JIA 19

369 40 0
                                    

Akankah ini awal yang baik?

....

Author's Prov

Simon melenggang dengan bangganya menuju Kantin Kampus Kia, ya, dia tahu bahwa Kia sedang berada di kantin sekarang. Ternyata tak kalah terkenalnya dengan Park Jisan, Simon pun juga terkenal dikalangan Yeoja luar Kampusnya seperti di Konkuk University ini. Banyak Yeoja yang histeris saat mengetahui kedatangannya, mereka berteriak-teriak seperti orang gila.

Aigoo.. Selebay itukah saat Yeoja melihat Namja yang ia gilai?

Seluruh penjuru kelas meneriaki namanya hingga Simon sampai dikantin saja, sekejab seluruh pandangan tertuju padanya. Sebenarnya, pelet jenis apa yang Simon gunakan? Ia seperti magnet yang sekejab bisa mendapatkan perhatian semua orang.

"Kia" ucap Simon yang berhasil menghentikan aktivas makannya Kia.

"Ki, ada Simon tuh" ucap Chaerong seraya menepuk pundak Kia agar menoleh kebelakang. Kia hanya mengernyitkan dahi lalu menoleh kearah yang dimaksud Chaerong.

"hii Ki.. " Simon menghampiri Kia sembari melambaikan tangannya.

"loh eh kok? Oppa ngapain kesini, apa Oppa tidak ada kelas sekarang?" sahut Kia yang masih membelalakkan mata karna kaget.

"kelasku sudah selesai, mumpung ini masih siang jadi aku mampir ke Kampusmu saja, lagipula tidak ada yang melarang"

"ah ya aku tahu" Kia memandangi pemandangan yang tak asing disekitarnya, masih dengan suasana yang sama, Yeoja-yeoja itu sekarang berkerumun di Kantin memandangi Mark Simon yang duduk tepat di sampingku.

"apa kau ada kelas setelah ini?"

"uhm.. Ada, kebetulan Dosennya itu killer jadi-"

"ga ada Kok Kak, Kia bohong. Kelas Kita juga udah selesai kok, nanti malem sih ada kelasnya" celetus Chaerong menyesakkan dada Kia.

"ih Chaerong, kok lo kasih tau Simon sih" bisik Kia sembari mencubit pinggang Chaerong.

"aduhh. Yang gw omong emang bener kan?" balasnya.

"iya, tapi kan-"

"jadi, kamu free kan Ki?" ucap Simon menghentikan bisik berbisik antara Kia dan Chaerong. "kalo kita jalan-jalan, bisa kan?"

"eh iya" Kia meringis sembari menggaruk tengkuknya. "tapi hari ini aku sibuuuuuuk banget jadi-"

"arra, aku juga tidak akan memaksa"

"gomawo Oppa"

"kenapa hanya diam, ayo lanjutkan makanmu"

"eh i-iya" Kia tersenyum manis pada Simon yang tak lama senyumannya itu dibalas tak kalah manis olehnya.

"Kia.. Bagaimana bisa lo putus dari Namja semanis Simon, lo bodoh banget Kia" bisik Chaerong lagi.

"diamlah Chaerong" gerutu Kia melahap makanannya dengan metatap Chaerong tajam.

....

Kia dan Simon berjalan menuju parkiran sekolah berdua karna Chaerong sudah pamit pulang setelah mereka menyelesaikan makannya.

Hening, canggung, suasana disekitar mereka sekarang. Teriakan Yeoja-yeoja itu sudah tidak terdengar sejak Simon meluangkan waktunya sekedar untuk berfoto atau mengobrol dengan mereka. Tampang-tampang Idola mulai bermunculan. Sepertinya, Kia dikelilingi Namja tampang Idola yang digandrungi banyak Yeoja.

"ekhem" deheman Simon berhasil menghilangkan keheningan diantara Mereka.

"duhh jadi bingung mau ngomong apa" Kia lagi-lagi menggaruk tengkuknya.

"aku antar pulang ya?"

"eh, tidak perlu Oppa, aku bawa mobil sendiri kok. Oppa duluan aja, lagipula ada urusan yang mesti aku selesein"

"begitu ya, yasudah, aku pulang dulu ok, jaga diri baik-baik" Simon mengecup kenin Kia sekilas sebelum masuk ke mobilnya dan berlalu meninggalkan Kia.

Prok prok prok

Seketika suara itu membuat Kia membelalakkan mata sempurna.

....

Kia's Prov

"jeongmal mianhae Oppa" aku tertunduk menyesal pada Namja yang sekarang mengunciku dengan kedua tangannya.

Namja ini menarik tanganku dan membawaku ke lorong kampus setelah melihat perlakuan Simon padaku tadi, tepuk tangan yang ia layangkan tadi juga memberikan rasa sakit pada hatiku.

"jangan marah padaku karna perlajuan Simon tadi juga tidak berlebihan, hanya mengecup keningku saja"

"hanya? Apa kecupan saja tidak masalah bagimu? Kecupan ya, kecupan dikening.. " Jisan menatapku dengan tatapan menusuk. "hari ini kecupan, besok ciuman di pipi dan besoknya lagi ciuman di bibir yang berakhir dengan lumatan, wahhh" lagi-lagi Jisan melayangkan tepuk tangan padaku. Prokk prokk prokk. "Chukhae Kia-ssi"

"bukan begitu maksudku tap tapi.. "

"tapi apa?"

"kau tau kan kalo dulu aku dan Simon pernah memiliki hubungan dan-"

"bagaimana aku bisa lupa, kalian dulu kan sepasang kekasih. Bodohnya diriku"

"aku tidak mempunyai perasaan apa-apa padanya, aku hanya menganggapnya sebagai Kakakku saja tidak lebih dan kecupan itu tanda ia menyayangiku sebagai adiknya. Tolong mengertilah, aku tidak mau ada salah faham antara kita. Aku mencintaimu, tidak dengan oranglain. Aku percaya padamu jadi tidak mungkin aku menghianatimu" Sesak, dadaku sesak saat mengatakan semua ini. Aku menatapnya dengan airmata yang sedaritadi kutahan. Aku berharap Jisan bisa mempercayaiku, karna kepercayaannyalah yang aku butuhkan.

Jisan tak bergeming, ia menginginkan jawaban lebih dari sekedar apa yang aku ucapkan tadi.

"aku benar-benar mencintaimu, aku akan melarang Simon untuk mengecupku lagi jadi percayalah padaku"

Ya aku tau, Jisan sekarang merasakan sakit bukan main. Tapi ini juga bukan kesalahanku, aku sudah terbiasa dengan perlakuan Simon dan wajar saja jika aku tak menganggapnya sebagai rasa yang lebih. Dia sudah kuanggap sebagai kakak dan aku juga tau kalau dia juga sudah menganggapku sebagai adik walau dia masih berharap lebih dariku. Dan yang kutahu, Aku hanya mencintai orang yang tepat berada di depanku, Park Jisan.

Sekarang aku tertunduk, lidahku kelu, aku tidak tau harus mengatakan apalagi agar Jisan mempercayaiku. menurutku, menangis juga bukan cara yang tepat, lebih baik aku diam.

"harus kukatakan berapa kali lagi, jangan memalingkan wajahmu dariku" celetuk Jisan yang membuatku kembali menatapnya.

Akhirnya Jisan bersuara juga, hatiku sedikit senang mendengarnya.

"aku percaya padamu Kim Kia" Jisan kembali bersuara yang semakin membuatku tersenyum lega.

"ah sebentar, Aku tidak ingin mengecup kening bekas dari Simon, aku akan pilih tempat lain" ucapan Frontal Jisan yang sedikit menyesakkan dadaku.

Sial. Bekas Simon? Apa ia sungguh membenci itu?

BEKASSS???

....

VOTE
COMMENT
LIBRARY
?
?

JIA [Jungkook & IU] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang