Jisan's Prov
Aku sedikit senang dengan jawabannya tapi tetap saja aku masih tidak terima, seenaknya saja Simon mengecup kening pacarku walau Aku tau Kia sudah menganggapnya sebagai seorang Kakak.
Aku tidak mau melihatnya sedih karna sikapku, aku berusaha mencairkan suasana yang sudah tegang sejak aku membawanya kesini.
"apa aku ini Yeoja kotor, hanya karna kecupan Simon saja kau jadi.. Ah sudahlah" dengusnya saat aku menolak untuk mengecup keningnya.
"Ya! Apa kau marah padaku Kia?"
Kia melipat kedua tangannya didepan dada seraya mengangguk cepat.
"kenapa kau yang marah, seharusnya aku yang marah" Aku yang tidak ingin kalah dengannya, kulipat kedua tanganku didepan dada seperti yang Kia lakukan. Sekarang tubuh kami saling membelakangi, tidak ada satupun dari kami yang ingin mengalah.
"tidak ada gunanya juga aku disini, aku pergi saja" Kia melangkahkan kakinya menjauhiku, karna keras kepala, aku tetap bersikukuh dengan sikapku.
"Namja menyebalkan" gumam Kia setelah beberapa langkah.
"Kalau aku Namja menyebalkan, kau ini apa?"
Kulihat Kia menatapku sinis. Aku kembali ke sifatku semula, berlaga cuek dan mengabaikan Kia. Kulangkahkan kakiku meninggalkan Kia tanpa sepatah kata.
....
Author's Prov
Kia terisak dibahu Simon, entah sejak kapan ia berada dirumahnya, yang pasti Kia sedang menangis sekarang.
"masalah apalagi kali ini?" tanya Simon pada Kia yang masih terisak.
Matanya sembab, hidungnya kembali mengeluarkan cairan bening. Setelah beberapa detik menatap Simon, Kia kembali menangis.
"cup cup cup cup" Simon menepuk-nepuk punggung Kia agar ia berhenti menangis.
"Namja menyebalkan. Aku membencinya Oppa" tangis Kia semakin menjadi-jadi.
"siapa? Katakan padaku, jangan menangis lagi Kia"
Kia menghapus airmata dari pipinya. Lalu menggelengkan kepala pada Simon.
"baiklah, aku tidak akan memaksamu untuk urusan ini tapi.. Jangan menangis lagi ok"
Kia menganggukkan kepala dan kembali bersandar di bahu Simon. Simon merengkuh tubuh Kia kepelukkannya lalu membelai rambutnya.
"jangan bersedih lagi, ada aku yang selalu menemanimu"
Kia mengangguk pelan dengan ucapan Simon.
....
Pukul 9.45am
Kantin Konkuk University
Kia's Prov
Hampir seminggu aku menghindari Park Jisan, aku masih tidak terima dengan perkataannya minggu lalu.
"ngelamun aja terus sampe sukses" perkataan itu lagi yang kudengar, ucapan Chaerong mengalihkan perhatianku.
"gw lagi ga mood sekarang, jadi jangan ganggu gw Chaerong" kutempelkan pipiku pada meja kantin sembari memejamkan mata.
"gw capek Chaerong,, neomu pigeonhae"
Hening, suara gemersik dari piring Chaerong juga tidak terdengar. Kemana dia?
Perlahan kubuka mataku dan betapa terkejutnya diriku saat melihat sosok Namja yang berada tepat didepanku dengan posisi yang sama juga denganku, ia menatapku dengan pandangan tajam, matanya berkaca-kaca. Sudah kuduga hal ini akan terjadi.