanpa ada rasa canggung sama sekali.
Hal yang tidak akan pernah bisa kulakukan sama sekali!
Tidak ada secercah rasa percaya diriku sedikitpun ketika berhadapan dengan cowok yang berada di hadapanku saat ini. Berbagai pikiran negatif pun muncul menghancurkannya hingga remuk tak bersisa, bagai debu yang diterpa badai.
Aku sama sekali takut ketika ingin berbicara dengan Zaki takut salting dan sebagainya. Jadi aku hanya diam memerhatikan gerak gerik dirinya. Di dalam batinku terus saja berbicara "kapan dia pergi dari hadapanku" terus saja begitu.
Aku tidak kuat dengan rasa yang terus ku alami ketika berhadapan dengannya. Aku mengambil tasku dan merogoh dalamnya. Berusaha mencari benda apapun yabg bisa aku ambil. Nihill, aku tidak tahu harus mengambil apa, aku menutupnya kembali tasku dan melihat tugas yang dikerjakan Liza. Untung saja Zaki sudah tidak berada di hadapanku sekarang.
Jam kedua diisi dengan pelajaran B.inggris. Bu MK melihat keadaan kelas yang mungkin menurutnya harus di sapu ulang lagi, yang padahal sudah bersih. Reza teman semeja Zaki, dia disuruh menyapu oleh bu MK. Disaat yang bersamaan bu MK meminta tugas pr yang ia kasih mingu kemarin di kumpulkan di atas meja guru.
Bu MK membagikan secara Acak buku itu untuk di koreksi bersama. Aku memperhatikan buku yang dibawa bu MK dan membagikan buku itu secara acak.
Masih belum menemukan buku milik Acha.
Saat buku yang di pegang bu MK sudah tidak tersisa, ia mengambil lagi tumpukan buku yang terakhir. Ia membagikannya lagi, saat sampai di meja Zaki, mataku tertuju pada sebuah buku yang menurutku mengenali siapa pemilik buku itu. Dan damnn!!!
Buku Acha di pegang Zaki, Zaki yang sedang melihat sebuah label yang bertuliskan nama murid yabg ada di kelas ini, ia langsung menoleh ke arahku. Alhasil aku langsung membuang muka ketika hampir saja ke gap sedang memerhatikannya. Aku sama sekali tidak menoleh lagi ke Zaki dan pura - pura tidak tahu bahwa yang meng-koreksi buku milikku adalah Zaki.Setelah meng-koreksi, buku dikembalikan ke meja guru. Bu MK menyuruh barisan pertama maju ke depan, barisan Acha memang dan membaca percakapan yang memakai B.inggris secara bergantian.
Orang pertama yang membaca percakapannya yaitu Liza. Disaat Liza sedang membacakan percakapan itu, Acha sengaja mengedarkan pandangannya ke arah Zaki, dan tanpa ia sangka Zaki menatap Acha duluan. Acha yang kaget karna tidak menyangka bahwa Zaki sedang menatapnya, karna ia tidak bisa menatap Zaki lama - lama, buru - buru Acha menundukan kepalanya serta mengangkat buku yang ia pegang sedari tadi.
Ia tidak benar - benar sedang membaca buku itu melainkan hanya menatap dan seolah - olah sedang membacanya.
" Yang lagi bacain percakapannya kan Liza kok Zaki malah ngeliatin gue sih?" , Ucap Acha dalam hati yang sedang menatap bukunya.
Yang menjadi pertanyaan kapan Acha bisa mengobrol dengan Zaki?
• | • | •
Ceritanya abstrak banget sumpah wkwk. Serasa kayak curhat nulis wp, oke abaikan. 😂✌✌✌

KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER
Fiksi RemajaTak menyangka, Berawal dari keisenganku untuk menulis dan hanya mencurahkan isi hati. Ternyata bisa menjadi suatu rangkaian kalimat. -AuthorNad