wanita itu mendekat dengan bibir yang sedikit terbuka, sang suami gemas dan mendahului sang istri mengecup hingga perlahan menjadi lumatan, ciuman penuh tuntutan dan kerinduan. padahal keduanya hanya tak bertemu tak lebih dari 3 hari karena si Pria sedang memiliki rapat kerja di Swedia.
"Uhm..." wanita itu mulai memukuli pundak suaminya karena mulai kehilangan pasokan oksigen diparu parunya, sebelum ia mati dan otaknya tak teraliri darah lebih baik ia memukuli suaminya setengah mati. "HUFT... Kau gila? aku hampir mati untuk kedua kalinya hari ini."
"Mian... Aku pergi sekarang." pria itu mengusap ujung bibir wanitanya yang lipstiknya telah tak rapi lagi berkat bibirnya.
sebelum selesai menutup pintu seseorang telah menginterupsinya.
"WONWOO?"
pria itu berbalik dan tersenyum pada mantan rekan kerjanya, ya atau seniornya bisa dibilang.
"Ah, Pengacara Park?" Wonwoo menghentikan langkahnya, pengacara berwajah manis itu mendekat dan memeluknya ramah.
"Mengunjungi istrimu hah?"
"Nde..."
"Oke, Btw mengenai pemalsuan berkas yang mantan pegawaimu lakukan, kurasa aku membutuhkan beberapa salinan data, sepertinya dia memusnahkan beberapa data sehingga aku sedikit kesulitan menyusunnya..."
"okay, aku akan menyuruh sekretarisku mengirimkannya padamu."
"Ah, bilang juga pada Eunji untuk menjawab teleponnya, yang benar saja... dia tak membiarkan aku melihat anakku."
"itu karena ulahmu sendiri hyung."
"Arraseo, tak perlu kau beri tahu bocah... aku juga tahu."
"Ah, apa Kang Saem ada?"
"Danghyunhaji kau pikir ini kantor siapa?"
"Kau selalu saja seperti itu hyung... hahaha... kutinggal."
"Eoh." Jihoon berjalan meninggalkan Wonwoo sedangkan pria muda itu berjalan ke ujung bangunan lainnya.
Tok tok
"Masuk... Wonwoo~ya... kemarilah, ada istri dan anak anakku disini. kapan kau pulang? kudengar kau rapat di Sweden?"
"Yes, 3 hari lalu... ini baru pulang."
"Sudah rindu istrimu heh?"
"Tentu saja. Ah... Joshua... i miss u."
"Nado Samchonim." ucap Joshua menyambut high five-an Wonwoo, bocah yang baru berumur 6 tahun sedangkan bayi laki laki di gendongan ayahnya juga ikut ikutan ingin berhigh five, Jisoo... bayi itu baru berumur 9 bulan tapi lagak dan posturnya sudah seperti anak 1.5 tahun.
"Arraseo Jisoo~ya... Ah, Saem... aku akan menjemput Hyerin dulu, sebelum dia menangis dan mengamuk... kau tahu Hyerin turunan ibunya yang berdarah panas."
KAMU SEDANG MEMBACA
WOULD YOU HELP? ✔
FanfictionKetika seorang pria yang baru menyelesaikan studi menengahnya dihadapkan pada kenyataan pahit ayahnya menyekap sang ibu dan berniat menikah kembali dan rencana busuknya untuk menjual aset milik ibunya.... kegilaan ayahnya menghantarkannya pada Danie...