Chap 17

1.1K 125 9
                                    

PENYESALAN.
Itulah yg dirasakan sehun sekarang. Merasa buruk telah menyia-nyiakan Dio dulu.
Perkataan Dio yg begitu menusuk dihatinya, sehun akui itu pantas ia dapatkan.

Sehun mengendarai mobil pulang kerumah, dipersimpangan jalan mobilnya hampir saja menabarak seorang yeoja.
Dengan cepat sehun menghentikan mobilnya dan turun menghampiri yeoja itu yg terduduk dijalan.

"Kwaenchana Nuna?" Tanya sehun membantu yeoja itu berdiri.
"Kwaenchana".
"Mianhae, aku tidak memperhatikan jalan tadi" kata sehun meminta maaf dengan kepala tertunduk.

"Kwaenchana, aku juga berjalan tidak mengikuti rambu jalan" kata yeoja itu memperhatikan wajah sehun, "Ehm tapi sepertinya yg sedang tidak baik dirimu".

"Ah" sehun sedikit terkejut dan menatap yeoja itu, "aku sedang patah hati hehe, tapu itu juga karna kesalahanku" kata sehun mmenggaruk tengkuknya.

"sebaiknya kita menepi dulu Nuna, anda mau kemana?, saya antar Ne?" kata sehun.

"Aku mau pulang, namjachingu ku tidak bisa menjemputku dia sedang ada rapat mendadak, boleh" kata yeoja itu.

"Kajja" seru sehun membukakan pintu mobil untuk yeoja itu, kemudian dia masuk ke bangku kemudi mobil.

"Rumah anda dimana Nuna?" tanya sehun sambil melajukan mobilnya.

"di daerah gangnam, oh iya namamu siapa, kita belum berkenalan".

"Oh sehun, bisa dipanggil sehun".
"jo neun byun baekhyun imnida, panggil saja baek. sepertinya kau dari pulang kerja Ne".
"Aku masih magang Nuna baek, tadi nya mau mengantar yeojaku tapi dia menolaknya, dan menyuruhku untuk berhenti mengejarnya" kata sehun dengan wajah sedih mengingat kejadian tadi saat Dio meluapkan segala kekecewaan didirinya.

"Apa kau melakukan kesalahan besar?, hingga dia menyuruhmu berhenti?".

"Ehm yah memang kesalahanku tidak mudah untuk dimaafkan, aku meninggalkan dia karna yeoja lain".

"Dasar anak muda, tapi apa kau mencintai dia sehun~ssi?".

"Aku mencintainya, dan bodohnya aku baru menyadari setelah aku meninggalkan dirinya, andai saja aku bisa memutar waktu aku tidak akan pernah meninggalkannya".

"Hem, jika kau benar mencintainya, kejar dia sampai dapat. Yeoja itu ketika dia bilang berhenti sebenarnya dia ingin kau tetap mengejarnya, kau tau itu kan?".

"apa seperti itu Nuna?, tapi sepertinya yeoja yg aku cintai ini tidak seperti itu. Dia selalu mengatakan apa yg dia rasakan walaupun itu menyakiti orang lain hehe, aneh bukan".

"ehm, sulit bagimu berarti untuk mendapatkannya kembali. Tapi apa dia terlihat dekat dengan seseorang?".

"Ehm yah sepertinya dia sedang dekat dengan seseorang, tapi bukankah selama dia belum menikah masih bisah diperebutkan Nuna?".

"Cinta itu bukan untuk direbut sehun, cinta itu memang harus kau ambil tanpa menyakiti seseorang.
Perlahan tapi pasti, Kau tau bahkan namjachingu ku itu bukan orang yg mudah didapatkan, dia orang yg dingin tapi jika bisa mengambil hatinya dia akan sangat baik.
Jadi kau harus tetap berusah mengambil hati yeoja mu jika kau benar-benar mencintainya".

"apa aku bisa Nuna?".

"Yakinlah.
Jika kau dan dia ditakdirkan bersama pasti akan ada jalan untuk kalian bersama kembali. Yah, walaupun jalannya tak semudah dulu kau memilikinya, mungkin ini akan sedikit terjal.
Jika pada akhirnya hasilnya tak sesuai, percayalah semua itu sudah takdir dari Tuhan, dan yg paling penting kau sudah berusaha".

