38. Resmi.

173 12 2
                                    

Seminggu setelah keluarga (Namakamu) dan keluarga Iqbaal bertemu, Iqbaal dan (Namakamu) semakin sering bertemu. Mereka sepakat akan melaksanakan pernikahan setelah (NamaKamu) dan Iqbaal wisuda.

"Lama banget si anak moa" Ucap (NamaKamu) yang sedang menunggu Iqbaal di ruang tamu

"Php kali" Ledek Azka

(NamaKamu) mengerucutkan bibirnya, "Iri bilang boss"

Azka menjitak kening (NamaKamu) "Gue? iri? sama lo? najis deh ah"

"Sakit ish Azka, lo udah tua ga pinter-pinter elah" Kesal (NamaKamu) sambil menatap sinis Azka

Azka menyenderkan kepalanya di bahu (NamaKamu), "Sebentar lagi lo nikah, yah gue tinggal sendiri dong di rumah. Ga asik lo, harusnya gue duluan" Azka mendengus sambil memainkan ponselnya.

(NamaKamu) terkekeh melihat tingkah Azka, ia tahu Azka pasti akan merasa kesepian. Apalagi Azka selalu menjahili (NamaKamu), "Lo galau ya Ka mau gue tinggal nikah? Nanti kan kita bisa main-main Ka"

"Berasa ditinggal nikah sama mantan, (NamaKamu)" Azka membenarkan posisi duduknya, ia menatap (NamaKamu) sendu, "Awas ya ga main ke rumah!"

(NamaKamu) menoyor kening Azka, "Gue juga nikahnya masih lama dodol, gue masih semester 4"

Azka mengerucutkan bibirnya, "Tau ah"

Tok.. tok.. tok

"Sebentar" Ucap (NamaKamu) melangkah ke arah pintu dan meninggalkan Azka yang sedang merajuk.

(NamaKamu) membukakan pintu dan melihat seseorang yang datang adalah laki-laki yang sedang ia tunggu, ya dia adalah Iqbaal.

"Hai" Sapa Iqbaal dengan senyum manisnya.

(NamaKamu) membalas senyum Iqbaal, "Hai Baal, yuk masuk dulu" Ajak (NamaKamu).

Iqbaal mengangguk, ia dan (NamaKamu) pun masuk ke dalam dan bertemu dengan Azka yang masih merajuk sambil memainkan ponselnya.

"Kenapa lu Ka?" Tanya Iqbaal yang duduk di sebelah Azka

Azka tak menjawab, ia melirik sinis (NamaKamu).

"Biasa lah ngambek Baal" Ucap (NamaKamu) sambil membawa minuman untuk Iqbaal

Iqbaal terkekeh melihat Azka yang seperti anak kecil, pasalnya Azka lebih tua darinya dan (NamaKamu), "Kenapa?" Tanya Iqbaal pada (NamaKamu) yang sedang duduk sehabis meletakkan minuman untuk Iqbaal di meja.

"Karna mau ditinggal nikah sama gue Baal"

Iqbaal menatap Azka, "Ka ada-ada aja si lo, lagian kan nikahnya juga masih lama."

Azka akhirnya membuka suara, "Ya gimana si Baal, lo tau kan gue tuh ga bisa kalau ga iseng sama dia" Azka menunjuk (NamaKamu) yang berada di sebelah Iqbaal

"Lebay kamu Azka" Sahut (NamaKamu)

"Jangan gitu dong (NamaKamu), kan Azka tuh sayang banget sama kamu. Wajar aja dia galau mau ditinggal sama kamu" Ucap Iqbaal

Azka mengangkat jempolnya, "Mantap jiwa calon adek ipar gue!"

(NamaKamu) berdehem, "Hmm, yaudah deh Ka. Minta maaf ya abangku sayang" (NamaKamu) bangkit dari duduknya dan ia menghampiri Azka lalu memeluknya.

"Dimaafin deh" Ucap Azka sembari membalas pelukan adiknya itu.


***

"(NamaKamu), kita kan mau nikah ya. Tapi kayak ada yang kurang nih" Ucap Iqbaal menggandeng tangan (NamaKamu)

(NamaKamu) melirik Iqbaal, "Apaan?" tanya (NamaKamu)

Iqbaal memberhentikan langkahnya, ia mengarahkan (NamaKamu) untuk menatapnya. "Aku mau ngomong sesuatu sama kamu" Ucap Iqbaal sembari meraih kedua tangan (NamaKamu)

(NamaKamu) melihat tangannya yang digenggam oleh Iqbaal, "Walaupun sekarang kita dijodohin dan mau nikah, tapi dari dulu aku bener-bener belum berani buat jadiin kamu pasangan aku, padahal aku pengen banget ngungkapin dan aku mau banget kamu jadian sama aku. Tapi karna aku yang mungkin menurut kamu aku cuma bisa phpin kamu dan aku sadar itu, jadi ngebuat aku ga berani buat ngungkapin ini semua ke kamu. Jujur, aku sayang banget sama kamu. Udah lama aku nunggu waktu yang pas, dan sekarang adalah waktu yang pas."

(NamaKamu) menatap Iqbaal yang juga sedang menatapnya, "Aku mau kamu nerima aku yang apa adanya, aku akan berusaha jadi yang terbaik buat kamu. Tapi aku ga bisa janji, aku cuma pengen kamu percaya sama aku begitupun aku bakal percaya sama kamu. Apa kamu bener-bener mau nerima aku?" Tanya Iqbaal menatap mata (NamaKamu) dalam.

(NamaKamu) tersenyum dan mengangguk, "Iya aku mau Baal".

"Makasih (NamaKamu) aku akan berusaha menjadi yang terbaik buat kamu." Iqbaal menarik (NamaKamu) ke dalam pelukannya.


Bersambung...

HEHE halo guys apa kabar? udah berapa tahun ya cerita ini gantung? Apa masih ada yang baca? Kalaupun ga ada ya gapapa deh. Aku mau tamatin cerita ini yuhuuu, selamat membaca semua! <3





Line ✖IDR✖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang