0.1

574 89 5
                                    

Makasih Untuk reader+voment nya (๑^っ^๑)

.
.
.

"Kim Taehyung?" ulangku mencoba mengingat nama pria bersurai coklat yang kini duduk di hadapanku. Dia tampan bahkan memukau melebihi Myungsoo, pria cupu yang selalu menggantung perasaanku.

Pria bernama Kim Taehyung hanya mengangguk. Senyumnya membuatku lupa bagaimana nikmatnya es krim rasa coklat. Tapi membuatku meleleh.

Kini aku dan Taehyung berada di Taman belakang kampus, dia tidak kuliah di kampusku apalagi mengajar. Taehyung datang ke kampus hanya untuk bertemu denganku.

"Bagaimana, kau masih meragukanku?" tanya Taehyung. Astaga kenapa mahluk ini datang setelah aku jatuh hati dengan Myungsoo? "Profesor Kim tulus ingin membantu mu, maksudku Jin Hyeong." ralatnya membenarkan.

Kim Seok Jin, nama yang Taehyung sebut itu adalah kakaknya. Entah kakak kandung atau bukan aku juga belum mengenalnya. Mereka ingin melindungiku dari Yoongi. Andai kalian tau, aku telah di tipu berkali-kali oleh manusia yang menginginkan kekuatanku. Tidak masalah jika mereka hanya mengambil kekuatanku, tapi mereka mengambilnya dengan menyakitiku tanpa perasaan.

"Bagaimana Jiyeon ssi?" tanyanya sedikit berharap aku menerima ajakannya. Aku menghela nafas, tak sengaja netraku menangkap Myungsoo mengintip kami dari balik pohon. Seketika aku tersenyum tipis, dia pasti cemburu melihatku dengan Taehyung saat ini.

"Baiklah, tapi ada syaratnya." jelasku semangat. Taehyung menunggu kelanjutan kalimat yang akan ku ucap.

"Berkencanlah denganku!"

Heol!? Aku berhasil membuat dua pria tampan terkejut dengan syarat konyolku. Tak perlu berpikir jika aku murahan, aku hanya ingin membuat Myungsoo semakin cemburu saja.
.
.
.
.
Setelah aku dan Myungsoo sampai rumah, sahabatku itu hanya diam tak membuka mulut, sepertinya dia mendengar jelas ajakanku pada Taehyung. Jelas sekali, aku dapat menangkap dengan jelas raut kesalnya. Aku mengatupkan bibirku menahan senyum sembari berjalan riang di belakang Myungsoo.

"Kita makan apa?" tanyaku mencoba untuk biasa. Setiap hari Myungsoo lah yang menanyakan -kita akan makan apa?- Tapi entah hari ini ia hanya diam sepanjang perjalan tadi. Aku semakin ingin menggodanya.

"Oppa~" rengekku, dia mengaku paling risih jika aku menyebutnya demikian. Aku yakin itu perasaan sebaliknya. Dia pasti tak dapat membendung rasa bahagianya setiap mendengar kata Oppa dari mulutku.

"Bukankah kau aka berkencan dengan pria itu?" tanyanya ketus. Benarkan, Aku berhasil membuatnya cemburu. Untuk kali ini aku tak dapat menyembunyikan rentetan gigiku karena reaksinya.

"Kau mendengarnya?" tanyaku pura-pura tak tau. Ia hanya menghela nafas berat sembari meletakkan tas punggungnya di atas kasur. Kalian perlu tau jika aku dan Myungsoo tidak hidup bersama, kami hanya tetangga dekat, sangat dekat.

"Tapi kan itu nanti malam, aku sekarang lapar Oppa~." rengekku lagi kini dengan nada sengau-sengau manja. Ia hanya menutup kedua telinganya dengan tangan.

"Baiklah, aku akan buatkan makanan. Tapi jangan pulang lebih dari jam 8 malam." tegasnya. Yang benar saja, aku mungkin akan berangkat sekitar jam 7 malam karena tugas kuliahku yang tidak sedikit.

"Yak!? Jam 8? Kami nanti bahkan belum memesan makanan, Myungsoo. Coba pikirkan, aku berangkat jam 7 malam, oke mungkin untuk perjalanan aku bisa menggunakan Teleportasiku, sampai disana kami butuh memilih menu makanan, belum lagi menunggu pesanan dan seterusnya." jelasku panjang lebar.

"Terserah, jam 8 kau belum kembali aku akan mengunci rumahmu." gertaknya sama sekali tak membuatku takut. Apa dia lupa aku bisa menghilang?

"Jangan pura-pura acuh, bicaralah jika kau cemburu." godaku menyenggol sikunya yang kini sedang sibuk memasak untukku. Ia hanya berdecak risih kemudian menggeser posisinya.

Natural Strength || ᴾᴶʸ.ᴷᵀᴴ [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang