32. Iqbaal Irzan baikan.

1.4K 222 7
                                    

"Gimana (Nam)? Iqbaal udah dimana?" Tanya Irzan ke (NamaKamu).

(NamaKamu) mengangkat bahunya, "Gak tau Jan, gue chat dulu deh"

"Yaudah buruan ya" Perintah Irzan, (NamaKamu) hanya mengangguk.

Line on

(NamaKamu)Rsyd : baal [12.55]
•(NamaKamu)Rsyd : woiii bangkee, read sa x [13.10]
•(NamaKamu)Rsyd : si anyink, baal. Irjan nungguin nih, buruan ke pemakaman. Sok sibuk lu baal, njs. [13.14]

(NamaKamu) menutup aplikasi line, ia mendengus menunggu balasan Iqbaal.

Baru saja ia mengeluarkan aplikasinya,  Namun ada satu pesan masuk. Ia berharap itu balasan dari Iqbaal.

Tlingg

IqbaalDR : sorry baru bales yangg beb
•IqbaalDR : gue otw ke pemakaman
•IqbaalDR : yang beb yuhuuuuu

(NamaKamu)Rsyd : bct u baal

•IqbaalDR : iyaiya, love u too syg. [Read]

Asu jangan bikin gue baper lagi, gue udah punya Aldy. Sialan si Iqbaal

Line off.

"Gimana?" Tanya Irzan lagi

(NamaKamu) memakan keripik yang ada di depan matanya, ia menoleh ke arah Irzan "Dia otw, dah mendingan lo juga otw deh"

"Lah lu siapa ngatur-ngatur gue?"

(NamaKamu) memutar bola matanya malas, lagi-lagi kakak pertamanya ini membuat ia ingin berteriak sekarang juga.

"Gue adek lo njing, buruan ah. Idup lo nyampah doang kalo lagi di rumah" Kesal (NamaKamu).

Irzan menyentil telinga (NamaKamu), membuat (NamaKamu) kaget dan meringis sedikit merasakan sakit.

"Kurang ajar" Seru Irzan

"Shh... sakit tulul, lo kasar banget sih sama adek sendiri" Ucap (NamaKamu) sambil mengusap telinganya yang di sentil Irzan.

"Sama lo ngapain lembut-lembut, udah ah. Ngabisin waktu gue ini mah, ngomong sama lo ga penting. Bye, gue pergi dulu" Kata Irzan, ia mencolek dagu (NamaKamu). Lalu ia berlari keluar sebelum (NamaKamu) meneriaki Irzan.

"Irzannn!!!!" Teriak (NamaKamu).

"Bangke bat ya punya abang kayak dia" Lanjut (NamaKamu) kesal.

***
Pemakaman.

Irzan memarkiran motornya di parkiran pemakaman ini, ia membuka helm yang ia gunakan. Irzan berjalan masuk ke dalam pemakaman, ia menuju tempat peristirahatan terakhir kekasihnya itu.

Ia sampai tepat di makam Dean, ia melihat sudah ada lelaki yang ia kenal sedang berjongkok dan memegang batu nisan Dean.

"Baal" Panggil Irzan.

Yang di panggil pun menoleh, ia bangkit dan menghampiri Irzan.

Iqbaal tersenyum melihat Irzan, "Udah lama?" Tanya Irzan.

Iqbaal menggeleng, "Baru 5 menit yang lalu kok".

Irzan berdehem, ia berjongkok di depan makam Dean.

Irzan memerintahkan Iqbaal untuk berjongkok di sampingnya,
"Assalamu'alaikum Dean. Maaf seminggu ini aku gak bisa kesini buat nengokin kamu, sekarang aku udah mau masuk semester akhir De. Dan seharusnya kita bisa sama-sama lewatin akhir semester berdua ya" Irzan tersenyum sambil mengelus batu nisan Dean.

Line ✖IDR✖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang