One Second

578 30 7
                                    

" Jenny,ada apa?" tanya Lora teman Jenny satu-satunya di SMA Dae High

" I,'m Okay,Lor, " Jenny melambaikan tangannya dan tersenyum tipis namun air matanya terus keluar.

" Okay apanya, semua orang menceritakanmu dari tadi karna tertawa sambil menangis dari taman belakang hingga ke kelas." Lora beralih duduk di sebelah Jenny dan memberikan tisu untuk menghapus airmata sahabatnya itu.

" Aku hanya terlalu bahagia, Lor." Jawab Jenny kembali tertawa tapi tetap saja airmatanya mengalir, hatinya juga tidak kunjung hilang sakitnya.

" Aku sudah mengenalmu hampir sepuluh tahun Jen, dan aku tahu ini bukan kebahagian, apa yang sebenarnya terjadi? " tanya Lora tak sabar tapi tetap menepuk pelan punggung Jenny yang masih bergetar.

" Tak terjadi apapun. " Jenny tetap kukuh pada pendiriannya, ia belum siap membagikan sakitnya ini, Lora hanya mengangguk pelan, ia paham sahabatnya masih perlu ruang untuk sendiri.

" Aku mau ke toilet dulu, jika gurunya datang, tolong bilang aku di UKS ya Lor, sepertinya aku perlu istirahat." Lora mengangguk, sebelum pergi Jenny menyempatkan dirinya untuk kembali tersenyum pada Lora.

" Maaf Lora, aku belum bisa memberitahumu."  Jenny menangis sambil menatap wajahnya di cermin, matanya sudah merah dan bengkak karena tidak berhenti menangis.

" Kenapa orang-orang selalu hanya memandang keindahan fisik? Apa yang seperti diriku tidak bisa menang satu kali saja? " bathin Jenny lalu kembali membasuh wajahnya. Tiba-tiba langkah lari seseorang terdengar mendekat kepadanya, cepat-cepat Jenny memakai kembali kacamatanya.

" Jen..jenny..kamu bisa membantuku? " Chyntia menatap iba pada Jenny.

" Bantu apa? " tanya Jenny bingung sambil memperbaiki letak kacamatanya.

" Pintu toilet di lantai atas tiba-tiba terkunci padahal Yaoumi ada di dalam sana, kumohon bantu aku." pinta Cynthia.

" Loh bukannya,toilet itu udah dilarang untuk digunakan ya? " Jenny mengernyitkan keningnya jika dipikir lebih cepat jika Cynthia meminta bantuan guru.

" Memang sih tapi kamu tahu kan, Yaoumi itu sangat keras kepala." Chyntia menghela nafas frustasi, Jenny melihatnya kelihatan panik.

" Tapi, kenapa minta bantuannya kepadaku? Lebih cepat jika kalian minta tolong pada guru atau siswa cowok. " Jenny masih belum yakin. Hingga Chyntia memelas padanya. " Aku terlalu panik, Jen, hanya kamu yang kutemui saat sedang mencari orang lain, aku juga takut kena marah oleh guru jika minta tolong pada mereka, kumohon Jen, kamu juga pintar pasti bisa membantu membuka pintu itu. "

" Kurasa aku tak bisa, " Namun Chyntia langsung menarik cepat tangan Jenny dan segera berlari.

Ketika sampai toilet lantai 3, Chyntia langsung mengarahkan Jenny berdiri di depan pintu dimana Yaoumi terkurung.

" Apa kamu didalam Yaoumi? " Jenny mendekatkan telinganya ke pintu sedangkan Chyntia tersenyum lalu mundur beberapa langkah dan bertepuk tangan dengan Yaoumi yang baru datang.

" Aku disini. " kata Yaoumi yang baru datang bersama 3 orang lagi di belakangnya, Amel, Ghea, dan Fiona serta Chyntia uang tersenyum remeh. Mereka lalu mendorong Jenny masuk ke toilet itu.

" Cynthia jaga pintunya jangan sampai tertutup." Yaoumi menunjuk Chyntia angkuh lalu menatap kukunya malas.

" Jadi kalian semua bohong?" Jenny menggepalkan tangannya ingin pergi darisana tapi kembali didorong oleh Yaoumi.

" Lalu kenapa? Loe marah?" Yaoumi tersenyum remeh, Jenny menatapnya penuh marah, ia berusaha kembali berdiri tapi pergelangan kakinya sakit.

" Eitts..loe mau kemana,haah?" tanya Amel lalu mendorong Jenny hingga gadis itu kembali terduduk.

Love Me Again,PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang