10.

114 26 6
                                    

Tombol bintang klik dulu gais.
Happy reading.
.
.
.
.

Aku memutuskan untuk pulang, tentu saja Taehyung ikut bersamaku. Dia penasaran, siapa pria yang aku panggil Oppa di telpon tadi.

"Dia adik ibumu? Tapi kamu memanggilnya Oppa?" Pikir Taehyung masih tidak mengerti.

"Usianya terlalu muda jika aku panggil Ahjussi. Dia seumuran dengan Seok Jin." Jelasku memberi pemahaman pada Taehyung. Tapi dia masih terlihat penasaran.

"Ah sudahlah, kamu pasti ngerti setelah ketemu dengannya langsung. Ayo kita menggunakan teleportasi." Ajakku kemudian menghilang.

Tak banyak waktu, setelah beberapa menit berteleportasi, aku sudah sampai di depan rumahku.

Aku melihat sekeliling. Tak ada siapapun. Taehyung tetap siaga di sampingku. Dan benar-benar tidak ada kehidupan di sekitar rumah.

Tak mau berpikiran buruk, aku langsung masuk ke pekarangan.

"Hai Jiyeon ah." Panggil seseorang dengan suara husky-nya. Aku menoleh begitupun dengan Taehyung.

Kami melihat seorang pria tinggi menggunakan hoodie hitam dengan tudung yang menutupi kepalanya.

"Oppa~" Pekikku berlari menghampirinya. Tapi, di tengah lariku, tiba-tiba kakiku kaku, aku sulit bergerak. Dengan kilat aku menoleh ke arah Taehyung yang masih berdiri di belakangku. Aku yakin ini pasti ulahnya.

"Pastikan jika dia benar-benar Pamanmu." Tutur Taehyung dengan wajah serius.

Oppa-ku tersenyum miring, tanpa kata dia menyerang Taehyung dengan kekuatan yang sama. Kakiku kembali bergerak tapi dalam sekejap Taehyung berada di depanku.

"Bisa saja dia suruhan orang jahat, Jiyeon." Kata Taehyung seakan melindungiku. Aku mengerutkan kening. Dia kenapa sih?

"Yak, bocah kurang ajar. Minggirlah, jangan halangi Jiyeon." Suruh Oppa tapi Taehyung semakin melindungiku.

Karena tak ada reaksi dari Taehyung, Oppa menggerakkan tangannya, memaksa Taehyung menjauhiku dengan telekinesis. Aku lihat Taehyung menahan serangan dari Oppa. Oke, sepertinya ini seru.

Karena Taehyung masih bertahan di tempat, akhirnya Oppa menggunakan dua tangan. Aku yakin Oppa tidak berniat menyakiti Taehyung. Jika memang Oppa berniat demikian, sudah ku pastikan Taehyung kini cidera parah.

"Hentikan!" Pekikku.

Oppa menambah energinya untuk menyingkirkan Taehyung dan pria di depanku itu berhasil  terhempas ke sisi kanan.

Aku hanya bisa menjelaskan jika energi yang mereka gunakan sungguh kuat. Aku dapat merasakan lewat udara sekitar.

"Junior kurang ajar." Umpat Oppa berjalan mendekatiku. Taehyung masih tergeletak di atas tanah.

"Wah kamu semakin cantik Jiyeon." Puji Oppa. Aku memeluknya dengan erat.

"Aku merindukanmu Oppa." Ucapku tulus.

"Bocah kurang ajar ini bukan pacarmu kan?" Tanya Oppa aku hanya menggeleng.

"Bukannya kamu adek dari Seok Jin?" Tanya Oppa, Taehyung berdiri dari jatuhnya, dia terlihat kebingungan. Kenapa Oppa-ku bisa tahu, mungkin itu yang dia pikirkan.

"Akan ku beri tahu pada kakakmu, kalau adeknya kurang ajar." Ancam Oppa-ku. Taehyung semakin tidak mengerti.

"Bagaimana kau bisa kenal...?" Tanya Taehyung akhirnya membuka mulut.

Natural Strength || ᴾᴶʸ.ᴷᵀᴴ [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang