#14 (Ai kotoba)

69 6 0
                                    

Sudah hampir tiga hari kak Jurina dirawat, dan selama itu pula aku berangkat kesekolah membawa motor yang tengah mangkrak di garasi. Kenapa gak bawa mobil? Tahu lah apa alasannya aku lebih memilih membawa motor

Mungkin kemarin, atau gak dua hari yang lalu. Aku melihat sesuatu yang membuat diriku sedikit bingung dengan diriku sendiri, ngerti kan maksudnya?

Begini, pada hari itu aku melihat Yuki. Dan apa yang membuatku bingung? Yah, karena disana aku melihat dia bersama dengan seorang pria yang. Yah, bisa dibilang cukup tampan dan diunggulkan lah. Buktinya saja dia mampu sekelas dengan kak Jurina, yang notabenenya kelas yang dihuni murid pilihan. Aku mah apa, masuk kelas aja sudah sukur banget

Dan yang membuat diriku bingung adalah... Jeng... Jeng...

Yah, sepertinya siswa itu menyatakan perasaannya pada Yuki. Dan mungkin siswa itu merupakan siswa yang dibahas Yuki dan kak Jurina saat itu. Dan entah kenapa aku sangat tak ingin melihat itu. Pedih banget gila rasanya

Yah mungkin sejak hari itu aku sedikit menghindar dari Yuki. Mungkin sih, kalau bisa aku lanjutkan, kalau gak ya berhenti.

Itu masih keputusan awal sih, mungkin bisa berubah. Tapi, yang membuatku bingung adalah. Kenapa aku malah seperti ini, aku ngerasa gak bisa lihat mereka berdua. Alay memang. Tapi inilah yang kurasakan sekarang

Ya, itulah yang membuatku bingung kali ini. Hingga aku tidak bisa fokus ke aktivitasku sendiri. Tadi saja saat hendak kesini untuk menjenguk kak Jurina, aku hampir menabrak pembatas jalan. Gila? Memang Gila(?)

Sudahlah cukup, kali ini aku sudah berada di ruangan dimana kak Jurina tengah dirawat, dan kali ini dia sedang tertidur pulas. Semoga kau cepat sadar kak

Aku lantas duduk dikursi yang berada disebelah tempat tidur kak Jurina.

"Eh, Jun. Kapan datang"

"Ah kak Jurina, maaf aku membangunkan kakak"

"Tidak Jun, aku memang sudah bangun dari tadi kok" Jawabnya dengan tersenyum. Sungguh senyuman yang sangat kurindukan

"Yaudah, kalau kakak masih ingin istirahat. Istirahat saja" Ucapku dan kak Jurina hanya menggeleng saja

"Enggak kok. Kakak pengen bergurau lagi denganmu Jun" Balasnya kembali tersenyum

Yatuhan, betapa baiknya hati kakakku ini. Dia selalu saja mementingkan orang lain terlebih dahulu baru dirinya sendiri. Dan kenapa orang sebaik kak Jurina harus memilih Juri, jujur aku masih tak bisa terima ini semua

Tapi, itulah pilihan kak Jurina. Aku bisa apa?

"Yaudah deh. Oh ya, katanya kak Rena nanti agak sore mau kesini kak" Ucapku dan entah kenapa ekspresi wajah kak Jurina langsung berubah begitu saja

"Kenapa kak? Kok kayanya gak seneng?" Tanyaku seketika saat melihat ekspresi kak Jurina yang langsung berubah

"Enggak kok, bukan gak seneng sebenarnya. Cuman aku lagi gak mau debat dulu" Jelasnya dan aku sedikit tertawa. Benar juga, jika mereka berdua bersama biasanya selalu saja terjadi perdebatan

Aku lantas melanjutkan obrolan kami hingga dimana tanpa sadar aku menanyakan hal ini

"Yuki lagi dekat dengan seseorang ya kak" Sial, kenapa malah bertanya hal ini

"Mungkin, kenapa memang Jun?" Balas kak Jurina dan langsung menatapku, sepertinya rahasiaku kali ini akan terbongkar

"Eh... Tidak kak, aku hanya bertanya kok. Soalnya beberapa hari ini aku sering lihat dia bersama dengam seseorang" Jelasku dengan harapan kak Jurina tak mencurigaiku kembali

Mengagumi Dirimu Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang