- VOICE -
Main Cast:
- Kim Myung Soo As Lee Hyun Soo
- Bae Soo Ji As Ryu Soo Ji
- Kim Jong In
- Jung Soo JungEpisode 9
.
.
.
.
.
.
.
Braakk
Soojung menoleh ke arah sumber suara. Ia menghentikan aktivitasnya merajut kemudian bangkit berdiri. Ia mengangkat satu alis seraya melipat tangan di depan dada. Ia berdiri di depan pemuda yang datang dan menghempaskan sesuatu itu.
"Kau datang dengan membawa ini dan melemparnya ke sembarang tempat dan sekarang kau tidur di lantai. Ada apa denganmu? Bukankah seharusnya kau menemui gadis jelek itu" Kata Soojung memungut manisan itu
"....."
"Yak!" Soojung geram dan menendang kaki pemuda itu. Tidak ada respon, Myungsoo tetap menutupi wajahnya dengan lengan kanan "Eyysss..benar benar pemuda yang satu ini...Yak! Cepat bangun" Soojung berjongkok dan melepaskan tangan pemuda itu
Soojung terdiam saat melihat wajah kacau pemuda itu. Ia menghapus sisa air mata yang berada di sudut mata elang itu
"Ada apa? Apa tentang Jiwon lagi?" suaranya melembut
Myungsoo menggeleng
"Di sini–" Myungsoo menunjuk ke arah dada kirinya "Terasa sangat sakit dan menyesakkan" Katanya lirih
"Karena gadis itu? Dia menolakmu.""Tidak. Hanya saja aku melihatnya berpelukan dengan Jongin–"
"Mworagoyeo? Jinja..bukan kah Jongin adikmu. Bagaimana bisa mereka bertemu dan berpelukan? Aku jadi penasaran wajah Putra Mahkota itu. Aku tidak pernah melihat dengan jelas wajahnya"
"Mollayeo. Aku mau tidur dan ingin istirahat"
"Tidak boleh. Kita harus ke Istana. Jangan karena patah hati kau lupa tugasmu. Kau harus tetap jadi pengawalnya Jiwon. Jangan lupakan tujuanmu hanya karena seorang gadis, Soo. Aku tidak suka kau yang seperti itu. Bukankah, dulu kau sudah berjanji padaku tidak akan melirik wanita lain selain aku. Tepati janjimu, Soo. Aku sudah menunggu selama ini. Dan aku terus berada di sisimu. Tidak bisakah kau mengerti aku juga. Aku tidak ingin kau terluka dan aku juga tidak ingin kau gagal. Kau harus buktikan pada mereka, sampah yang mereka buang dulu kini telah menjadi berlian."
"Jung-ah.."
"Soo, aku tidak memaksamu. Hanya saja, aku tidak ingin karena masalah sepele yang bersakutan dengan hati kau melupakan tujuanmu. Jangan lupa bagaimana penderitaan mu selama ini, Soo–"
"Maaf, Jung. Aku terlalu terbawa perasaan. Hingga aku mau menyerah saja"
"Gwenchanayeo. Aku tahu kau menyukai gadis itu, aku melihat kau memeluk dan menciumnya. Itu tidak pernah kau lakukan padaku. Hanya saja, aku yang lebih sering memelukmu kemudian mencium pipimu. Jadi, aku tahu perasaanmu sekarang karena aku lebih dulu merasakannya. Kau cemburu melihatnya bersama orang lain. Sama halnya sepertiku sedari dulu aku selalu cemburu saat kau di dekati oleh gadis lain–"
KAMU SEDANG MEMBACA
VOICE [END]
RandomSuara? Suara? Suara? Menyakitkan, menyedihkan, membahagiakan, dan memilukan. Kisah dimana seorang yang kehilangan suara. Namun masih dapat bertahan di tengah pedihnya dunia yang kejam. Voice-