34. Putusss.

1.6K 212 30
                                    

Dua tahun kemudian

(Btw sorry gue skip, ini ceritanya udah lulus semua ya)

"Selamat ya Al, kamu udah berhasil matahin hati aku" Ucap (NamaKamu) dengan senyum terpaksanya.

"Engga gitu (Nam), aku gak maksud buat nyakitin hati kamu. Aku gak maksud, sumpah" Elak Aldy

(NamaKamu) menggeleng-gelengkan kepalanya, "Udah cukup Al, gue udah gak bisa sama lo lagi. Gue udah gak mau maksain hubungan kita, gue tau lo udah bosen sama gue. Gue tau lo sekarang cinta sama orang lain, oke gue bakal lepas lo Al. Tapi tolong, jangan lo ganggu hidup gue lagi. Gue mohon..."

Aldy menundukkan kepalanya, ia tak kuasa melihat (NamaKamu) yang sekarang menjadi mantan kekasihnya.

Aldy menghembuskan nafasnya kasar, "Oke, gue tau gue salah. Gue yang bego udah selingkuh di belakang lo, sekarang gue paham (Nam). Gue gak pantes buat dapetin cewek baik kayak lo, maaf selama jadi pacar lo gue banyak salah. Dan maaf banget karna udah nyelingkuhin lo" Lirih Aldy.

***

"Jadi sekarang lo kuliah dimana (Nam)?" Tanya Iqbaal yang berada tepat di depan (NamaKamu).

(NamaKamu) dan Iqbaal baru saja bertemu di restoran ini, sejak kelulusan Iqbaal. (NamaKamu) dan Iqbaal sudah tidak pernah berkirim pesan sama sekali, bahkan Iqbaal baru tahu kalau (NamaKamu) dan Aldy sudah tidak mempunyai hubungan lagi.

(NamaKamu) mengaduk-aduk minumannya, "Di Bekasi Baal, kalau lo?" Tanya (NamaKamu).

"Gue juga di Bekasi, atau jangan-jangan kita satu kampus?"

(NamaKamu) menaikkan bahunya, "Hahaha, gue gak tau Baal. Nanti deh abis ini kita ke kampus gue ya" Ajak (NamaKamu).

"Oke dengan senang hati" Jawab Iqbaal dengan senyumannya.

(NamaKamu) tiba-tiba terkekeh melihat senyum Iqbaal, "Kok lucu sih?"

"Apanya yang lucu?" Tanya Iqbaal bingung.

(NamaKamu) menggelengkan kepalanya, "Ah enggak, lupain aja Baal."

Iqbaal mencubit pipi (NamaKamu) gemas, "Gemessss"

"Ih Iqbaal!" Kesal (NamaKamu).

Iqbaal hanya menyengir dan menampakkan jajaran giginya.

***

Kampus (NamaKamu).

"Yaampun (NamaKamu)!" Teriak Iqbaal yang membuat (NamaKamu) kaget.

"Eh sorry (Nam) hehe" Lanjut Iqbaal sambil menggaruk tengkuknya.

(NamaKamu) menatap Iqbaal sinis, "Kenapa sih Baal?"

"Ini kampus gue" Seru Iqbaal senang.

"Demi apa lo?" Tanya (NamaKamu) tak percaya.

Iqbaal mengangguk, ia tertawa tak percaya. "Ternyata dunia itu sempit ya, dan bener ya kalau jodoh itu emang gak akan ketuker hahaha" Kekeh Iqbaal.

Line ✖IDR✖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang