KISAH DI PUNCAK

29 14 0
                                    

Samuel : Malem, Din.
Dina : Malem, Sam :)
Samuel : Din, bulan depan ada acara nggak?
Dina : Tanggal berapa?
Samuel : Em. Maybe. 6 Agustus?
Dina : Enggak, kenapa?
Samuel : Liburan yuk :)
Dina : Em. Berdua?
Samuel : Berdua denganmu ya? Wkwkwk. Ke puncak yuk, camping.
Dina : Ish. Gak mau berdua deh.
Samuel : Loh, berdua aja biar so sweet wkwkwk *ciye*
Dina : Kagak!
Samuel : Pliss, berempat deh. Lo, gue, Raka, Aurel. Mau ya pliss. :(
Dina : Berapa hari?
Samuel : Tiga hari aja. Ya?
Dina : Apasih yang nggak buat lo?
Samuel : Hehehe, ajakin Aurel ya. Bilang wajib ikut!
Dina : Aurel mulu :(
Samul : Jangan cemburu Baby :*

-Tidak perlu cemburu.
Sebenarnya jika hati ini adalah milikmu, aku akan tetap untukmu.
Dan bila tidak?
Bolehkah aku mencintai yang lain?-

Kantin kampus adalah tempat ternyaman untuk melepas lelah. Hari ini adalah hari Aurel dan Dina. Mereka merayakan hari persahabatan mereka yang kedua tahun. Tentu saja traktiran adalah hal yang menjadi tradisi dua orang ini.

"Selamat ulang tahun persahabatan kita, Rel. Aylafyuuu." ucap Dina sambil melemparkan cium jauhnya.

"Selamat juga ya, Din. Gue sayang lo. Banget. Mumumumu." sahut Aurel dengan senyum tulusnya. Sembari mengeluarkan kotak yang sudah dibungkus kertas kado. Ukurannya tidak besar. Hanya sebesar kotak pensil. "Nih buat lo." sembari memberikan hadiahnya untuk Dina.

"Tengkyuu, gue juga ada, Rel." Dina sibuk merogoh tasnya. Kotak berbentuk balok berwarna merah jambu ditambah dengan pita berwarna putih keluar dari tas Dina. Dengan senyuman tulus Dina memberikan kotak itu untuk Aurel.

"Rel, tanggal 6 Agustus. Lo harus ikut." ucap Dina.
"Kemana?" tanya Aurel.
"Muncak! Lah, Sam gak kasih tau lo?" tanya Dina penuh selidik.
"Enggak tuh, gue seminggu ini gak ngobrol sama dia." ucap Aurel lesu.
"Kenapa?" tanya Dina lagi.
"Gak ngerti, Sam aneh!" nampak raut muka sedih di wajah Aurel.
"Pokoknya lo ikut ya, kata Sam wajib. Kalau lo gak dateng pasti Samuel makin ngambek ama lo." ujar Dina tegas.
"Ya... Yaadeh." jawab Aurel singkat.

Samuel mengajaknya camping tanpa mengajak Aurel secara langsung. Dina tersenyum sendiri. Atau emang itu cuma modusnya Samuel biar bisa liburan bareng gue? Gumam Dina terlalu bahagia.

***

Hari yang dinanti telah tiba. Tanggal enam Agustus. Sebuah mobil hitam Pajero Sport telah nangkring di depan kos Dina. Terdengar pintu kamar Dina diketuk. Ibu kos.
"Din, sampai berapa hari?" tanya Bu Ratna pemilik kos.
"Nggak lama kok, bu. Cuma tiga hari." ujar Dina santai.
"Hati-hati ya, nak." sambil mengusap puncak kepala Dina.
"Tengkyu, bu. Dina berangkat ya." Dina mencium punggung tangan Bu Ratna kemudian memeluknya sejenak.

Dina berlari ke arah mobil yang terparkir di depan kosnya. Kaca mobil terbuka perlahan. Nampak wajah Samuel keluar jendela.
"Morning, my favorite little angel." sapa Samuel dengan gombalan khasnya. Pipi Dina memerah, melihat hal itu Samuel nampak cekikikan yang dibalas Dina dengan sebuah tonjokan di pundaknya.

"Awww... Gak sakit sama sekali." ledek Samuel.
"Dasarrr! Kita jemput Aurel? Btw, mana sepupu lo katanya ikutan?" tanya Dina dengan semangat sambil mengintip ke bangku belakang mobil.
"Nah, ini Aurel di sebelah gue. Raka dateng telat katanya masih ada urusan." ujar Samuel singkat.

Serta-merta Dina celingukan mencari sosok Aurel ternyata Aurel tengah tertidur pulas di bangku depan sebelah Samuel. Pantesan gak kelihatan, bangkunya dimundurin! Gumam Dina dalam hati.

Sepanjang perjalanan Dina terus bernyanyi sambil celingukan ke kanan dan ke kiri. Nampaknya Dina sangat menyukai perjalanan hari ini. Tanpa Dina sadari Samuel memperhatikannya dari kaca spion. Senyum Samuel menghiasi wajahnya. Dia sangat senang memperhatikan tingkah Dina diam-diam. Sekejap Samuel menoleh ke kiri. Have a nice dream my rose! Gumam Samuel. Rose adalah panggilan kesayangan untuk Aurel sahabatnya sejak kecil. Hijaunya pemandangan menyejukkan mata memandang. Alam ini begitu indah, udara pasti segar di luar. Samuel mematikan AC mobil dan membuka kaca mobil. Udara yang sejuk menyeringai masuk ke dalam mobil.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang