Chap 16

1.1K 134 10
                                    

Sore hari saat pulang kerja, karyawan berhamburan keluar gedung perusahaan, mereka berlomba menuju rumah mereka masing-masing.

"Dio, ku antar pulang Ne" tawar jongin pada Dio.

"Ah aniya sajangnim, aku sudah dijemput teman ku, kami ada janji mengerjakan laporan magang".

"Eoh, geure. Akhir pekan kau ada waktu? Datang kerumah Ne".

"tidak janji Ne sajangnim".

"Apa kau sejahat itu eoh, akan ku bilang pada chim untuk memaksamu datang".

"Saya usahakan sajangnim, tapi saya tidak janji Ne. Tugas saya banyak sekali".

"Baiklah aku tunggu kau". Kata jongin dan pergi meninggalkan Dio.

"Ada acara apa sajangnim mengajakmu kerumahnya Dio?" tanya sehun tiba-tiba dari belakang kyungsoo.

"Kau menguping?, tidak sopan" kata kyungsoo berjalan menuju lobby perusahaan.

"aku tidak sengaja dengar, itu saja".

"ada acara makan malam".

"apa kau akan dikenalkan dengan keluarga sajangnim?, apa benar kau ehm maksudku menjalin hubungan dengan sajangnim?" tanya sehun beruntun tanpa jeda.

Dio menghentikan langkahnya dan berbalik badan menatap sehun yg mengikutinya sejak tadi.

"Itu bukan urusanmu, dan jika benar aku memiliki hubungan dengan sajangnim, kenapa?". Kata Dio dengan tegas namun sedikit kesal.

"Itu urusan ku Di, aku mencintai mu, aku tidak ingin kau menjadi milik orang lain". Kata sehun dengan mantap.

"Mwo?! Apa aku tidak salah dengar?" kata Dio sedikit menaikan nada bicaranya, untung lobby dalam keadaan sepi karna karyawan sudah banyak yg pulang.

"Setelah kau meninggalkan ku demi yeoja lain, sekarang kau bilang mencintaiku?, kau bilang tidak ingin aku bersama orang lain?, kau egois!" kata Dio lagi dengan tatapan marah ke sehun.

"Dio~ya mianhae, jeongmal mianhae, aku aku memang salah dan aku akui itu.
Tapi setidaknya ijinkan aku memperbaiki kesalahanku itu Di, aku mohon" pinta sehun dengan tatapan penuh harap agar Dio memberikan kesempatan kedua untuknya.

"Maaf?, semudah itukah sehun?! Hah!! Disaat aku bertahan untuk hubungan kita, aku tersakiti tapi kau memilih pergi! Dan sekrang disaat aku perlahan membiasakan diri tanpamu, kau datang lagi! Meminta maaf dan meminta kesempatan kedua?! Apa kau pantas untuk kesempatan kedua?!" kata Dio, kali ini Dio berteriak meluapkan segala isi hatinya.

"Aku mencintaimu, aku bertahan walaupun aku tau kau berkhianat dibelakangku, Tapi itu dulu!!!.
Dan sekarang aku tidak bodoh!!.
Jadi berhentilah mengejarku, berhentilah mencintaiku!!.
Aku lelah sehun!! Aku lelah!!.
Tolong berhentilah!!". Dio mengatur nafasnya yg memburu, dia marah namun terasa pedih di dadanya, luka yg coba dia sembuhkan harus terbuka lagi karna sehun yg mendekatinya kembali.

Dio hanya mengabaikan sikap sehun yg perhatian padanya akhir-akhir ini dan berharap sehun menyerah padanya untuk tidak mengejar dirinya lagi.

Tapi nihil, usaha Dio itu percuma karna sehun tetap gencar untuk mendekatinya terus.

Dilubuk hati Dio sebenarnya Dio masih mencintai sehun, walaupun mereka hanya berpacaran sebentar sebelumnya.
Namun karna satu alasan Dio tidak bisa menerima keberadaan sehun kembali.

