35. Iqbaal di jodohin?

1.5K 215 21
                                    

"(NamaKamu), minggu ini lo ada acara gak?" Tanya Iqbaal pada (NamaKamu).

"Gak ada, emang kenapa?"

Iqbaal tersenyum senang, "Hari Sabtu ikut gue ke puncak yuk, tenang aja. Aman kok"

"Ngapain Baal?" (NamaKamu) menatap Iqbaal sambil menyeruput es teh manis yang ia pesan.

"Kan udah lama tuh kita gak ketemu. Gue cuma pengen quality time aja gitu sama lo, mau kan?" Tanya Iqbaal penuh harapan.

(NamaKamu) menampakan wajah berpikirnya dan membuat Iqbaal gemas melihat ekspresi (NamaKamu) yang seperti ini, "Sumpah ya (Nam), lo gemesin banget"

Iqbaal mencubit kedua pipi (NamaKamu) dengan gemasnya, "Shhh Iqbaal! Sakit tau!" Kesal (NamaKamu).

(NamaKamu) menggembungkan pipinya, dan menatap Iqbaal sinis.

Iqbaal yang melihat tingkah (NamaKamu) malah ingin mencubitnya lagi, rasanya (NamaKamu) ingin di bawa pulang oleh Iqbaal. "Maaf (Nam), gue gemes banget sama lo. Sumpah deh"

Iqbaal mengelus kedua pipi (NamaKamu) dengan lembutnya, "Jangan ngambek dong. Nanti gue cium nih" Goda Iqbaal

"Ish! Apaan sih"

Blush...

Tak disadari, pipi (NamaKamu) sudah berubah menjadi kemerah-merahan. "Baru di gituin aja udah blushing, gimana gue cium beneran? Kejang-kejang kali ya?" Kata Iqbaal di akhiri dengan kekehan.

Bugh..

(NamaKamu) memukul lengan Iqbaal kencang, "Berisik!"

Iqbaal meringis, "Aw, (NamaKamu) mainnya kasar ya. Pukul-pukul mulu ya Allah, gimana nanti di atas ranjang ya? Bisa-bisa gue di cekek."

"Iqbaal!" Teriak (NamaKamu)

"Iya-iya peace (Nam), becanda doang hehehe" Iqbaal terkekeh sambil mengelus lengannya.

***

"Thank ya Baal, maaf soal yang tadi"

Iqbaal tersenyum tulus, "Sama-sama (NamaKamu), gapapa kok. Gue tau lo kesel sama gue tadi, lagian mau di pukul atau pun di tendang  sama lo juga gue seneng. Apalagi di cium hehehe" Cengir Iqbaal


(NamaKamu) menatap Iqbaal dengan sinisnya, membuat Iqbaal cengengesan merasa tak bersalah. "Hehehe"

"Ngomong cium sekali lagi gue pites lo Baal!" Ancam (NamaKamu).

"Canda, galak banget sih bidadari di depan mata gue"

"Udah ah, bye" (NamaKamu) membuka pintu mobil Iqbaal dan keluar.

"Hati-hati ya Baal!" Ingat (NamaKamu) dari luar.

Iqbaal mengangkat jempolnya, "Nite (NamaKamu). Assalamualaikum" Salam Iqbaal dari dalam mobil.

Iqbaal pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah (NamaKamu).

(NamaKamu) langsung memasuki rumahnya dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

Cklek...

"Assalamu'alaikum" (NamaKamu) memasuki rumahnya yang cukup sepi.

"Wa'alaikumussalam sayang, eh udah pulang anak bunda." Jawab Bunda (NamaKamu) yang baru keluar dari dapur.

(NamaKamu) segera menghampiri bundanya, ia mencium punggung tangan bundanya. "Ayah belum pulang dari Surabaya bun?"

"Belum sayang, eh iya bunda lupa. Duduk dulu yuk sini." Ajak bunda menuntun (NamaKamu) untuk duduk di sofa.

Line ✖IDR✖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang