Jeon Wonwoo baru saja mengambil ijazah disekolah menengahnya, langkahnya terhenti didepan kamar sang ibu yang tertutup rapat.
"Bu... apa ibu bisa mendengarkanku? aku benar benar tak berguna bu... kalau saja aku memiliki sedikit kekuatan, aku pasti akan bisa membawa ibu pergi dari sini... Bu, aku akan ..."
BUK
sebuah hantaman menghampiri punggung sebelah kanan Wonwoo, ia tak sadar bahwa ayahnya sudah berada dibelakangnya ketika ia memulai narasinya.
"Omong kosong, kau tak akan bisa kuliah tanpa uangku... katakan pada ibumu dimana ia menyembunyikan surat tanah ini baru kubiarkan kau melanjutkan studimu."
"Kakek telah memberikanku asuransi pendidikan padaku, untuk makan aku bisa bekerja. Jadi aku harus kuliah, aku tidak mau mengecewakan me...reka." ucap Wonwoo mulai mencicit kala tatapan sang ayah sudah menghujam pandangannya.
"Cih... kita lihat saja, seberapa kuat kau bekerja diluar sana. pengecut... kau sama saja dengan ibumu yang bodoh itu."
"IBU TIDAK BODOH!!!"
PLAK
BUK
BAK
setiap tubuhnya ditambahi memar oleh sang ayah yang kesal dengan prilaku sok jagoan putra satu satunya itu.
"Sudahlah sayang buat apa memukuli anak tak berguna itu." ucap Khloe Go,
wanita yang telah memporakporandakan rumah tangga itu, Keluarga Jeon bagaikan kapal pecah kini karena Khloe begitu rakus memoroti harta Tuan Jeon.
CUIH
Tuan Jeon meludah dipakaian Wonwoo tanpa memperdulikan raut sedih sang anak...
Wonwoo menghembuskan nafasnya berat, ia menghapus darah diujung bibirnya...
ia kembali menatap pintu jati yang terkunci rapat, pintu yang membatasi dirinya dan sang ibu.
"Ibu..." isaknya pelan...
Wonwoo menggeleng kepalanya kuat, ia pria tangguh, tampan dan kuat seperti ucapan ibunya ketika masih bisa bertemu dengannya.
Nyonya Jeon dikurung oleh sang suami yang masih kekeuh menginginkan menjual rumah peninggalan orang tua Nyonya Jeon, Tuan Jeon ingin rumah itu dijual demi menikahi Khloe yang banyak maunya, entah apa yang dimiliki Khloe hingga Tuan Jeon begitu menginginkan wanita jahat itu.
pria muda itu berjalan terseok menuju kamarnya, langkahnya dilanjutkan menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya juga mengganti pakaiannya. rasanya begitu menjijikan memiliki ayah sebrengsek miliknya saat ini.
Wonwoo mencuci pakaian dan membuat nasi untuknya, rumah besar itu tak memiliki pelayan, Tuan Jeon yang kini kehilangan banyak perusahaannya hanya mengandalkan satu perusahaan kecilnya untuk melanjutkan hidup.
penghasilan dari perusahaan itu juga ia habiskan dengan bersenang senang dengan Khloe dan teman teman penjudinya.
Wonwoo menarik koper berwarna cokelat diatas lemari dan memasukan pakaiannya juga buku-buku yang akan ia pelajari diperkuliahan sebelum naik ke tempat tidur untuk beristirahat.
malam harinya teriakan sang ayah kembali terdengar,
"DIMANA KAU MENYIMPAN SURAT TANAH SIALAN ITU?!!"
tak ada jawaban hingga suara pecah membahana di rumah itu, Wonwoo was was... apa yang kini ayahnya lakukan pada sang ibu.
nafasnya tersengal penuh amarah juga kesedihan yang mendalam, kesedihan karena tak bisa melakukan apa-apa untuk membela sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WOULD YOU HELP? ✔
FanfictionKetika seorang pria yang baru menyelesaikan studi menengahnya dihadapkan pada kenyataan pahit ayahnya menyekap sang ibu dan berniat menikah kembali dan rencana busuknya untuk menjual aset milik ibunya.... kegilaan ayahnya menghantarkannya pada Danie...