"Ratu Hong, Cepat Bangun!!!"
Suara teriakan sang Raja hampir saja memekkan telinga para pendengar, pengawal dan pelayan yang berada di sana sudah merasa resah dan was-was mendengar suara teriakan tersebut seolah menyampaikan betapa murkanya Ia saat ini.
Sadar mendengar suara tidak asing itu, Hong membuka mata dan menelusuri setiap ruang. Ia bernafas lega karena bayang yang mengganggunya berapa hari ini sudah tidak ada. Ekor matanya menangkap Sang Raja dengan wajah yang sulit diartikan sehingga mengerutkan dahi bingung. Ada apa? Pikirnya. Ekspresi para penjaga juga tidak biasanya.
"Yang Mulia, Raja. Apa yang hendak anda lakukan di sini? Saya tidak tahu bahwa-"
"Tutup mulut manismu, wanita iblis! Ternyata selama ini aku sudah salah menilaimu. Aku sudah mendengar semua kejahatanmu dari mulut busukmu. Aku tidak mengira bahwa kau wanita berbahaya" Murka JongSoo menatap tajam Hong. Rasanya Ia ingin menghabisi wanita di hadapannya dengan menarik salah satu pedang penjaga.
Namun itu hanya bayangan saja. Sebab dia tidak bisa melakukannya karena dia seorang Raja terhormat. Sementara Hong masih kebingungan dengan ucapan suaminya. Namun detik kemudian pikirannya melayang pada hal penggangu pikirannya selama ini. Apakah tadi Ia mengigau dengan keras sehingga sang Raja mendengar ucapannya. Tidak, itu tidak boleh terjadi. Ia tidak berakhir tragis seperti ini. Hong memasang wajah lemah tak berdaya, mencoba beranjak dari ranjang namun seakan kakinya tidak bisa menopang badannya. Berharap sang Raja mengasihaninya, namun siapa sangka...
"Tidak usah berpura-pura di hadapan ku lagi. Karena aku tidak pernah mengganggapmu manusia lagi!" Jongsoo menggeram.
"Ayah-" Sela Jongin. Pria itu bahkan sama terkejutnya dengan Jongsoo. Tetapi Ia tidak bisa mendengar ayahnya berkata kasar pada ibunya. Ia hendak mendekat namun langsung berhenti.
"Tidak usah mendekat dan mencoba menyela ku. Dan untukmu Ratu Hong, kau akan menerima balasan atas perbuatanmu kepada keluarga kerajaan.."
"Ya-ng Mulia, hamba bisa jelaskan. Ini tidak seperti yang anda pikirkan. Mungkin kesalahpahaman telah terjadi. Atau ini hanya akal-akalan Kim Myungsoo sialan itu menjebakku. Semenjak dia masuk ke istana kekacauan telah terjadi. Ini kesialan ya--"
"TUTUP MULUTMU!!!"
Hong hampir terjatuh mendengar nada bicara Jongsoo. Untuk pertama kalinya Ia di bentak dengan keras begitu. Jongin merasa pusing bahkan ia hampir terjatuh, untuk salah satu penjaga menopang badannya agar tetap berdiri.
"Jangan pernah sekalipun, kau menghina putraku dengan mulut kotormu. Seharusnya kata itu cocok untukmu bukan untuk putraku. Sebab, semenjak kakimu melangkah memasuki istana, aku kehilangan istri pertama yang teramat ku cintai karena ulahmu mercuni makanannya, kedua akau kehilangan Putri pertamaku karena kau membunuhnya, dan aku kehilangan Putra pertamaku sejak kau membuatnya bisu. Kau membutakanku selama ini dengan rayuan murahanmu. Sama hal dengan dirimu yang rendahan, kau hanya gadis miskin yang membutakan mataku. Dan bermimpi menjadi Ratu sejagad dengan menikahiku. Kau- akan menerima balasan atas keserakahanmu!" Tutur Jongsoo dengan amarah memuncak
Braakkkk
Detik itu juga, tubuh Jongin terjatuh ke lantai. Ia terlalu terkejut dengan semua kenyataan pahit itu. Bagaimana bisa Ia memiliki ibu kejam seperti Hong Suri.
"Yang Mulia, aku bisa jelaskan-" Hong tetap ingin membela dirinya namun tidak bisa Ia lakukan karena Jongsoo menyela
"Aku akan menjatuhkan hukuman setimpal padamu!" Selanya lalu mendekat "Kau- telah berani memasuki yang bukan tempatmu" Ucapnya lagi dengan nada sinis, meskipun ia merasa tidak perlu bertindak demikian. Namun ia tidak bisa menahan diri "PENJAGA!!! Bawa Ratu Hong ke penjara dan pasung dengan besi sampai hukuman menanti dirinya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
VOICE [END]
RandomSuara? Suara? Suara? Menyakitkan, menyedihkan, membahagiakan, dan memilukan. Kisah dimana seorang yang kehilangan suara. Namun masih dapat bertahan di tengah pedihnya dunia yang kejam. Voice-