"Mi  mianhae Dio~ya,mianhae" kata sehun tertunduk, dia menyesali perbuatannya dulu yg telah meninggalkan Dio.

"mulai sekarang, berhentilah dan anggap kita tidak pernah kenal!" kata Dio dan pergi dari hadapan sehun, Dio berlari ketaman perusahaan dengan derai air mata di wajahnya.

"Hiks... Hiks mianhae sehun~ah,jeongmal mianhae" gumam Dio.

*Brukkk
Dio menabarak seseorang dan terjatuh ketanah, Dio bangun dan meminta maaf.
"Mianhae".

"Kwaenchana, Ah dio?, kau kau menangis?" kata orang yg ditabrak Dio.

"Chim hikss chim" Dio memeluk jimin, teman magangnya di perusahaan kim corp ini.

Jimin membalas pelukan Dio dan membawa Dio duduk dibangku dekat situ, jimin mencoba menenangkan Dio.

Tiba-tiba seorang namja menghampiri mereka, "Dio" kata namja itu.

Jimin mengisyratakan pada namja itu untuk diam sebentar karna Dio sedang menangis.
Namja itu mengangguk dan menunggu.

Dio perlahan melepaskan pelukannya pada jimin, "Dio~ya, kwaenchana?" tanya namja yg datang tadi pada Dio.

"Ah Tae,  kwaenchan" kata Dio menoleh kearah taehyung.

"Apa kau terluka?" tanya taehyung lagi pada Dio.

"Aaniya, kau tau kan aku hanya terluka dimana?" kata Dio tersenyum.

"kau ini" taehyung mengusak rambut Dio.

"Tae, aku lapar hehe".

"Ish, kau ini selalu saja jika sudah menangis pasti lapar, tapi kau hutang penjelasan padaku Dio~ya".

"Ne, nanti jika aku sudah makan akan aku jelaskan semua yg ingin kau ketahui, otte?".

"Ya sudah yuk kita makan dulu, eh tapi tunggu kau punya teman yg mirip kamu, kalian kayak cimol kembar deh kalau duduk berdua gitu" kata taehyung mengejek.

"Yak!" teriak jimin dan Dio bersamaan menatap tajam taehyung.

"hehe mian, hai aku taehyung teman Kuliah dio" kata taehyung memperkenalkan diri pada jimin.

"Aku jimin, kim jimin, aku masuk magang disini bersama Dio" sahut jimin.

"jangan macam-macam tae, chim ini dongsaeng dari pemilik perusahaan ini". Kata Dio memberitahu taehyung

"Wuah jinja?, tidak akan berani macam-macam aku kalau itu".

"Sudah yuk makan, aku juga lapar, aku traktir sebagai tanda pertemannan kita" ajak jimin pada taehyung dan Dio.

"Ah dompet ku selamat" kata taehyung spontan.

"Mwo? Apa maksudmu Tae?" kata Dio sedikit kesal, tapi taehyung berlari duluan keparkiran meninggalkan jimin dan Dio.

"Awas kau ya, Tae" teriak Dio.

"Eh Di, ngomong-ngomong temen mu boleh juga, sudah punya yeojachingu belum?" tanya jimin pada dio, mereka berjalan menuju parkiran menyusul taehyung.

"Eoh rupanya ada yang cinta pada pandangan pertama" goda dio pada jimin dengan tertawa.

"kau ini Di, aku serius".

"Belum, taehyung belum punya yeojachingu, tapi hati-hati sama dia chim".

"Ah Wae?".

"ehmm sebaiknya kau tanya kan pada taehyung sendiri".

"Ish, beri tau aku Di,"

"andwae!".

"Dio~ya,jebal beritahu aku".

Dio mengabaikan jimin dan langsung masuk kemobil taehyung di bangku belakang.
Dio sengaja agar jimin bisa duduk didepan berdua dengan taehyung, jadi mereka bisa leluasa berkenalan.




Seluruh Nafas Ini (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang