Hari akhirnya berganti dan hari ini adalaj hari yang sangat kutunggu karena aku ingin segera mengetahui maksud teror dari Juri
Aku lantas keluar dari kamarku dan menuju meja makan, disana sudah ada kak Jurina dan kak Rena yang sepertinya menungguku
"Pagi kak"
"Pagi juga Jun, tumben baru turun"
"Sedikit merenung tadi kak"
"Jangan bikin ulah lagi Jun disekolah" Sahut kak Jurina dengan tatapan tajamnya
"Gak janji deh kak" Balasku dengan senyum kecil
Setelah sarapan aku segera menuju garasi bersama dengan kak Jurina untuk segera berangkat
"Ingat kata kakakmu Jun, jangan buat ulah lagi" Ucap Kak Rena
"Iya kak, bawel amat jadi orang"
"Sudahlah, ayo Jun berangkat" Aku lalu masuk kedalam mobil
Selama diperjalanan aku maupun kak Jurina tak ada yang membuka suara hanya keheningan yang menemani perjalanan kami kali ini tanpa ada candaan seperti biasanya
Lima belas menit berlalu dan aku sampai di sekolah setelah kak Jurina selesai memarkirkan mobil aku berjalan kekelas bersamanya
"Hei Juri" Ucapku setelah melihat Juri berjalan masuk kedalam kelasnya
"Jun, Doushitano"
"Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu" Ucapku serius "Jujurlah jika kau yang meneror kak Jurina selama ini"
"Baka!!!, sudah kubilang berapa kali itu bukan aku Jun"
"Jangan bohong kau" Ucapku dengan penuh amarah
"Untuk apa aku menerornya, memang benar aku menyukainya tapi tidak dengan menerornya juga"
"URUSAI!!!!" Ucapku dan langsung menerjangnya
Juri sukses terjatuh ditanah tanpa perlawanan aku lantas menarik kerahnya dan mengangkatnya
"Jangan sekali² kau macam² dengan kak Jurina, INGAT ITU BAKA!!!" Aku mulai dikuasai oleh emosi
"Ck, sial aku sudah menjelaskannya dan kau masih tak percaya"
Dengan penuh amarah aku mencoba memukulnya kembali namun terhenti
"STOPP JUN" Kak Jurina, sial aku lupa jika ini didepan kelasnya
*Plakk*
Sebuah tamparan dari kak Jurina sukses mendarat pada wajahku dan seketika bekas tamparan itu membekas jelas di pipi kananku
Aku lantas melepaskan cengkramanku pada Juri yang membuatnya langsung terjatuh, dan perlahan aku berjalan menuju kelasku dengan langkah pelan dengan memegangi pipiku
Aku tak memperdulikan kak Jurina yang sepertinya memanggilku dan dengan langkah pasti aku duduk di bangkuku sendiri
Setelah duduk aku hanya diam dan membayangkan kejadian yang baru saja terjadi sambil introspeksi diriku sendiri
Apa salahku sebenarnya apakah salah aku membelanya sampai dirinya sendiri yang menghukumku seperti tadi dan didepan kerumunan siswa lainnya
"Oi Jun, Daijoubu"
"Iie, hanya dalam masalah kecil saja"
Tak lama kemudian kak Jurina memasuki kelasku dan menghampiriku sedangkan Kai hendak bangkit namun kucegah agar tetap duduk disana
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Dirimu Dalam Diam
Hayran KurguJun Matsui siswa yang sedang mengagumi seorang gadis lugu yang bisa dibilang sangat diunggulkan di kelasnya namun karena sebuah kendala Jun hanya mampu mengagumi gadis itu tanpa berbuat apapun "Maaf aku bukanlah apa² jika dibandingkan dengan mereka...