"Geure, Ah aku malah jadi curhat Nuna, mianhae".

"Kwaenchana, ah turunkan aku di depan sana, itu rumah ku". Kata baekhyun menunjuk rumah mewah dengan halaman yg luas diarah depan.

"Cha, sampai. Kumawo sehun~ssi". Kata baekhyun melepas seltbeltnya dan turun dari mobil.

"cheonman, Nuna baek, sampai jumpa kembali" kata sehun, setelah memastijan baekhyun masuk kerumah, sehun melajukan mobilnya meninggalkan rumah baekhyun.

"Bukahkah cinta itu rumit?.
Tidak, bukan rumit hanya dirimu lah yg membuat semuanya rumit sehun.
Sejak awal jika kau tidak Egois, tentunya kau sekarang sedang bersama Dio.
Benar kata Nuna baek, semua harus diperjuangkan hingga batas akhir.
Hingga pada akhirnya Dio benar-benar sudah memiliki suatu ikatan dengan namja lain. Tapi sebenernya Dio dan sajangnim akan ada acara apa di akhir pekan itu?.
Apa aku tanya Taehyung saja.
Ani, taehyung tidak akan memberi tahuku.
Ck, ini membuatku pusing.
Aku akan tanya taehyung saja, jika dia tidak mau memberi tahu setidaknya aku sudah mencoba untuk bertanya." gumam sehun selama perjalanan pulang kerumahnya.

Sesampainya dirumah, sehun langsung kekamarnya, merebahkan diri diatas tempat tidurnya.
Sehun mengambil ponsel disaku bajunya dan mengetuk layar ponselnya, mencoba menelpon Taehyung.

"Yeoboseyo, taehyung~ah"

"Ah sehun, Ada apa?".

"Apa kau sedang sibuk?"

"Ani, aku sedang makan bersama Dio dan chim"

"Chim?"

"teman baru Dio di tempat magang"

"Oh"

"Apa ada yg ingin kau tanyakan Sehun?" tanya taehyung dari seberang telpon

"chim, acara pertunangan akhir pekan besok aku belum punya baju" kata Dio.
"besok kita beli Ne, oppa jongin juga belum mempersiapkan segala keperluan pertunangan itu" sahut jimin.
"Apa tidak apa jika pergi bersama sajangnim?" tanya Dio.
"kwaenchana kan ada aku, jadi kalian tidak berdua saja" kata jimin.

Suara percakapan jimin dan Dio terdengar samar oleh sehun dari seberang telpon, namun itu cukup membuat sehun tertegun.

"Yeoboseyo, sehun~ah?" seru taehyung dari seberang telpon menyadarkan sehun yg terdiam.

"Ah Ne".

"apa ada yg ingin kau tanyakan?".

"A ani, aniya tae. Mianhae sudah mengganggu. Kumawo"

Sehun langsung mematikan sambungan telponnya dan membuang ponselnya asal ke tepi tempat tidur.

Sehun menatap langit-langit kamar, pandangannya kosong.
"Tunangan?, akhir pekan besok?.
Apa Dio akan bertunangan dengan jongin sajangnim?, apa karna ith dio memintaku untuk berhenti?" gumam sehun, perlahan matanya mulai basah dan air matanya jatuh membasahi pipinya.

"Dio~ya mianhae.
Apa aku terlambat?,
apa aku tidak bisa kembali bersamamu lagi?,
apa semua ini akhir dari ku dan kau Dio?,
Aaarghh sehun kau bodoh!!" teriak sehun dengan isakan tangisnya.

Sehun hanya bisa menyesali semuanya, dia sudah berusaha untu kembali memperbaiki segala kesalahan yg pernah ia perbuat.
Tapi sepertinya semua terlambat.

Yang ada dipikiran sehun saat ini adalah bagaimana cara dia untuk kembali mendapatkan Dio tanpa menyakiti orang lain seperti kata baekhyun.


Seluruh Nafas Ini (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang