Memang benar, Cinta itu Buta.. Aku tersakiti karena keButaan itu
......
Brandon's Prov
Ada apa dengan hari ini, suasananya begitu... Ahh rasanya ingin pergi kepantai untuk sedikit menghitamkan kulitku, but waitt, ide buruk, bagaimana bisa aku melakukan hal itu? Itu sungguh ide buruk, bisa-bisa gebetanku berkurang karna perubahan warna kulitku.
Kiaaa... Kira-kira kemana ya gebetanku yang satu ini. Eh bukan, Kia bukan gebetanku. Btw aku anggap gebetan juga gapapa kan? Iya.. Sekarang Kia jadi gebetan Brandon kok (dalam mimpi).
Siapa yang gatau Kia sih, dia itu Yeoja idaman semua Namja. Putih, tinggi, cantik, pintar, banyak lagi deh. Yang paling buat aku tertarik tuh karna Kia Yeoja yang suka banget sama balapan, agak aneh sih tapi itu yang ngebuat Kia berbeda dari kebanyakan Yeoja termasuk para barisan mantan dan gebetanku.
"Di kelasnya kok sepi ya? Si pipi bakpow juga gk keliatan batang idungnya. Apa mungkin Kia ga kuliah hari ini? Atau dia di Kantin sama Chaerong?" aku mencoba menebak keberadaan Kia.
"Ya! Neo!" teriakku pada Mia yang asal lewat didepanku.
"Eoh, oppa, wae?"
"Kia kemana?" kuperhatikan bajunya yang agak berantakan. "Ada apa dengan bajumu, apa kau habis berkelahi? Berantakan sekali"
"Ahh.. Ani. Gomawo Oppa. Aku tidak tau ada dimana Kia sekarang"
"Kau kan teman sekelasnya. Apa tadi pagi kau juga tidak melihat Kia?"
"Ani.. " Mia menggeleng, kuperhatikan gelagatnya yang sedikit mencurigakan. Apa dia menyembunyikan sesuatu dariku?
"Jinjjayo?"
"Jinjja Oppa. Ah mian, Tugasku banyak Oppa, aku kesana dulu"
"Ne.. "
Apa yang ia katakan itu sebuah kebenaran? "sshhh.. Sungguh aneh" kulangkahkan kakiku meninggalkan kelas Kim Kia.
....
Author's Prov
Apa sekarang kalian tau watak Mia yang sebenarnya? Mungkin hanya Brandon saja yang tidak mengetahuinya. Dan apa kalian tau alasan berakhirnya hubungan Mia dan Brandon??
Brandon menuju ke Kantin dan disana masih ada Jisan yang duduk manis menikmati minumannya.
"Park Jisan" Brandon melambaikan tangan seraya menghampiri Jisan.
"Emm.." Jisan merespon cuek
"Ya! Apa cuek mu itu ke Namja juga?" Brandon Mengernyitkan dahinya. "Sebenarnya kau ini apa, gay, lesbian atau normal hah? Eoh, Jangan-jangan kau malaikat maut di Dramanya Goblin"
"Cihh. Apa lo gak liat gw ngapain sekarang? Lagi pula nanggepin omongan lo itu ga ada manfaatnya buat gw, nambah pinter juga enggak"
"Lo tau Kia gak?"
Ambigu.
....
Jisan's Prov
"Tumben Namja kecakepan ini ngajak ngobrol gw" Aku sedikit kaget seorang Brandon mengajakku berbicara, yang kutahu ia tak begitu berminat mendengar apalagi berbicara denganku.
"Molla" sahutku singkat saat Brandon menanyakan Kia.
"Apa semua orang benar-benar tidak mengetahuinya hah?? Apa memang Kia kurang terkenal di Kampus ini? Padahal Kia Dutanya Konkuk University"
"Waeyo?"
"Waeyo? Gw khawatir banget sama dia Ogeb, masih aja tanya" Brandon sedikit kesal pada jawabanku.
"Kenapa semua orang disini berkaitan dengan Kia? Apa Pentingnya Yeoja itu? Dia itu ga lebih dari seorang Yeoja pembohong" pikirku. "Good luck. Semoga cepat menemukan Kia" Kulangkahkan kakiku meninggalkan Brandon dan Kantin yang tak lagi berwarna itu.
....
Mia's Prov
Aku mencemaskan keadaanku nanti, aku takut jika Brandon Oppa menjauhi ku gara-gara perlakuanku pada Kia tadi.
"Arrrggghhh! Awas saja kau Kia, Berani kau mengadukanya pada Brandon, akan kupastikan tanggal kematianmu" Ku pukul-pukul pelan kepalaku sambil menangkan diri.
"Mworago! "
Suara itu berhasil membuat mataku membulat sempurna. Itu...
"B-Byun.. Chaerong.. Neo?"
"Apa maksud dari perkataanmu tadi? Apa yang sudah kau perbuat pada Kia? Apa kau akan membunuhnya? Mia.. Jawab aku!" Chaerong terus memojokkanku.
"G-gw.. Tadi. Ya! Siapa lo bisa bentak-bentak gw. Awas!" aku beranjak pergi tapi tanganku ditahan oleh Chaerong. "Beraninya kau!"
"Jelasin ke Gw maksud perkataan lo tadi. Kalo ga, jangan harap tangan lo semulus yang sekarang"
"Emang apa yang udah gw omong hah! Brani ngancem gw lo!"
Ada sedikit ketakutan yang terlihat dari sorot mata Chaerong.
"Cuihh!" Chaerong meludah tepat didepanku dan dibuangnya permen yang ia pegang. "Gw ga sekedar ngancem elo ya Park Mia, dan gw ga segan-segan buat ngancurin hidup lo kalo lo kebukti udah ganggu hidup Kia, ngerti lo!" Chaerong melepaskan genggamannya dan berlalu meninggalkanku yang masih syok dengan perkataannya.
"Hah. Mau ngancurin hidup gw..?? Lelucon macam apa ini?? Dasar jalang"
....
Author's Prov
Kia sampai dirumahnya, baru kali ini ia melihat orangtuanya berada dirumah. Lebih Tepatnya, ibunya.
"Kia Pulang.. " salam selamat datang yang sering Kia lontarkan saat ia memasuki rumah.
"Sayang.. " Suara kasih sayang dari seorang Ibu yang sudah lama tak Kia dengar.
"Annyeong hasimnikka eommoni" Kia membungkukkan badan dan bergegas menuju ke kamarnya.
"Chamm.. " Ibu Kia menghentikan langkahnya.
"Ye eomma?"
"Duduklah sebentar dengan eomma, eomma mau ngomong sesuatu ke kamu"
"Kia ganti baju dulu eomma" Kia melanjutkan langkahnya menuju kamar.
....
Kia's Prov
Apa aku sedang bermimpi? Ada apa dengan hari ini, begitu banyak kejutan yang kudapat. Tadi kejutan dari Mia dan sekarang.. Aku masih tidak percaya, Eomma yang terlampau lama tak kujumpai sekarang ada didepanku tersenyum manis bak matahari pagi.
Sedih dan bahagia kurasa bersamaan. Benar, dia eomma ku. Ku beri ia salam hangat setelah ku tahu ia tersenyum padaku. Aku mencoba membuang jauh-jauh perasaan yang tak seharusnya kusimpan untuk orangtuaku. Lalu ku langkahkan kakiku menuju kamar setelah sedikit berbicara dengannya.
"Apa yang ada difikiran eomma sekarang, apa ia sudah sadar kalau aku lelah terus-menerus diabaikan" gumamku masuk ke kamar
Jawaban apa yang harus aku berikan atas semua pertanyaannya padaku? Ini ketiga kalinya aku bertatap muka dengannya. Aku gugup. Pertanda apa ini sebenarnya. Semoga saja keburukan tak menimpaku lagi. "Duhh.. Pake deg-degan segala, njayy.. "
Ku tenangkan fikiranku dan segera menghampiri eomma yang sudah menungguku di bawah..
....
Apa aku akan baik-baik saja?? Selanjutnya... ?
-Kia